20 Tahun Kasus Munir, Komnas HAM Didesak Percepat Penyelidikan Pro Justitia Cari Dalang Pembunuhan

Kamis, 5 September 2024 14:03 WIB

Penulis Buku Mencintai Munir yang juga istri dari aktivis HAM Munir Said Thalib, Suciwati menunjukan Buku Mencintai Munir saat peluncurannya di Jakarta, Rabu, 14 September 2022. Buku Mencintai Munir merupakan rekaman tentang jalan hidup Suciwati bersama Munir hingga perjuangan Suciwati dalam menguak tabir pembunuhan suaminya serta kegigihan almarhum Munir dalam memperjuangkan penegakan prinsip HAM di Indonesia. ANTARA/Hafidz Mubarak A

TEMPO.CO, Jakarta - Pada Sabtu, 7 September 2024, kasus pembunuhan Munir Said Thalib memasuki tahun ke-20. Munir, aktivis hak asasi manusia, tewas akibat racun arsenik dalam penerbangan menuju Belanda pada 2004. Meski sudah dua dekade berlalu, kasus ini masih menyisakan pertanyaan tentang otak di balik pembunuhan tersebut.

Dalam siaran pers yang digelar oleh Komite Aksi Solidaritas untuk Munir, keluarga Munir dan para aktivis kembali menuntut agar Komnas HAM mempercepat penyelidikan pro justitia yang telah berlangsung sejak awal 2024. Mereka mendesak agar Komnas HAM fokus dalam menuntaskan penyelidikan berdasarkan Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2000 tentang Pengadilan HAM.

Munir dibunuh secara sistematis dengan melibatkan unsur negara, termasuk Badan Intelijen Negara (BIN) dan Garuda Indonesia. Pollycarpus, Indra Setiawan, dan Rohainil Aini telah dipenjara atas peran mereka dalam pembunuhan ini, namun hingga kini aktor intelektual di baliknya belum terungkap. Aktivis HAM menyebut pembunuhan Munir sebagai kejahatan kemanusiaan dan bagian dari pola sistematis yang memerlukan investigasi mendalam.

Pada Januari 2024, Komnas HAM membentuk Tim Ad Hoc untuk menyelidiki pelanggaran HAM berat dalam kasus ini. Sejak Februari 2024, tim tersebut telah memeriksa sejumlah saksi melalui mekanisme pro justitia. Proses ini diharapkan dapat mengungkap aktor intelektual di balik kematian Munir dan menyeret mereka ke pengadilan.

"Kami menolak kasus Munir hanya menjadi bualan politik pemerintah," tegas Komite Aksi Solidaritas untuk Munir Pada Rilis yang mereka sebarkan pada hari Kamis 5 September 2024. Mereka juga menyoroti buruknya jaminan perlindungan bagi pembela HAM di Indonesia dan menuntut negara bertanggung jawab penuh atas keselamatan aktivis lainnya.

Advertising
Advertising

Komite menegaskan bahwa tanpa keadilan bagi Munir, ancaman terhadap pekerja HAM di Indonesia akan terus ada.

Pilihan Editor: Berkunjung ke Museum HAM Munir di Fakultas Hukum Universitas Brawijaya

Berita terkait

ICJR Tak Sepakat Panca Darmansyah Pembunuh 4 Anak Kandung Divonis Mati

5 jam lalu

ICJR Tak Sepakat Panca Darmansyah Pembunuh 4 Anak Kandung Divonis Mati

Majelis hakim PN Jakarta Selatan memvonis hukuman mati terhadap Panca Darmansyah, ayah yang membunuh empat anak kandungnya.

Baca Selengkapnya

Semester I 2024, Komnas HAM Soroti Konflik Agraria di IKN dan Kriminalisasi Aktivis HAM Lingkungan

5 jam lalu

Semester I 2024, Komnas HAM Soroti Konflik Agraria di IKN dan Kriminalisasi Aktivis HAM Lingkungan

Komnas HAM mengungkap berbagai kasus pelanggaran HAM yang terjadi selama semester I 2024. Dari konflik agraria, kriminalisasi hingga UKT.

Baca Selengkapnya

Komnas HAM Catat Polri Jadi Institusi yang Paling Banyak Diadukan dengan 350 Kasus

10 jam lalu

Komnas HAM Catat Polri Jadi Institusi yang Paling Banyak Diadukan dengan 350 Kasus

Dari total 1.227 kasus yang diterima Komnas HAM, sebanyak 350 di antaranya melibatkan Polri.

Baca Selengkapnya

Keluarga Pelaku Pembunuhan Gadis Penjual Gorengan Berharap IS Segera Menyerahkan Diri

11 jam lalu

Keluarga Pelaku Pembunuhan Gadis Penjual Gorengan Berharap IS Segera Menyerahkan Diri

Keluarga IS berharap pelaku pembunuhan Nia Kurnia Sari gadis penjual gorengan itu segera menyerahkan diri.

Baca Selengkapnya

Tersangka Pembunuhan Istri di Bandung Tertangkap, Melarikan Diri ke Tasikmalaya, Sumedang hingga Garut

12 jam lalu

Tersangka Pembunuhan Istri di Bandung Tertangkap, Melarikan Diri ke Tasikmalaya, Sumedang hingga Garut

Tersangka pembunuhan istri di Buahbatu Bandung itu ditangkap di Pantai Cibangkong, Desa Sancang, Kabupaten Garut pada Senin pagi.

Baca Selengkapnya

Pelaku Pembunuhan Gadis Penjual Gorengan Sempat Terlihat Warga

16 jam lalu

Pelaku Pembunuhan Gadis Penjual Gorengan Sempat Terlihat Warga

Tersangka pembunuhan Nia Kurnia Sari, gadis penjual gorengan di Kabupaten Padang Pariaman, pernah terlihat warga dekat perkebunan.

Baca Selengkapnya

Soal Perlindungan Aktivis Lingkungan, KLHK Akan Koordinasi dengan LPSK, Komnas HAM dan Polisi

1 hari lalu

Soal Perlindungan Aktivis Lingkungan, KLHK Akan Koordinasi dengan LPSK, Komnas HAM dan Polisi

KLHK akan berkoordinasi dengan Komnas HAM, LPSK dan polisi untuk meningkatkan efektivitas perlindungan terhadap aktivis lingkungan.

Baca Selengkapnya

Keluarga Nia Kurnia Sari Ingin Pelaku Segera Ditangkap

1 hari lalu

Keluarga Nia Kurnia Sari Ingin Pelaku Segera Ditangkap

Keluarga Korban Nia Kurnia Sari gadis penjual gorengan yang dibunuh di Padang Pariaman ingin pelaku cepat tertangkap. Sebab pelaku yang berkeliaran juga membuat masyarakat resah.

Baca Selengkapnya

Kronologi Pembunuhan Nia Kurnia Sari, Pelaku Ternyata Residivis Pencabulan

1 hari lalu

Kronologi Pembunuhan Nia Kurnia Sari, Pelaku Ternyata Residivis Pencabulan

Polres Padang Pariaman telah menetapkan tersangka pada kasus pembunuhan Nia Kurnia Sari, gadis penjual gorengan.

Baca Selengkapnya

Percobaan Pembunuhan Donald Trump, Tersangka Telah Menunggu Selama 12 Jam

1 hari lalu

Percobaan Pembunuhan Donald Trump, Tersangka Telah Menunggu Selama 12 Jam

Percobaan pembunuhan terhadap Donald Trump kembali terjadi. Pelaku mengaku kecewa terhadap Trump.

Baca Selengkapnya