Palsukan KTP hingga KK, Buronan Thailand Chaowalit Terancam Dijerat Pidana Pemalsuan Identitas

Minggu, 2 Juni 2024 21:57 WIB

Sosok Chaowalit Thongduang alias Pang Na-Node alias Sulaiman. Buronan Thailand yang ditangkap Polri pada Kamis, 30 Mei 2024 di Apartemen Kembar, Bali. Tempo/Yohanes Maharso.

TEMPO.CO, Jakarta - Buronan Thailand, Chaowalit Thongduang alias Pang Na-Node alias Sulaiman, memalsukan Kartu Tanda Penduduk selama melarikan diri di Indonesia. Kepala Badan Reserse Kriminal (Kabareskrim) Komisaris Jenderal Wahyu Widada, mengatakan, perbuatan Chaowalit termasuk dalam tindak pidana pemalsuan identitas.

Wahyu menjelaskan saat melakukan penangkapan, Polri menemukan Kartu Tanda Penduduk (KTP), Kartu Keluarga, dan Akta Kelahiran atas nama Sulaiman, sebagai penduduk dari Kabupaten Aceh Timur, Provinsi Aceh.

"Yang bersangkutan menggunakan KTP palsu dan dikeluarkan secara resmi oleh pemerintah. Karena dia bukan WNI, tapi bisa memiliki KTP Indonesia dan bukan identitas yang sebenarnya, ini ada tindak pidana pemalsuan identitas," ujar Wahyu saat konferensi pers di Gedung Bareskrim Polri, Jakarta, pada Ahad, 2 Juni 2024.

Wahyu menyebut Dirreskrimum Polda Sumatera Utara saat ini masih mendalami tindak pidana pemalsuan identitas yang dilakukan Chaowalit, termasuk siapa saja yang membuat dan membantu Chaowalit.

Dia mengatakan, Polri menaruh concern mengenai isu ini. Pasalnya, melalui kejadian Chaowalit, Wahyu menyebut, Polri bisa mengetahui begitu mudahnya orang bisa membuat KTP padahal tidak bisa berbahasa Indonesia. "Ini kan jadi pertanyaan buat kita," ujar dia.

Advertising
Advertising

Ditanya mengenai alasan Chaowalit memilih nama Sulaiman, Wahyu menjelaskan, Polri tidak mengetahui detail alasannya. Namun, kata Wahyu, secara prinsip, karena Chaowalit membuat KTP di wilayah Aceh, dia pasti mencari nama yang sesuai dengan kondisi Aceh.

"Kan walaupun di Indonesia bisa berlaku dimana pun juga. Tapi kalau menggunakan KTP asli dan menggunakan nama biasa yang digunakan oleh masyarakat Aceh artinya menjadi bagian dari upaya dia untuk menyamarkan. Walaupun, ya lucu juga Sulaiman tapi gak bisa bahasa Indonesia," kata Wahyu.

Adapun Chaowalit ditangkap pada Kamis, 30 Mei 2024 di Apartemen Kembar, Bali. Dari informasi awal, Polri mendeteksi Chaowalit berada di Medan, Sumatera Utara. Namun, setelah dilakukan penyelidikan, Polri mendapatkan petunjuk bahwa Chaowalit sudah tidak ada di Sumatera Utara, tetapi sudah berangkat ke Bali.

Polri kemudian membentuk tim khusus untuk melakukan penyelidikan. Setelah penyelidikan, kata Wahyu, Polri bisa menemukan lokasi yang Chaowalit yaitu di Apartemen Kembar yang berlokasi di Jalan Dewi Sri 12 Nomor 2X, Kabupaten Badung, Provinsi Bali. "Sehingga pada saat itu juga, berhasil dilakukan penangkapan oleh tim gabungan," ujar dia.

Pilihan Editor: Chaowalit Buronan Thailand yang Ditangkap Polri, Pernah Bunuh Polisi hingga Tembak Hakim

Berita terkait

Sindikat TPPO di Myanmar Minta Tebusan Rp 550 Juta ke Keluarga Korban di Sukabumi

15 jam lalu

Sindikat TPPO di Myanmar Minta Tebusan Rp 550 Juta ke Keluarga Korban di Sukabumi

Sejumlah warga Kabupaten Sukabumi menjadi korban TPPO dan disekap di Myanmar. Mereka dijanjikan bekerja di bisnis kripto di Thailand.

