Keluarga Korban Demonstran Cari Anaknya di Polda Metro Jaya hingga Larut Malam: Awalnya Dibilang Tak Ada, Nyatanya Ditahan

Jumat, 23 Agustus 2024 19:33 WIB

Konferensi Pers Tim Advokasi untuk Demokrasi (TAUD) yang dinarasumberi oleh Fadhil LBH Jakarta (kiri), Arif Maulana YLBHI (kiri tengah), Gema Gita Persada LBH Pers (kanan tengah), dan Andrie Yunus KontraS (kanan). TEMPO/Tamara Aulia

TEMPO.CO, Jakarta - Tim Advokasi untuk Demokrasi (TAUD) dari LBH Pers, Gema Gita Persada, mengungkapkan bertemu dengan salah satu keluarga korban demonstran yang sedang mencari anaknya pada Kamis, 22 Agustus 2024 sekitar pukul 00.00 di Polda Metro Jaya. Keluarga korban demonstran tersebut datang ke Polda Metro Jaya lantaran anaknya tidak kunjung pulang setelah berpamitan untuk datang ke lokasi aksi kawal putusan MK di DPR, Senayan, Jakarta Pusat.

"Ada seorang ibu bersama sosok laki-laki datang ke Polda. Ia datang ingin mencari anaknya. Mereka mengaku telah menyisir di beberapa kantor kepolisian, dan kantor polisi yang pertama ia datangi ialah Polda, di mana tempat kami lakukan pendampingan kepada korban demonstran," ujar Gema ketika ditemui dalam Konfrensi Pers TAUD pada Jumat, 23 Agustus 2024 di Gedung YLBHI, Menteng, Jakarta Pusat.

Pada saat yang bersamaan, tim TAUD saat itu belum bisa mendapatkan akses pendampingan hukum kepada para korban di Polda Metro Jaya. Sehingga mereka belum bisa membantu menginfokan daftar nama orang-orang yang diperiksa di Polda Metro Jaya kepada keluarga tersebut.

Sekitar 01.30 dini hari, tim TAUD berpapasan kembali dengan pihak keluarga yang bersangkutan. Keluarga tersebut mengaku diberi keterangan oleh Polda Metro Jaya bahwasanya tidak ada nama anak mereka di sana. Lantas, pihak keluarga melanjutkan pencarian ke kantor kepolisian lain.

Menurut keterangan dari tim TAUD, mereka akhirnya diperbolehkan memberikan dampingan hukum kepada korban demonstrasi oleh Polda Metro Jaya sekitar pukul 05.00 dini hari. Pada saat itu, Gema menemukan anak yang dicari oleh keluarga tersebut di ruang tahanan Polda Metro Jaya. "Kondisi anak tersebut ada lebam di bagian pipi sebelah kiri. Menurut pengakuan korban, ia dipukul oleh polisi pada saat penangkapan di depan gedung DPR ketika sedang duduk di trotoar seberang," ujar Gema.

Advertising
Advertising

Mengetahui hal ini, tim TAUD curiga bahwa pihak kepolisian memang tidak transparan memberikan informasi daftar nama korban kepada publik. Hal ini lantaran polisi tidak mau memberikan informasi kepada keluarga yang bersangkutan, bahwa faktanya anak tersebut benar ditahan di Polda Metro Jaya.

Hingga saat ini, seluruh korban demo kawal putusan MK yang ditangkap dan menjalani pemeriksaan di Polda Metro Jaya belum ada yang dibebaskan oleh aparat. "Belum ada korban yang dikeluarkan, kami masih terus memberikan pendampingan kepada korban," kata dia.

Pilihan Editor: Sidang Harvey Moeis, Saksi Ungkap Banyak Tambang Ilegal di IUP PT Timah

Berita terkait

Hampir Seminggu Kasus Viral, Polres Metro Jakarta Pusat Belum Pasang Police Line di Kantor Brandoville Studios

9 menit lalu

Hampir Seminggu Kasus Viral, Polres Metro Jakarta Pusat Belum Pasang Police Line di Kantor Brandoville Studios

Dia hanya menyampaikan dalam waktu dekat kantor Brandoville Studios akan dipasangi police line.

