Cerita Pengelola Sampah di Gili Trawangan, Hanya Bisa Olah 16 Persen Setiap Hari

Selasa, 20 Agustus 2024 10:49 WIB

Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) di Gili Trawangan, Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat, Ahad, 18 Agustus 2024. TEMPO/Defara

TEMPO.CO, Gili - Di sudut timur Gili Trawangan, Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat, mesin-mesin pengolahan sampah mulai beroperasi setiap pagi. Cahyo Kurniawan sebagai pengurus Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) di pulau itu memulai harinya dengan mengawasi tim yang terdiri dari sekitar 28 orang.

Volume sampah yang harus mereka tangani cukup besar, mencapai 18 ton per hari, sementara kapasitas pengolahan mereka hanya sekitar 2 hingga 3 ton.

“Pengelolaan sampah di TPST dilakukan setiap hari tanpa libur,” kata Cahyo, Senin, 19 Agustus 2024. “Jadi estimasinya, kami membutuhkan 9 hari untuk menyelesaikan sampah yang 18 ton dipilah 2 ton per hari.”

Pengelolaan sampah ini dilakukan oleh Kelompok Swadaya Masyarakat bernama Front Masyarakat Peduli Lingkungan (FMPL). Cahyo bercerita, para pekerja mulai bekerja dari pukul enam pagi dan berhenti sejenak untuk beristirahat antara pukul 12.00 hingga 14.00 WITA, lalu melanjutkan lagi hingga pukul 16.00 WITA.

Namun, kendala yang mereka hadapi bukan hanya soal volume sampah yang terus menumpuk. “Kendala yang kami hadapi adalah kurangnya tenaga pemilah sampah dan tidak adanya alat berat seperti mini excavator,” ujar Cahyo. “Kami butuh mesin-mesin pengolahan sampah supaya pemilahan lebih cepat.”

Kendala lain yang kerap mengganggu operasional mereka adalah kebakaran di TPST yang sering terjadi. Kondisi ini mempersulit pengelolaan sampah yang sudah berjalan lambat akibat kurangnya alat dan tenaga.

Advertising
Advertising

Beberapa waktu lalu, pada Ahad, 18 Agustus 2024, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) melalui kolaborasi Satgas Pencegahan dan Penindakan Direktorat Koordinasi dan Supervisi (Korsup) Wilayah V telah mengunjungi TPST Gili Trawangan untuk melihat langsung situasi di lapangan.

Menurut Cahyo, KPK menanyakan kendala-kendala yang mereka hadapi serta kebutuhan yang diperlukan untuk mengoptimalkan pengelolaan sampah di sana. Cahyo menyampaikan bahwa TPST sangat membutuhkan mini excavator dan mesin-mesin pengolahan sampah agar prosesnya bisa dipercepat.

Dengan alat-alat yang ada sekarang, pengolahan sampah berjalan sangat lambat. Cahyo memperkirakan bahwa TPST hanya mampu menangani sekitar 16 persen dari total sampah yang masuk setiap harinya. “Kalau bisa ada alat yang lebih canggih, proses pemilahan sampah bisa lebih cepat,” ujarnya.

Hingga saat ini, TPST Gili Trawangan tetap beroperasi dengan segala keterbatasan yang ada. Namun, tanpa tambahan alat dan tenaga, masalah sampah tidak akan selesai dalam waktu dekat.

Pilihan Editor: Populer Hukum: Jokowi Digugat soal Paskibraka Lepas Jilbab, Kekayaan Menkumham Baru

Berita terkait

Kala Pimpinan Lembaga Anti-Rasuah Jadi Capim KPK Dicecar Panelis

39 menit lalu

Kala Pimpinan Lembaga Anti-Rasuah Jadi Capim KPK Dicecar Panelis

Panelis tes wawancara seleksi capim KPK mencecar Pahala Nainggolan dan Johanis Tanak dengan pertanyaan-pertanyaan ini.

Baca Selengkapnya

Budi Arie Sebut Naik Jet Pribadi karena Istri Kaesang Hamil 8 Bulan, Dosen FH UII: Sangat Menghina Nalar Publik

54 menit lalu

Budi Arie Sebut Naik Jet Pribadi karena Istri Kaesang Hamil 8 Bulan, Dosen FH UII: Sangat Menghina Nalar Publik

Alasan Budi Arie mengenai kondisi hamil istri Kaesang yang jadi penyebab nebeng jet pribadi. "Sangat menghina nalar publik," kata Dosen FH UII.