Baca Selengkapnya

Junta Myanmar Mohon Bantuan Asing untuk Atasi Banjir Mematikan

2 hari lalu

Junta Myanmar Mohon Bantuan Asing untuk Atasi Banjir Mematikan

Pemimpin junta Myanmar mengajukan permintaan bantuan asing yang jarang terjadi, untuk mengatasi banjir mematikan.

Baca Selengkapnya

Mobil Harun Masiku yang Ditemukan KPK Pakai Pelat Nomor Palsu

2 hari lalu

Mobil Harun Masiku yang Ditemukan KPK Pakai Pelat Nomor Palsu

Mobil Harun Masiku yang ditemukan KPK pakai pelat nomor palsu milik seorang wanita asal Jakarta Utara.

Baca Selengkapnya

Sekarang, Tak Perlu KTP dan Bukti Tiket Kalau Mau Naik Kereta Api, Cukup Sekali Pindai Wajah

4 hari lalu

Sekarang, Tak Perlu KTP dan Bukti Tiket Kalau Mau Naik Kereta Api, Cukup Sekali Pindai Wajah

Manager Humas KAI Divre 1 Sumut Anwar Solikhin mengatakan, boarding semakin praktis karena cukup memindai wajah, tak perlu lagi menunjukkan KTP.

Baca Selengkapnya

Warga Semarang Diduga Korban TPPO Dipekerjakan 18 Jam Sehari Jadi Online Scammer di Myanmar

5 hari lalu

Warga Semarang Diduga Korban TPPO Dipekerjakan 18 Jam Sehari Jadi Online Scammer di Myanmar

Korban TPPO di Myanmar telah melapor ke Polda Jawa Tengah.

Baca Selengkapnya

10 Destinasi Wisata Paling Padat di Dunia, 3 Ada di Thailand

7 hari lalu

10 Destinasi Wisata Paling Padat di Dunia, 3 Ada di Thailand

Di toga destinasi wisata Thailand ini, perbandingan wisatawan dengan penduduk lokal mencapai lebih dari seratus untuk setiap penduduk.

Baca Selengkapnya

Ada Gangguan Pendistribusian LPG 3 Kg di Surakarta, Bos Pertamina Turun ke Lapangan

10 hari lalu

Ada Gangguan Pendistribusian LPG 3 Kg di Surakarta, Bos Pertamina Turun ke Lapangan

Direktur Utama PT Pertamina, Nicke Widyawati, merespons isu kelangkaan pasokan LPG 3 kg di Surakarta, Jawa Tengah, dengan turun ke lapangan pada Jumat, 6 September 2024.

Baca Selengkapnya

Kuasa Hukum Bantah Mantan Wali Kota Bamban Alice Guo Masuk ke Indonesia Secara Ilegal

10 hari lalu

Kuasa Hukum Bantah Mantan Wali Kota Bamban Alice Guo Masuk ke Indonesia Secara Ilegal

Mantan Wali Kota Bamban Alice Guo menjadi buronan otoritas Filipina. Ia disangka melakukan pencucian uang dan terkait dengan sindikat kriminal Cina.

Baca Selengkapnya

Krishna Murti: Penangkapan Alice Guo Bentuk Kerja Sama Polisi Indonesia dan Filipina

10 hari lalu

Krishna Murti: Penangkapan Alice Guo Bentuk Kerja Sama Polisi Indonesia dan Filipina

Mantan Wali Kota Bamban, Filipina, Alice Guo ditangkap di Tangerang

Baca Selengkapnya

Eks Wali Kota di Filipina Alice Guo ke Indonesia untuk Cari Suaka Politik

11 hari lalu

Eks Wali Kota di Filipina Alice Guo ke Indonesia untuk Cari Suaka Politik

Mantan Wali Kota Bamban, Filipina, Alice Guo, menjadi buronan dan ditangkap di Tangerang

Baca Selengkapnya