Polres Depok Beberkan Peran Delapan Tersangka TPPO

Reporter

Ricky Juliansyah

Editor

Suseno

Senin, 2 September 2024 19:30 WIB

Kapolres Metro Depok Kombes Arya Perdana didampingi jajarannya konferensi pers pengungkapan sindikat TPPO lintas provinsi di Aula Atmani, Senin, 2 September 2024. TEMPO/Ricky Juliansyah

TEMPO.CO, Jakarta - Polres Metro Depok menangkap delapan tersangka tindak pidana perdagangan orang (TPPO) yang beroperasi lintas provinsi. Masing-masing tersangka berbagi peran dalam menjalankan kejahatan ini. “Mere cukup terorganisir, bahkan sampai berani beriklan di media sosial Facebook,” kata Kapolres Depok Komisaris Besar Arya Perdana, Senin, 2 September 2024. “Sasarannya adalah ibu atau perempuan yang ingin menjual bayi.”

Delapan tersangka yang ditangkap itu adalah Rida Soniawati, 24 tahun, Apsa Nabillaauliyah Putri (22), Dayanti Apriyani (26), Muhammad Diksi Hendika (32), Suryaningsih (24), Dahlia (23), Ruddy Kelanasyah (30), I Made Aryadana (41).

Tersangka Rida Soniawati dan Apsa Nabillaauliyah Putri, berperan mencari bayi melalui aplikasi Facebook. Setelah mendapatkan bayi, mereka akan menyerahkannya kepada kepada Made yang berada di Kabupaten Tabanan, Bali.

Dayanti Apriyani berperan sebagai ibu yang menjual bayi kepada Rida senilai Rp10 juta (di luar biaya bidan) dengan alasan hamil di luar nikah. Muhammad Diksi Hendika, merupakan pacar Dayanti, berperan mendampingi Dayanti menjual bayinya kepada Rida. Suryaningsih berperan menjual bayi kepada Apsa senilai Rp10 juta (di luar biaya bidan), alasannya suami tidak mau mengurus bayinya.

Dahlia, teman Suryaningsih menemani lahiran dan membantu menyerahkan bayi ke Apsa dan menerima imbalan dari penjualan bayi tersebut. Ruddy Kelanasyah, suami Suryaningsih berperan menjual bayo ke Apsa karena tidak mau mengurus bayi tersebut. I made Aryadana, berperan mendanai uang kepadaRida dan Apsa untuk membeli bayi serta mencari pengadopsi bayi.

Arya mengungkapkan, berdasarkan pengakuan tersangka yang mengantarkan ke Bali sudah ada sekitar 5 bayi yang dikirim. "Kalau di Bali sudah lebih dari lima kali, karena ini salah satu dari tersangka yang punya koneksi utama yang ada di Bali,” katanya. “Di Bali sudah lebih dari lima kali pasti, di sini kita tangkap sudah kurang lebih lima kali."

Advertising
Advertising

Berita terkait

Alasan Brunei Darussalam Masuk Daftar Hitam Pemerintah Amerika Serikat

2 jam lalu

Alasan Brunei Darussalam Masuk Daftar Hitam Pemerintah Amerika Serikat

AS menganggap negara-negara di Tingkat 3 termasuk Brunei Darussalam tidak berbuat cukup banyak untuk bertindak melawan perdagangan manusia (TPPO).

Baca Selengkapnya

KPU Depok Tetapkan DPT Pilkada 2024 Sebanyak 1.427.674 Pemilih

12 jam lalu

KPU Depok Tetapkan DPT Pilkada 2024 Sebanyak 1.427.674 Pemilih

KPU Depok menetapkan jumlah daftar pemilih tetap (DPT) pada Pilkada 2024 dengan 1.427.674 pemilih

Baca Selengkapnya

Sindikat Jual Beli Bayi di Depok Sasar Ibu-ibu saat Masih Mengandung, Transaksi Sehari Setelah Bayi Lahir

19 jam lalu

Sindikat Jual Beli Bayi di Depok Sasar Ibu-ibu saat Masih Mengandung, Transaksi Sehari Setelah Bayi Lahir

Sindikat jual beli bayi di Depok menyasar ibu-ibu yang masih mengandung. Bayi kemudian ditawar dengan harga Rp 45 juta.

Baca Selengkapnya

Modus TPPO ke Kamboja, Korban Diiming-imingi Kerja di Perusahaan atau Restoran dengan Gaji Besar

1 hari lalu

Modus TPPO ke Kamboja, Korban Diiming-imingi Kerja di Perusahaan atau Restoran dengan Gaji Besar

Para calon pekerja migran ilegal itu mengaku mendapatkan tawaran pekerjaan di Kamboja sebagai karyawan perusahaan dan pramusaji.

Baca Selengkapnya

Terekam CCTV Pencurian HP iPhone Pegawai Coffee Shop di Depok Modus Tanya Lowongan Kerja

1 hari lalu

Terekam CCTV Pencurian HP iPhone Pegawai Coffee Shop di Depok Modus Tanya Lowongan Kerja

Berdasarkan rekaman CCTV, pencurian hp terjadi sekitar pukul pukul 11.00 WIB, Senin, 16 September 2024.

Baca Selengkapnya

Imigrasi Soekarno Hatta Gagalkan 2.474 Pekerja Migran Ilegal ke Kamboja, Myanmar dan Malaysia, Modus Mau Liburan

1 hari lalu

Imigrasi Soekarno Hatta Gagalkan 2.474 Pekerja Migran Ilegal ke Kamboja, Myanmar dan Malaysia, Modus Mau Liburan

Imigrasi Soekarno Hatta melakukan pengetatan untuk cegah pekerja migran ilegal ke 3 negara tujuan itu karena marak kasus judi online.

Baca Selengkapnya

Sindikat TPPO di Myanmar Minta Tebusan Rp 550 Juta ke Keluarga Korban di Sukabumi

2 hari lalu

Sindikat TPPO di Myanmar Minta Tebusan Rp 550 Juta ke Keluarga Korban di Sukabumi

Sejumlah warga Kabupaten Sukabumi menjadi korban TPPO dan disekap di Myanmar. Mereka dijanjikan bekerja di bisnis kripto di Thailand.

Baca Selengkapnya

WNI Bekerja Jadi Scammer Online di Myanmar, Migrant Care Minta Pemerintah Efektifkan Gugus Tugas TPPO

3 hari lalu

WNI Bekerja Jadi Scammer Online di Myanmar, Migrant Care Minta Pemerintah Efektifkan Gugus Tugas TPPO

Migrant Care mendesak pemerintah untuk segera mengambil tindakan preventif setelah ramai kasus TPPO di Myanmar.

Baca Selengkapnya

Klarifikasi Ketua Satgas PPKS Unsoed Soal Kasus Kekerasan Seksual dan Dugaan Perdagangan Orang

3 hari lalu

Klarifikasi Ketua Satgas PPKS Unsoed Soal Kasus Kekerasan Seksual dan Dugaan Perdagangan Orang

Satgas PPKS Unsoed menerima laporan kekerasan seksual dari empat korban yang merupakan mahasiswi Unsoed.

Baca Selengkapnya

Kemenlu Jekaskan Mekanisme Pemulangan WNI Korban TPPO di Luar Negeri

3 hari lalu

Kemenlu Jekaskan Mekanisme Pemulangan WNI Korban TPPO di Luar Negeri

Kemenlu mengatakan terdapat dua mekanisme pemulangan WNI korban TPPO di luar negeri. Tidak selalu jadi korban TPPO.

Baca Selengkapnya