Soal Ekshumasi Jenazah Afif Maulana, LBH Padang Sebut Masih Koordinasi

Rabu, 10 Juli 2024 09:17 WIB

Aktivis Jaringan Solidaritas Korban untuk Keadilan (JSKK) kembali menggelar aksi Kamisan ke-821 merefleksi kematian Afif Maulana (13), bocah 13 tahun yang diduga disiksa oleh polisi di seberang Istana Negara, Jakarta, Kamis 4 Juli 2024. Direktur LBH Padang Indira Suryani mengungkapkan ada keterangan Kepolisian yang berubah-ubah dalam kasus kematian Afif Maulana yang diduga tewas karena dianiaya anggota Polri. TEMPO/Subekti.

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Padang, Indira Suryani, mengatakan pihaknya masih berkoordinasi soal ekshumasi dan autopsi ulang jasad Afif Maulana. Afif merupakan bocah berusia 13 tahun yang tewas diduga karena penyiksaan oleh polisi.

“Untuk autopsi dan ekhumasi kami masih melakukan koordinasi dan kami akan mendesak berbagai lembaga negara untuk menyegerakan itu,” ujar Indira ketika dihubungi, Selasa, 9 Juli 2024. Namun, dia belum menjawab secara pasti kapan ekshumasi dan autopsi ulang dilakukan.

Sebelumnya, keluarga Afif telah setuju untuk melakukan ekshumasi untuk mengetahui penyebab kematian anak berusia 13 tahun itu. Jasad Afif ditemukan mengambang di bawah Jembatan Kuranji, Padang, Sumatera Barat, pada Ahad siang, 9 Juni 2024. Kepada keluarga, polisi menyatakan Afif tewas karena melompat dari atas jembatan setelah menghindar kejaran aparat yang berupaya mencegah terjadinya tawuran pada Ahad dini hari itu.

Keluarga tak percaya dengan cerita polisi setelah melihat bekas luka di tubuh Afif. Mereka melihat bekas jejak sepatu di tubuh Afif dan menduga anak itu menjadi korban penyiksaan oleh polisi.

Saat menyambangi Komnas HAM pada hari sebelumnya, Indira menemani keluarga Afif ekspose kasus dan mereka dimintai persetujuan untuk dilakukan ekshumasi atau penggalian kembali makam korban.

Advertising
Advertising

Selaku kuasa hukum keluarga korban, Indira mengatakan mereka memang meminta ekshumasi jenazah supaya tidak ada lagi perdebatan. Permintaan itu pun sudah dilayangkan oleh pihak keluarga. “Kami meminta Komnas HAM membantu ekshumasi itu, karena keluarga tidak sanggup juga membiayai,” katanya.

Dalam konferensi pers “Perkembangan Baru Advokasi Kasus AM,” Indira mengungkap Komnas HAM juga sudah menyambut positif permintaan keluarga. Pihak keluarga pun meminta agar hal tersebut disegerakan agar penyebab kematian anak sulung mereka menemui titik terang.

Pihak keluarga korban berharap, agar ekshumasi ini melibatkan tim di luar Sumatera Barat. Sebab, berdasarkan pengakuan direktur LBH Padang itu, saat ini situasi di Sumatera Barat sedang tidak kondusif. “Kami ingin dokter-dokter independen kalau bisa di luar Sumatera Barat supaya tidak ada tekanan juga bagi yang lainnya.”

Mereka menginginkan proses mencari keadilan bagi Afif dilakukan oleh pusat. Hal ini untuk menghindari pengalaman sebelumnya karena pihak korban mengaku diintimidasi oleh polisi. “Enggak ada polisi nyiksa yang mengaku, melaporkan polisi ke temannya polisi, ada atasnya polisi, ada rumah sakitnya polisi,” ujarnya.

LBH Padang dan keluarga meragukan independensi Polda Sumatera Barat dalam menangani kasus kematian ini. Karena itu mereka ingin semua proses, seperti forensik atas ekshumasi jenazah Afif Maulana dilakukan di luar instansi penegak hukum tersebut. Misalnya, Indira menuturkan, yang dilakukan di RSUD M. Jamil, Padang.

“Karena kalau dalam kasus-kasus seperti ini, polisi yang diduga melakukan kejahatan malah bisa terproteksi dengan hasil forensik yang dikaburkan dan sebagainya,” ucap Indira.

