TEMPO.CO, Jakarta - Keluarga John Kei mengatakan Kepala Kepolisian Daerah Metro Jaya Irjen Pol Untung S. Rajab telah memberikan izin besuk bagi keluarga. Namun saat mau menjenguk John Key hari ini di Rumah Sakit Polri, Kramat Jati, keluarga masih dilarang menjenguk. "Kapolda semalam bilang keluarga sudah bisa menjenguk lalu kenapa masih dipersulit?" kata istri John Kei, Yulianti, ketika hendak melapor di Divisi Profesi dan Pengamanan Markas Besar Kepolisian, Minggu, 19 Februari 2012.
Yulianti datang ke Propam Mabes Polri untuk melaporkan Kapolda Metro Jaya karena pihak keluarga tak kunjung diberikan izin untuk menjenguk. Namun sayang divisi Propam tidak melayani laporan masyarakat pada hari Minggu. Rencananya pihak keluarga akan kembali melapor esok, Senin, 20 Februari 2012.
Ditemani dua anak perempuannya, wanita 40-an ini tidak bisa menyembunyikan kekecewaanya karena tidak bisa bertemu dengan sang suami. Ia terlihat sangat mengkhawatirkan kondisi kesehatan John Kei. "Sampai sekarang beliau belum ganti baju. Sehabis ditembak kan beliau tidak bisa berdiri. Saya sebagai istri kecewa," kata Yulianti kepada wartawan. Ia menyangsikan apakah petugas rumah sakit bersedia mengganti baju John.
Pihak keluarga juga mengkhawatirkan kondisi John setelah operasi yang dilaluinya. Ia tidak yakin bahwa perawat di rumah sakit milik Polri tersebut bisa memberikan perawatan yang sesuai bagi John. "Kami juga tidak tahu bagaimana operasinya. Namanya juga RS Polri, tidak menjamin. Saya ingin sekali menjenguk," Yulianti menuturkan.
Pihak keluarga kecewa pada sikap kepolisian yang seakan saling melempar tanggung jawab. Kapolda mengatakan sudah memberi izin. Sementara ketika hari ini keluarga Kei ke RS Polri, larangan tersebut masih berlaku. "Kalau polisi melempar tanggung jawab, kami harus ke mana lagi?" kata salah seorang pengacara keluarga, Djamaludin Koedoeboen.
Dengan laporan ke Propam Polda diharapkan Kapolda bisa memenuhi janjinya dan keluarga bisa segera menjenguk dan merawat John.
John Key ditangkap karena diduga terlibat dalam kasus pembunuhan Direktur Power Steel Mandiri Tan Harry Tantono. Ia ditangkap di Hotel C'one, Pulomas, Jakarta Timur, 17 Februari 2012. Harry sendiri dibunuh dengan luka tusukan di Swiss Bell Hotel, Sawah Besar, Jakarta Pusat, 26 Januari 2012 lalu. Menurut lima tersangka sebelumnya, C, A, T, DK, dan KP, John Key ada kaitan dengan kasus tersebut.
Pada waktu ditangkap di Hotel C'one, John Key bersama Alba Fuad usai mengkonsumsi sabu-sabu, dengan bukti ditemukannya bong isap. Menurut polisi, John Kei sempat melawan ketika dibekuk, sehingga polisi menembakkan peluru ke betis kanannya.
ANANDA W. TERESIA
Berita lain:
Istri John Kei Laporkan Kapolda ke Propam
John Kei Dijaga 40 Polisi di RS Polri
John Kei Ditangkap Saat Bersama Alba Fuad
Begini John Kei Ditangkap
John Kei Dibawa ke Ruang Tahanan RS Polri
John Kei Diduga Terlibat Kasus Pembunuhan Bos Sanex
Penangkapan John Kei Hanya 15 Menit
Majelis Hakim Marahi John Kei yang Naik Pitam
Hari Ini John Kei Cs Hadapi Vonis
Geng Reman Van Jakarta
Berita terkait
Kronologi Intimidasi Petani di Pakel Banyuwangi Diduga oleh Pihak Perkebunan Bumisari, Ada Todongan Senjata hingga Suara Tembakan
44 hari lalu
Diduga preman dan sekuriti PT Perkebunan dan Dagang Bumi Sari Maju Sukses melakukan serangan dan intimidasi terhadap petani Desa Pakel Banyuwangi.
Baca SelengkapnyaPetani Desa Pakel Banyuwangi Diduga Dikeroyok Preman dan Sekuriti PT Bumi Sari, Ini Kata Walhi Jatim
48 hari lalu
Sebelum dugaan penganiayaan ini terjadi, Wahyu menyebut sejak dulu PT Bumi Sari kerap meneror warga Desa Pakel.
Baca SelengkapnyaLokataru Ungkap Kronologi Diduga Preman Intimidasi Mahasiswa saat Demo di MK Sehari Sebelum Pemilu
18 Februari 2024
Lokataru mengungkap kronologi kekerasan terhadap mahasiswa saat demo di Geudng MK sehari sebelum pemilu.
Baca SelengkapnyaKetua BEM Universitas Trilogi Ungkap Kondisi Korban Kekerasan Diduga oleh Preman saat Rapat Demo Pemakzulan Jokowi
10 Februari 2024
Salah satu Mahasiswa Universitas Trilogi mendapat kekerasan fisik hingga memar di dahi. Ketua BEM akui rekannya masih cemas.
Baca SelengkapnyaIntimidasi di Universitas Trilogi, Lokataru Bakal Lapor Polisi
5 Februari 2024
Delpedro Marhaen menyatakan Lokataru dan koalisi akan melaporkan dugaan intimidasi di Universitas Trilogi oleh sekelompok preman yang melarang demo.
Baca SelengkapnyaPuluhan Massa Orasi di Depan Kantor YLBHI dan KontraS, Minta Isu Pemakzulan Jokowi Dihentikan
5 Februari 2024
Kantor YLBHI dan KontraS didatangi sejumlah massa yang meminta mereka menghentikan penggaungan isu-isu penyelematan demokrasi.
Baca SelengkapnyaCerita di Balik Rapat Mahasiswa Diintimidasi 15 Preman, Dilarang Mendemo Jokowi
5 Februari 2024
Belasan preman mengintimidasi mahasiswa di sekitar Universitas Trilogi, Jakarta. Mereka dipaksa bubarkan diskusi membahas demo pemakzulan Jokowi.
Baca SelengkapnyaMassa Datangi Lokasi Penembakan Anggota Ormas Islam di Colomadu, Desak Polisi Usut Kasus dan Tangkap Pelaku
28 Januari 2024
Ormas Islam di Solo berencana beraudiensi dengan polisi untuk memberikan dukungan terhadap pemberantasan premanisme.
Baca Selengkapnya1 Tewas Dalam Bentrokan Dua Kelompok Preman di Pasar Baru Bekasi, Dipicu Pemalakan Pedagang
28 Desember 2023
Kedua preman sudah ditahan di Polres Metro Bekasi Kota karena melakukan penusukan hingga korban meninggal.
Baca SelengkapnyaKronologi 5 Pengamen di Bekasi Keroyok dan Hantam Preman Pakai Batu, Korban Kritis
16 November 2023
Polsek Bantargebang kini masih memburu empat pengamen yang kabur usai mengeroyok korban.
Baca Selengkapnya