Rekam Jejak Yusril yang Empat Kali Jadi Menteri Bidang Hukum

Reporter

Rizki Dewi Ayu

Editor

Laili Ira

Senin, 21 Oktober 2024 19:48 WIB

Yusril Ihza Mahendra secara resmi mengumumkan pengunduran dirinya dari jabatan sebagai Ketum PBB dalam sidang Musyawarah Dewan Partai (MDP) yang digelar di DPP (Dewan Pengurus Pusat) PBB di Jakarta pada Sabtu malam, 18 Mei 2024. Keinginan Yusril untuk mundur itu diterima oleh MDP yang dilanjutkan dengan pemilihan penjabat (Pj) ketua umum. Fahri Bachmid lalu terpilih sebagai pj Ketua Umum PBB dan menggantikan Yusril. TEMPO

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Prabowo Subianto menunjuk pakar hukum tata negara, Yusril Ihza Mahendra, sebagai Menteri Koordinator (Menko) Bidang Hukum, Hak Asasi Manusia (HAM), Imigrasi, dan Pemasyarakatan dalam Kabinet Merah Putih untuk periode 2024-2029.

Politisi dari Partai Bulan Bintang (PBB) ini memang dikenal karena pengalamannya yang luas dalam bidang hukum dan pemerintahan.

Sebelumnya, Yusril pernah diminta oleh pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka untuk menjadi Ketua Tim Pembela dalam menghadapi sengketa Pilpres 2029 di Mahkamah Konstitusi (MK).

Yusril juga berperan sebagai Ketua Kuasa Hukum Joko Widodo (Jokowi) dan Ma'ruf Amin pada Pilpres 2019.

Rekam Yusril Ihza Mahendra

Yusril Ihza Mahendra lahir di Lalang, Manggar, Belitung Timur, pada 5 Februari 1956. Ia merupakan anak dari pasangan Idris Haji Zainal Abidin dan Nursiha Sandon.

Advertising
Advertising

Keluarga ayahnya memiliki keturunan dari Johor, Malaysia, dan kakek buyutnya, Haji Thaib, adalah seorang bangsawan Kesultanan Johor.

Yusril menyelesaikan studi sarjana di Fakultas Hukum Universitas Indonesia dan juga mempelajari filsafat di Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia pada tahun 1983.

Ia kemudian melanjutkan pendidikan master di University of the Punjab, Pakistan (1985), dan memperoleh gelar Doktor Ilmu Politik dari Universitas Sains Malaysia pada tahun 1993. Selain itu, Yusril pernah mengikuti pendidikan singkat selama setahun di Akademi Teater Taman Ismail Marzuki.

Karier Yusril dimulai sebagai dosen di Universitas Indonesia dengan mengajar mata kuliah Hukum Tata Negara, Teori Ilmu Hukum, dan Filsafat Hukum. Ia kemudian dianugerahi gelar Guru Besar Ilmu Hukum.

Di luar dunia akademik, ia aktif dalam beberapa organisasi, seperti Muhammadiyah, Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia, dan ICMI. Hubungan dekatnya dengan tokoh nasional seperti Mohammad Natsir turut membentuk pemikiran dan pandangannya.

Penulis Pidato Presiden Soeharto

Pada tahun 1996, Yusril Ihza Mahendra ditunjuk oleh Presiden Soeharto sebagai penulis pidato resmi presiden. Selama masa jabatannya hingga tahun 1998, Yusril telah menulis sebanyak 204 pidato untuk Presiden Soeharto.

Ketika era Reformasi 1998 berlangsung, Yusril menjadi salah satu pendukung utama perubahan politik di Indonesia. Salah satu peran pentingnya saat itu adalah menulis pidato pengunduran diri Soeharto.

Di dunia politik, ia mendirikan Partai Bulan Bintang, partai yang dianggap sebagai penerus dari Partai Masyumi, bersama sejumlah tokoh reformis muslim. Partai ini didirikan atas inisiatif dari 22 organisasi Islam. Yusril menjabat sebagai ketua umum dari tahun 1998 hingga 2005.

Dalam Pemilu 1999, Partai Bulan Bintang memperoleh 2,84 persen suara, yang berhasil menempatkan 13 anggota di parlemen. Yusril juga berperan bersama Amien Rais dalam mendukung Abdurrahman Wahid untuk menjadi presiden Indonesia.

Yusril pernah mencatat momen penting saat dirinya hampir terpilih sebagai Presiden Republik Indonesia dalam Sidang Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) pada Oktober 1999. Dalam pemilihan tersebut, Yusril meraih 232 suara, namun kalah dari Megawati Soekarnoputri yang memperoleh 305 suara.

Empat Kali Menjabat Menteri

Yusril Ihza Mahendra telah tercatat empat kali menjabat sebagai menteri di kabinet pemerintahan Indonesia.

Pertama, ia menjadi Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (HAM) pada masa kepemimpinan Presiden Abdurrahman Wahid (1999-2001), kemudian kembali menduduki posisi yang sama di era Presiden Megawati Soekarnoputri (2001-2004).

Saat Presiden Susilo Bambang Yudhoyono memimpin, Yusril dipercaya untuk mengisi posisi sebagai Menteri Sekretaris Negara dari 2004 hingga 2007.

