Amnesty Interantional Minta Komnas HAM Investigasi Penembakan di Puncak Jaya

Jumat, 19 Juli 2024 19:40 WIB

Perwakilan koalisi masyarakat sipil untuk demokrasi dan anti korupsi; (dari kanan) mantan Pimpinan KPK Saut Situmorang, Direktur Amnesty International Indonesia Usman Hamid dan Kabid Riset dan Advokasi Kebijakan Publik LBH-AP PP Muhammadiyah Gufroni saat melayangkan surat terbuka kepada MK, pada Kamis, 4 April 2024 di Gedung MK. Mereka mendorong Presiden Jokowi dipanggil dalam sidang PHPU Pilpres 2024. TEMPO/Adinda Jasmine

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Eksekutif Amnesty International Indonesia Usman Hamid meminta Komnas HAM melakukan investigasi mendalam atas insiden penembakan tiga warga di Kampung Karubate, Distrik Mulia, Kabupaten Puncak Jaya, Papua Tengah. Menurut Usman, penembakan tiga warga sipil itu tidak dapat dibenarkan dan harus diusut tuntas. Apalagi penembakan ini terjadi di tengah permukiman warga.

"Insiden ini merupakan pembunuhan di luar hukum yang melanggar prinsip HAM," kata Usman melalui keterangan resminya, Jumat, 19 Juli 2024.

Usman mengatakan peristiwa ini mencerminkan kegagalan pendekatan keamanan yang selama ini dikedepankan oleh pemerintah Indonesia dalam menangani konflik di Tanah Papua. "Tindakan kekerasan seperti ini hanya akan menambah penderitaan rakyat Papua dan semakin memperburuk ketidakpercayaan terhadap aparat keamanan dan pemerintah," katanya.

Menurut Usman, pendekatan keamanan yang selama ini diambil oleh pemerintah Indonesia dalam mengatasi konflik di Papua dengan mengerahkan banyak pasukan militer dan polisi bersenjata, terbukti tidak efektif. Alih-alih menciptakan perdamaian dan keamanan, pendekatan ini justru menimbulkan ketakutan dan trauma di kalangan masyarakat sipil dan menjauhkan orang asli Papua dari rasa keadilan.

"Pemerintah harus segera menghentikan pendekatan keamanan yang mengedepankan kekerasan dan beralih kepada pendekatan yang lebih humanis," ujarnya.

Advertising
Advertising

Penembakan tiga warga di Puncak Jaya ini menyebabkan amarah warga di RSUD Mulia Puncak Jaya, Papua Tengah. Warga menuntut aparat TNI bertanggung jawab. Sebab mereka menilai tiga orang yang ditembak merupakan warga sipil.

Aksi protes warga itu dimanfaatkan sekelompok orang dengan melakukan provokasi. Hingga akhirnya terjadi pembakaran mobil dinas aparat keamanan. Sebanyak enam unit mobil dibakar warga di antaranya mobil dinas Dandim hingga mobil dinas Wakapolres Puncak Jaya.

Pilihan Editor: TPNPB-OPM Klaim Bakal Serang Pos Militer di Sugapa Intan Jaya selama Sebulan, Ini Kata TNI

Berita terkait

TPNPB-OPM Segera Umumkan Proposal Pembebasan Pilot Susi Air Philip Mark Mehrtens

1 hari lalu

TPNPB-OPM Segera Umumkan Proposal Pembebasan Pilot Susi Air Philip Mark Mehrtens

TPNPB-OPM akan merilis proposal pembebasan pilot Susi Air, Philip Mark Mehrtens, Selasa pekan depan.

Baca Selengkapnya

Demonstran Kawal Putusan MK Jadi Korban Kejahatan Kemanusian Aparat, Polisi dan TNI Dilaporkan ke Komnas HAM

4 hari lalu

Demonstran Kawal Putusan MK Jadi Korban Kejahatan Kemanusian Aparat, Polisi dan TNI Dilaporkan ke Komnas HAM

Tim Advokasi untuk Demokrasi (TAUD) melaporkan dugaan kejahatan kemanusiaan terhadap demonstran oleh polisi dan TNI ke Komnas HAM.

Baca Selengkapnya

Pemprov Papua Minta Warga Gunakan Masker untuk Cegah Penularan Mpox

4 hari lalu

Pemprov Papua Minta Warga Gunakan Masker untuk Cegah Penularan Mpox

Pemprov Papua melalui Dinas Kesehatan setempat meminta masyarakat agar mulai menerapkan penggunaan masker guna mencegah penularan virus Monkeypox (Mpox) atau cacar monyet

Baca Selengkapnya

Statistik CPNS 2014: 10 Instansi Pusat dan Daerah Ini Paling Sepi Peminat

4 hari lalu

Statistik CPNS 2014: 10 Instansi Pusat dan Daerah Ini Paling Sepi Peminat

Pendaftaran CPNS 2024 telah ditutup, beberapa instansi masih kekurangan pendaftar. Dengan kata lain persaingan lebih sedikit.

Baca Selengkapnya

TPNPB-OPM Klaim Penembakan terhadap Brigadir Polisi di Lanny Jaya Papua

5 hari lalu

TPNPB-OPM Klaim Penembakan terhadap Brigadir Polisi di Lanny Jaya Papua

TPNPB-OPM mengklaim melakukan penembakan di Lanny Jaya, Papua Pegunungan pada Selasa malam.

Baca Selengkapnya

Penembakan di Papua, Seorang Brigadir Polisi Tewas

5 hari lalu

Penembakan di Papua, Seorang Brigadir Polisi Tewas

Brigadir Johan Herik Sibarani tewas akibat penembakan yang dilakukan orang tak dikenal

Baca Selengkapnya

Pelihara Landak Jawa, Nyoman Sukena Terancam 5 Tahun Penjara Lebih Berat dari Vonis Ronald Tannur, Toni Tamsil, dan Samin Tan

5 hari lalu

Pelihara Landak Jawa, Nyoman Sukena Terancam 5 Tahun Penjara Lebih Berat dari Vonis Ronald Tannur, Toni Tamsil, dan Samin Tan

I Nyoman Sukena terancam 5 tahun penjara karena pelihara 4 landak Jawa langka. Lebih berat dari vonis Djoko Tjandra, Toni Tamsil, dan Samin Tan.

Baca Selengkapnya

Polisi Ungkap Jenis Peluru Milik Pelaku Pencurian Motor dan Penembakan di Tangerang

6 hari lalu

Polisi Ungkap Jenis Peluru Milik Pelaku Pencurian Motor dan Penembakan di Tangerang

Korban penembakan dan pencurian ini tewas akibat peluru yang melukai kepalanya

Baca Selengkapnya

Perempuan Penegak Fondasi Birokrasi

6 hari lalu

Perempuan Penegak Fondasi Birokrasi

Sebagai birokrat, Penjabat Gubernur Papua Tengah, Ribka Haluk juga merasakan bagaimana harus membagi peran di sektor domestik dan publik. Perempuan Papua yang menginspirasi perempuan Indonesia, terutama para penjabat kepala daerah.

Baca Selengkapnya

Profil Trigana Air yang Tergelincir di Bandara Kamanap Serui

6 hari lalu

Profil Trigana Air yang Tergelincir di Bandara Kamanap Serui

Profil Trigana Air yang pesawatnya tergelincir di Bandara Kamanap Serui, Papua.

Baca Selengkapnya