Cerita Delpedro Marhaen Ingin Berlindung ke Polisi saat Bentrokan Pecah, Malah Ditangkap dan Dipukul Aparat

Rabu, 28 Agustus 2024 06:17 WIB

Direktur Lokataru Del Pedro Marhaen dan Iqbal Ramadhan saat bercerita kronologi penangkapan hingga menerima kekerasan aparat, ditemui pada Senin, 27 Agustus 2024. TEMPO/Halgi Mashalfi

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Lokataru Delpedro Marhaen mengungkap kronologi dirinya ditangkap aparat hingga mengalami kekerasan saat demonstrasi pada Kamis, 22 Agustus lalu. Dia bermaksud meminta perlindungan dari polisi saat bentrokan pecah. Walau sempat ada polisi yang menggubris, polisi lainnya datang dan menuduh Delpedro sebagai provokator.

Peristiwa tersebut terjadi pukul 16.00 saat Delpedro berhasil masuk ke wilayah kompleks DPR. Keberadaan Delpedro Marhaen di sana untuk melihat lebih dekat proses demonstrasi yang terjadi karena kapasitasnya sebagai peneliti. Tidak lama setelahnya, polisi mulai memukul dan menangkap peserta aksi yang masuk ke dalam kompleks DPR.

“Sekitar pukul 16.30, saya dan teman-teman melihat ada bentrokan polisi melempar batu ke arah massa. Otomatis saya enggak berani keluar, khawatir terkena batu polisi. Akhirnya saya menyisir ke pinggir dan berinisiatif menghampiri polisi”, ujar Delpedro kepada Tempo pada Senin, 26 Agustus 2024.

Delpedro Marhaen mengatakan polisi yang dijumpai pertama bertindak kooperatif dan memintanya menunggu. Akan tetapi, polisi lain yang baru datang menuduh Delpedro bersama teman-teman sebagai massa perusuh. Polisi tersebut memukul kepala Delpedro menggunakan helm sebanyak dua kali. Setelahnya Delpedro digiring ke arah Pamdal untuk diperiksa lebih lanjut.

Saat berjalan sekitar 100-200 meter, ada seseorang yang memukul menggunakan balok mengakibatkan Delpedro hilang kesadaran. “Saya jalan, dari belakang ada yang mukul saya kayak balok gitu. Waktu dipukul pakai balok itu saya blackout sebentar, tapi pas saya sadar bisa bangun lagi. Saya dengar mereka bilang acting nih acting. Setelah itu saya diminta melepas pakaian saya (setengah telanjang) sisa boxer dan semua barang saya digeledah dan enggak ada barang yang mencurigakan,” ujar Delpedro

Advertising
Advertising

Setelah penggeledahan, Delpedro diminta untuk membuka HP tetapi dia menolak. Saat proses perdebatan itu datang seorang TNI memukul wajahnya hingga menyebabkan memar. Sebelumnya Delpedro sudah berupaya menjelaskan dirinya seorang peneliti. Namun, upaya tersebut tidak digubris dan polisi tetap memeriksa Delpedro serta membawanya ke Pos Pamdal.

Setelah dibawa ke Pos Pamdal, Delpedro mengaku sudah tidak mendapat kekerasan fisik tetapi masih mendapat intimidasi secara verbal. Selanjutnya dia dan teman-teman diminta untuk pendataan sertaa ditahan sekitar satu hari.

Pilihan Editor: KPK Tetapkan 2 Tersangka Korupsi PT Jasindo, Kerugian Negara Capai Rp 38 Miliar

Berita terkait

TNI Bantah Serang Markas TPNPB-OPM yang Ditempati Pilot Susi Air

3 jam lalu

TNI Bantah Serang Markas TPNPB-OPM yang Ditempati Pilot Susi Air

TNI membantah telah menyerang markas TPNPB-OPM di Alguru, Papua Pegunungan yang menjadi tempat pilot Susi Air Philip Mark Marthens disandera.