Baca Selengkapnya

Kaesang Nebeng Jet Pribadi, Dosen FH UII Beri Tahu Cara Sederhana Buktikan Gratifikasi

1 jam lalu

Kaesang Nebeng Jet Pribadi, Dosen FH UII Beri Tahu Cara Sederhana Buktikan Gratifikasi

Dosen FH UII mengatakan sangat mudah membuktikan yang dilakukan Kaesang naik jet pribadi ke AS sebagai gratifikasi atau bukan gratifikasi.

Baca Selengkapnya

Kaesang Ngaku Nebeng Naik Jet Pribadi, Siapa Penumpang Lain dan Milik Siapa?

2 jam lalu

Kaesang Ngaku Nebeng Naik Jet Pribadi, Siapa Penumpang Lain dan Milik Siapa?

Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia Kaesang Pangarep menjelaskan kepada KPK bahwa dia menggunakan jet pribadi dengan menumpang milik temannya.

Baca Selengkapnya

Sama-sama Anak Pejabat, Ini Perbedaan Kasus Mario Dandy dan Kaesang Menurut KPK

2 jam lalu

Sama-sama Anak Pejabat, Ini Perbedaan Kasus Mario Dandy dan Kaesang Menurut KPK

KPK menjelaskan perbedaan antara kasus Mario Dandy dan dugaan gratifikasi penggunaan jet pribadi Kaesang Pangarep

Baca Selengkapnya

Ubedilah Badrun Sebut Alasan Kaesang Nebeng Jet Pribadi Benarkan Dugaan Gratifikasi

7 jam lalu

Ubedilah Badrun Sebut Alasan Kaesang Nebeng Jet Pribadi Benarkan Dugaan Gratifikasi

Ubedilah Badrun menyebut pengakuan Kaesang Pangarep yang nebeng pesawat jet pribadi temannya membenarkan dugaan adanya gratifikasi.

Baca Selengkapnya

Hari Kedua KPK di Malang, Periksa 14 Pengurus Pokmas Penerima Dana Hibah APBD Jawa Timur

9 jam lalu

Hari Kedua KPK di Malang, Periksa 14 Pengurus Pokmas Penerima Dana Hibah APBD Jawa Timur

Selama dua hari di Malang, KPK telah memeriksa 21 pengurus pokmas atau kelompok masyarakat penerima dana hibah APBD Jatim.

Baca Selengkapnya

Kaesang Datangi KPK dan Mengaku Nebeng Jet Pribadi Teman, Ini Kata Jokowi sampai IM57+ Institute

12 jam lalu

Kaesang Datangi KPK dan Mengaku Nebeng Jet Pribadi Teman, Ini Kata Jokowi sampai IM57+ Institute

Jokowi menyebut Kaesang ke KPK karena semua warga sama di depan hukum, IM57+ Institute minta motif pemberian tumpangan jet pribadi didalami.

Baca Selengkapnya

Viral Klarifikasi Kaesang ke KPK Soal Gratifikasi Jet Pribadi: Numpang ke Teman, Bahasa Bekennya Nebeng

12 jam lalu

Viral Klarifikasi Kaesang ke KPK Soal Gratifikasi Jet Pribadi: Numpang ke Teman, Bahasa Bekennya Nebeng

"Numpang ke teman, kalau bahasa bekennya nebeng," kata Kaesang, usai klarifikasi ke KPK soal dugaan gratifikasi gunakan jet pribadi.

Baca Selengkapnya

Kaesang Mengaku Bukan Pejabat tapi Gunakan Fasilitas Negara yang Melekat, Apa Saja?

13 jam lalu

Kaesang Mengaku Bukan Pejabat tapi Gunakan Fasilitas Negara yang Melekat, Apa Saja?

Kaesang menyebut kedatangannya ke KPK bukan sebagai pejabat, tetapi dia menikmati beberapa fasilitas negara. Apa saja?

Baca Selengkapnya