INTAN SETIAWANTY

Berita terkait

Drone dan Anjing Pelacak Polisi Pakai untuk Buru Pembunuh Gadis Penjual Gorengan di Padang

2 hari lalu

Drone dan Anjing Pelacak Polisi Pakai untuk Buru Pembunuh Gadis Penjual Gorengan di Padang

Polda Sumatera Barat masih mengejar pelaku pembunuhan Nia Kurnia Sari, gadis penjual gorengan di Padang Pariaman

Baca Selengkapnya

Polda Bali Sebut Kematian Mantan Bupati Jembrana dan Istrinya Tidak Wajar

15 hari lalu

Polda Bali Sebut Kematian Mantan Bupati Jembrana dan Istrinya Tidak Wajar

Polda Bali menyebut bahwa kematian mantan Bupati Jembrana, Ida Bagus Ardana dan istrinya tidak wajar. Apa temuannya?

Baca Selengkapnya

Otak Perampokan Mobil Pengisian ATM di Padang Pariaman Belum Terungkap

18 hari lalu

Otak Perampokan Mobil Pengisian ATM di Padang Pariaman Belum Terungkap

Polda Sumbar mendalami peranan dua polisi yang terlibat dalam perampokan Kampung Kasang Batang Anai, Kabupaten Padang Pariaman, itu.

Baca Selengkapnya

8 Tahun Lalu Pembunuhan Vina dan Eky di Cirebon, Begini Kronologi Kasus hingga Hasil Visum et Repertum

20 hari lalu

8 Tahun Lalu Pembunuhan Vina dan Eky di Cirebon, Begini Kronologi Kasus hingga Hasil Visum et Repertum

8 tahun lalu terjadi pembunuhan Vina dan Eky di Cirebon. Kasus ini diwarnai misteri hingga saat ini.

Baca Selengkapnya

Polres Sukabumi Selidiki Kasus Wanita Dibunuh Pria Diduga ODGJ

21 hari lalu

Polres Sukabumi Selidiki Kasus Wanita Dibunuh Pria Diduga ODGJ

Kini kasus perempuan dibunuh ODGJ itu diambil alih oleh Satuan Reskrim Polres Sukabumi.

Baca Selengkapnya

Penemuan Mayat Tersangkut di Pintu Air PLTA Ubrug Sukabumi, Polisi Ungkap Identitasnya

22 hari lalu

Penemuan Mayat Tersangkut di Pintu Air PLTA Ubrug Sukabumi, Polisi Ungkap Identitasnya

Jasad itu ditemukan oleh petugas yang hendak membersihkan sampah di pintu air PLTA Ubrug di Kampung Cikuya, Sukabumi.

Baca Selengkapnya

Polisi Selidiki Penyebab Kematian Mantan Anggota DPRD Toba yang Mencurigakan

25 hari lalu

Polisi Selidiki Penyebab Kematian Mantan Anggota DPRD Toba yang Mencurigakan

Polisi masih menunggu hasil autopsi jasad korban untuk mengetahui penyebab kematian eks anggota DPRD Toba yang tinggal sendirian itu.

Baca Selengkapnya

KPAI Desak Pengumuman Hasil Autopsi Ulang Afif Maulana: Harus Ada Titik Terang

27 hari lalu

KPAI Desak Pengumuman Hasil Autopsi Ulang Afif Maulana: Harus Ada Titik Terang

KPAI meminta hasil autopsi ulang segera diberikan kepada keluarga maupun lembaga negara yang mengawal kasus ini.

Baca Selengkapnya

Jenazah Mantan Bupati Jembrana dan Istri Sudah Dikremasi, Hasil Autopsi Masih Didalami

31 hari lalu

Jenazah Mantan Bupati Jembrana dan Istri Sudah Dikremasi, Hasil Autopsi Masih Didalami

Jenazah mantan Bupati Jembrana, Ida Bagus Ardana (84) dan istrinya Sri Wulan Trisna (64) telah dikremasi pada Kamis, 15 Agustus 2024.

Baca Selengkapnya

Kuasa Hukum Keluarga Desak Lembaga Negara Kawal Proses Autopsi Ulang Afif Maulana

37 hari lalu

Kuasa Hukum Keluarga Desak Lembaga Negara Kawal Proses Autopsi Ulang Afif Maulana

Pengawasan bertujuan untuk mengantisipasi jika ada pihak tak bertanggung jawab yang mengintervensi kerja PDFMI dalam autopsi jasad Afif Maulana.

Baca Selengkapnya