Baca Selengkapnya

Kuasa Hukum Korban Perundungan Binus School Simprug Keberatan Kasus Ini Disebut Perkelahian

3 jam lalu

Kuasa Hukum Korban Perundungan Binus School Simprug Keberatan Kasus Ini Disebut Perkelahian

Sunan Kalijaga, sangat menyayangkan bahwa dari pihak Binus School Simprug maupun pengacara terduga pelaku yang menyebut sebagai perkelahian.

Baca Selengkapnya

DPR Sepakati Revisi UU MK Diwariskan ke Periode Berikutnya

4 jam lalu

DPR Sepakati Revisi UU MK Diwariskan ke Periode Berikutnya

Komisi III DPR sepakat untuk mengesahkan revisi UU MK Nomor 24 Tahun 2003 di periode berikutnya, karena keterbatasan waktu.

Baca Selengkapnya

Permintaan TPNPB-OPM ke Pemerintah Indonesia soal Pembebasan Pilot Susi Air, Apa Saja?

4 jam lalu

Permintaan TPNPB-OPM ke Pemerintah Indonesia soal Pembebasan Pilot Susi Air, Apa Saja?

TPNPB-OPM mengumumkan proposal pembebasan pilot Susi Air, Philip Mark Mehrtens. Berikut permintaannya ke pemerintah Indonesia.

Baca Selengkapnya

Hampir Seminggu Kasus Viral, Polres Metro Jakarta Pusat Belum Pasang Police Line di Kantor Brandoville Studios

6 jam lalu

Hampir Seminggu Kasus Viral, Polres Metro Jakarta Pusat Belum Pasang Police Line di Kantor Brandoville Studios

Dia hanya menyampaikan dalam waktu dekat kantor Brandoville Studios akan dipasangi police line.

Baca Selengkapnya

DPR Setujui Naturalisasi Eliano Rejinders dan Mees Higres, Menkumham Pastikan Sesuai Aturan

15 jam lalu

DPR Setujui Naturalisasi Eliano Rejinders dan Mees Higres, Menkumham Pastikan Sesuai Aturan

Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia menyutujui permohonan pertimbangan pemberian kewarganeraan Indonesia, bagi dua atlet sepak bola, Eliano Johannes Rejinders dan Mees Victor Joseph Hilgres.

Baca Selengkapnya

KPK Minta Tes Wawancara Capim dan Dewas Dilakukan Terbuka

15 jam lalu

KPK Minta Tes Wawancara Capim dan Dewas Dilakukan Terbuka

Komisi Pemberantasan Korupsi menanggapi soal tes wawancara seleksi calon pimpinan dan dewan pengawas KPK yang dilakukan secara tertutup.

Baca Selengkapnya

Kronologi Pembunuhan Nia Kurnia Sari, Pelaku Ternyata Residivis Pencabulan

16 jam lalu

Kronologi Pembunuhan Nia Kurnia Sari, Pelaku Ternyata Residivis Pencabulan

Polres Padang Pariaman telah menetapkan tersangka pada kasus pembunuhan Nia Kurnia Sari, gadis penjual gorengan.

Baca Selengkapnya

Kapuspen TNI Sebut Militer Indonesia Siap Bekerja Sama dengan OPM untuk Bebaskan Pilot Susi Air

16 jam lalu

Kapuspen TNI Sebut Militer Indonesia Siap Bekerja Sama dengan OPM untuk Bebaskan Pilot Susi Air

Hariyanto mengungkapkan, bahwa militer Indonesia siap bekerja sama dengan seluruh pihak untuk membebaskan pilot Susi Air.

Baca Selengkapnya

Terekam CCTV Pencurian HP iPhone Pegawai Coffee Shop di Depok Modus Tanya Lowongan Kerja

18 jam lalu

Terekam CCTV Pencurian HP iPhone Pegawai Coffee Shop di Depok Modus Tanya Lowongan Kerja

Berdasarkan rekaman CCTV, pencurian hp terjadi sekitar pukul pukul 11.00 WIB, Senin, 16 September 2024.

Baca Selengkapnya