Satgas Pemberantasan Mafia Hukum Minta Kasus Penyiksaan Aan Disidik

Reporter

Editor

Jumat, 19 Februari 2010 17:01 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta – Satuan Tugas Pemberantasan Mafia Hukum menilai dugaan penyiksaan dan penyekapan terhadap bekas karyawan PT Maritim Jaya Susandi bin Sukamta alias Aan harus segera diperiksa.

“Kami melihat belum ada pemeriksaan yang dilakukan oleh penyidik terkait dugaan itu, padahal pengaduannya sudah ada,” kata Sekretaris Satgas Pemberantasan Mafia Hukum Denny Indrayana, seusai menjenguk Aan di Rumah Tahanan Cipinang, Jumat (19/2).

Denny menyatakan, pihaknya akan mencoba mengupayakan agar proses pemeriksaan itu bisa berjalan. Ketiadaan pemeriksaan seperti itu merupakan salah satu indikasi adanya praktik mafia hukum. “Apalagi disertai dengan adanya dugaan penjebakan terhadap korban untuk menutupi sebuah kasus,” katanya.

Lebih lanjut Denny mengatakan, pihaknya sudah mengantongi keterangan yang cukup banyak dari Aan setelah melakukan pertemuan dengannya di Rumah Tahanan Cipinang.

Keterangan tersebut dapat menjadi modal yang baik untuk proses pencarian modus praktik mafia hukum yang terjadi pada Aan. “Keterangan dari Aan ini juga telah didukung oleh hasil pemeriksaan Propam POLRI yang telah menemukan adanya rekayasa pada kasus kepemilikan narkotika,” kata Denny.

Sebelumnya, pihak Propam Polri telah menemukan indikasi bahwa Aan telah mendapatkan penyiksaan dari seorang petinggi PT Artha Graha di hadapan oknum Kepolisian Daerah Maluku serta Polda Metro Jaya.

Proses penyiksaan itu terjadi saat oknum polisi tersebut sedang berupaya meminta keterangan terkait kasus kepemilikan senjata api yang menjerat bos PT Maritim Jaya – anak perusahaan PT Artha Graha. “Ini merupakan temuan yang sama dengan temuan kami,” kata Denny.

Bagi Denny, rekayasa sudah jelas terjadi mengingat proses pemeriksaan terhadap Aan tidak dilakukan di markas kepolisian. “Justru dilakukan di tempat lain,” katanya.

Selain itu, oknum polisi yang memeriksa Aan juga melibatkan orang di luar penyidik bahkan membiarkannya melakukan penyiksaan.

Advertising
Advertising

Denny berharap agar pihak kepolisian dapat melakukan pendalaman kasus tersebut lebih cepat. Selain itu, dia juga berharap agar penjatuhan sanksi terhadap oknum yang melakukan tindakan tidak berkenan itu dapat diberikan secara transparan dan akuntabel.

EZTHER LASTANIA

Berita terkait

Cerita di Balik Penemuan Jasad Pegawai Honorer Kementerian Terkubur di dalam Rumah di Bandung

11 hari lalu

Cerita di Balik Penemuan Jasad Pegawai Honorer Kementerian Terkubur di dalam Rumah di Bandung

Seorang pegawai honorer kementerian berusia 42 tahun dilaporkan hilang sejak 30 Maret 2024 lalu. Jasadnya ditemukan terkubur di dalam rumahnya.

Baca Selengkapnya

Polisi Ungkap Pembunuhan Wanita Enam Tahun Lalu di Makassar, Pelaku Suami Sendiri

13 hari lalu

Polisi Ungkap Pembunuhan Wanita Enam Tahun Lalu di Makassar, Pelaku Suami Sendiri

Polres Makassar mengungkap kasus pembunuhan seorang ibu rumah tangga berinisial J, 35 tahun, yang terjadi pada enam tahun lalu

Baca Selengkapnya

Kasus 3 Anggota TNI Aniaya Jurnalis di Maluku Utara, Danlanal Ternate: Copot Jabatan juga Sanksi

18 hari lalu

Kasus 3 Anggota TNI Aniaya Jurnalis di Maluku Utara, Danlanal Ternate: Copot Jabatan juga Sanksi

Jurnalis itu dianiaya tiga anggota TNI AL setelah memberitakan penangkapan kapal bermuatan bahan bakar minyak jenis Dexlite.

Baca Selengkapnya

Kasus 3 Tentara Aniaya Jurnalis, TNI AL Ternate: yang Paling Bertanggung Jawab Komandan

19 hari lalu

Kasus 3 Tentara Aniaya Jurnalis, TNI AL Ternate: yang Paling Bertanggung Jawab Komandan

Komandan Pangkalan TNI AL Ternate Letkol Ridwan Aziz menanggapi kasus penganiayaan seorang jurnalis di Halmahera Selatan, Maluku Utara, Sukandi Ali.

Baca Selengkapnya

Penganiayaan Jurnalis oleh 3 Anggota TNI AL Dipicu Berita Penangkapan Kapal Pengangkut Minyak Milik Ditpolairud Polda Malut

20 hari lalu

Penganiayaan Jurnalis oleh 3 Anggota TNI AL Dipicu Berita Penangkapan Kapal Pengangkut Minyak Milik Ditpolairud Polda Malut

Direktur Polairud Polda Malut membantah bahwa kapal pengangkut minyak milik mereka ditangkap KRI milik TNI AL. Berbuntut penganiayaan jurnalis.

Baca Selengkapnya

Pedagang Bensin Eceran di Bintaro Dibacok di Jalan, Diduga Persaingan Bisnis

21 hari lalu

Pedagang Bensin Eceran di Bintaro Dibacok di Jalan, Diduga Persaingan Bisnis

Kapolsek memastikan polisi telah mengantongi identitas pelaku pembacokan di Bintaro Sektor 9 itu.

Baca Selengkapnya

Polisi Tangkap Tersangka Penganiayaan Anggota TNI di Bantargebang saat Naik Bus Tujuan Palembang

24 hari lalu

Polisi Tangkap Tersangka Penganiayaan Anggota TNI di Bantargebang saat Naik Bus Tujuan Palembang

Aria Wira Raja tersangka penganiayaan anggota TNI hingga tewas di Bantargebang ditangkap saat hendak pulang ke Palembang.

Baca Selengkapnya

Culik dan Aniaya Maling Motor di Binjai, 6 Prajurit TNI Dituntut 6 Bulan Penjara

24 hari lalu

Culik dan Aniaya Maling Motor di Binjai, 6 Prajurit TNI Dituntut 6 Bulan Penjara

Perkara penganiayaan ini bermula dari video viral Sures yang mengaku diculik dan dianiaya enam prajurit TNI dari Yonif Raider 100/PS.

Baca Selengkapnya

Ketua LPM di Depok Laporkan Dugaan Penganiayaan oleh Pasutri Polisi, Korban Developer Nakal

25 hari lalu

Ketua LPM di Depok Laporkan Dugaan Penganiayaan oleh Pasutri Polisi, Korban Developer Nakal

Selain menganiaya Ketua LPM Bedahan Depok tersebut pasutri itu diduga juga memukul karyawan dan mengintimidasi istri Rizal.

Baca Selengkapnya

KKJ Desak KSAL Adili 3 Anggota TNI AL Pelaku Kekerasan terhadap Jurnalis di Maluku Utara

26 hari lalu

KKJ Desak KSAL Adili 3 Anggota TNI AL Pelaku Kekerasan terhadap Jurnalis di Maluku Utara

Tiba di pos, anggota TNI AL menginterogasi Sukandi soal berita yang dibuatnya.

Baca Selengkapnya