Baca Selengkapnya

DPR Setujui Naturalisasi Eliano Rejinders dan Mees Higres, Menkumham Pastikan Sesuai Aturan

9 jam lalu

DPR Setujui Naturalisasi Eliano Rejinders dan Mees Higres, Menkumham Pastikan Sesuai Aturan

Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia menyutujui permohonan pertimbangan pemberian kewarganeraan Indonesia, bagi dua atlet sepak bola, Eliano Johannes Rejinders dan Mees Victor Joseph Hilgres.

Baca Selengkapnya

KPK Minta Tes Wawancara Capim dan Dewas Dilakukan Terbuka

9 jam lalu

KPK Minta Tes Wawancara Capim dan Dewas Dilakukan Terbuka

Komisi Pemberantasan Korupsi menanggapi soal tes wawancara seleksi calon pimpinan dan dewan pengawas KPK yang dilakukan secara tertutup.

Baca Selengkapnya

Kronologi Pembunuhan Nia Kurnia Sari, Pelaku Ternyata Residivis Pencabulan

10 jam lalu

Kronologi Pembunuhan Nia Kurnia Sari, Pelaku Ternyata Residivis Pencabulan

Polres Padang Pariaman telah menetapkan tersangka pada kasus pembunuhan Nia Kurnia Sari, gadis penjual gorengan.

Baca Selengkapnya

Perkuat Laporan, Nikita Mirzani Bawa 4 Saksi di Pemeriksaan Kasus Vadel Badjideh

11 jam lalu

Perkuat Laporan, Nikita Mirzani Bawa 4 Saksi di Pemeriksaan Kasus Vadel Badjideh

Polres Metro Jakarta Selatan mengatakan Nikita Mirzani membawa empat orang saksi untuk perkuat laporan, Inisialnya C, Y, M, dan D.

Baca Selengkapnya

Polres Metro Jakarta Pusat Benarkan Ada Ancaman Pembunuhan terhadap Korban Kekerasan di Lingkungan Brandoville Studios

11 jam lalu

Polres Metro Jakarta Pusat Benarkan Ada Ancaman Pembunuhan terhadap Korban Kekerasan di Lingkungan Brandoville Studios

Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Pusat AKBP Muhammad Firdaus membenarkan ada ancaman pembunuhan terhadap korban kekerasan di lingkungan Brandoville Studios.

Baca Selengkapnya

Polres Metro Jakarta Pusat Akui Kesulitan Menyelidiki Kasus Brandoville Studios

12 jam lalu

Polres Metro Jakarta Pusat Akui Kesulitan Menyelidiki Kasus Brandoville Studios

Perusahaan animasi Brandoville Studios itu telah berhenti beroperasi sejak Juli 2024 lalu.

Baca Selengkapnya

Terekam CCTV Pencurian hp Iphone Pegawai Coffee Shop di Depok Modus Tanya Lowongan Kerja

12 jam lalu

Terekam CCTV Pencurian hp Iphone Pegawai Coffee Shop di Depok Modus Tanya Lowongan Kerja

Berdasarkan rekaman CCTV, pencurian hp terjadi sekitar pukul pukul 11.00 WIB, Senin, 16 September 2024.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Batal Bahas RUU Pengawasan Obat dan Makanan

12 jam lalu

Pemerintah Batal Bahas RUU Pengawasan Obat dan Makanan

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan pemerintah dan DPR tidak akan melanjutkan pembahasan RUU Pengawasan Obat dan Makanan.

Baca Selengkapnya

KITAS Cherry Lai Kedaluwarsa, Benarkah Diperpanjang Imigrasi Jakarta Pusat?

13 jam lalu

KITAS Cherry Lai Kedaluwarsa, Benarkah Diperpanjang Imigrasi Jakarta Pusat?

Keberadaan Kwan Cherry Lai, 41 tahun, Warga Negara Cina Komisaris perusahaan animasi Brandoville Studios disangsikan masih di Indonesia.

Baca Selengkapnya