Yang terbaru, di era kepemimpinan Prabowo Subianto, ia diangkat sebagai Menteri Koordinator (Menko) Bidang Hukum, HAM, Imigrasi, dan Pemasyarakatan dalam Kabinet Prabowo-Gibran.

Selain berkiprah di dunia politik, Yusril juga produktif menulis buku, jurnal, dan artikel di media massa. Tulisan-tulisannya banyak membahas topik terkait hukum tata negara dan politik Islam. Bersama adiknya, Yusron Ihza Mahendra, ia mendirikan firma hukum Ihza & Ihza Law Firm.

Delfi Ana Harahap, Hendrik Khoirul Muhid berkontribusi dalam penulisan artikel ini.

Pilihan Editor: Menteri Yusril Ihza Mahendra Sebut Kasus 98 Bukan Pelanggaran HAM Berat

Berita terkait

Satya Bumi Pesimistis Soal Kelestarian Lingkungan Hidup dan Transisi Energi Terbarukan di Tangan Kabinet Merah Putih

42 menit lalu

Satya Bumi Pesimistis Soal Kelestarian Lingkungan Hidup dan Transisi Energi Terbarukan di Tangan Kabinet Merah Putih

Satya Bumi menilai penunjukan Hanif Faisol menimbulkan kekhawatiran bahwa masa depan kebijakan lingkungan hidup Indonesia akan berjalan di tempat.

Baca Selengkapnya

Tiga Kader PSI Masuk Kabinet Prabowo, Kaesang: Kami Komitmen Kerja Keras

1 jam lalu

Tiga Kader PSI Masuk Kabinet Prabowo, Kaesang: Kami Komitmen Kerja Keras

Ada tiga kader PSI yang masuk dalam Kabinet Merah Putih Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Pemecahan Kemenkumham Paling Lambat Juni 2025

1 jam lalu

Pemecahan Kemenkumham Paling Lambat Juni 2025

Persiapan perombakan Kemenkumham akan dilaksanakan hingga Juni 2025. Saat ini, Kemenkumham telah memiliki Tim Transisi untuk mempersiapkan pemecahan kementerian tersebut.

Baca Selengkapnya

5 Tanggapan Pengamat Soal Kabinet Merah Putih yang Jumbo

1 jam lalu

5 Tanggapan Pengamat Soal Kabinet Merah Putih yang Jumbo

Banyaknya jumlah kementerian dalam Kabinet Merah Putih itu berpotensi menghambat efisiensi dan eksekusi kebijakan.

Baca Selengkapnya

Profil Widiyanti Putri Wardhana, Pengusaha yang Ditunjuk jadi Menteri Pariwisata Kabinet Merah Putih

1 jam lalu

Profil Widiyanti Putri Wardhana, Pengusaha yang Ditunjuk jadi Menteri Pariwisata Kabinet Merah Putih

Widiyanti Putri Wardhana merupakan salah satu pendiri PT Teladan Resources, perusahaan di sektor agribisnis, energi, industri, properti, dan media.

Baca Selengkapnya

Profil dan Harta Kekayaan Fadli Zon, Menteri Kebudayaan Kabinet Merah Putih

1 jam lalu

Profil dan Harta Kekayaan Fadli Zon, Menteri Kebudayaan Kabinet Merah Putih

Fadli Zon resmi dilantik sebagai Menteri Kebudayaan Kabinet Merah Putih periode 2024-2029.

Baca Selengkapnya

Kemenkumham Dipecah Tiga Kementerian, Yusril: Mungkin kalau Dipimpin Satu Menteri Kurang Fokus

6 jam lalu

Kemenkumham Dipecah Tiga Kementerian, Yusril: Mungkin kalau Dipimpin Satu Menteri Kurang Fokus

Yusril angkat bicara soal Presiden Prabowo pecah Kementerian Hukum dan HAM menjadi tiga kementerian dengan satu kementerian koordinator.

Baca Selengkapnya

Dipilih jadi Menteri Kebudayaan, Fadli Zon Klaim Punya 8 Ribu Wayang dan Pimpin Organisasi Keris

8 jam lalu

Dipilih jadi Menteri Kebudayaan, Fadli Zon Klaim Punya 8 Ribu Wayang dan Pimpin Organisasi Keris

Fadli Zon mengaku sudah berminat pada kebudayaan lokal sejak lama, bahkan sebelum terjun ke dunia politik.

Baca Selengkapnya

Airlangga Hartarto Beberkan Rencana 100 Hari Pertama Menjabat Menko Perekonomian

8 jam lalu

Airlangga Hartarto Beberkan Rencana 100 Hari Pertama Menjabat Menko Perekonomian

Airlangga Hartarto kembali ditunjuk menjadi Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, kali ini di dalam kabinet Presiden Prabowo Subianto.

Baca Selengkapnya

Profil Gus Miftah yang Gagal Masuk Kabinet Prabowo-Gibran Setelah Dipanggil ke Kertanegara

9 jam lalu

Profil Gus Miftah yang Gagal Masuk Kabinet Prabowo-Gibran Setelah Dipanggil ke Kertanegara

Dipanggil ke Kertanegara, Gus Miftah ternyata tidak masuk jajaran menteri dan wakil menteri Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya