TEMPO.CO, Jakarta - Kepolisian Resort Metro Jakarta Barat menangkap 234 preman dalam Operasi Kilat Jaya yang dilakukan sejak 24 Februari 2012 sampai 2 Maret 2012. Dari jumlah itu, 54 orang ditahan sebagai tersangka.
"Tersangka yang kami tahan terlibat dalam kasus kejahatan jalanan, seperti perampasan, penjambretan, maupun pencurian dengan kekerasan atau ancaman," kata Kepala Satuan Reserse dan Kriminal Ajun Komisaris Besar Abdul Karim kepada Tempo di markas Polres Metro Jakarta Barat, Jumat, 2 Maret 2012.
Sebanyak 180 preman lain, setelah ditangkap, hanya ditahan selama 1 x 24 jam. Abdul mengatakan, penangkapan dilakukan karena ada laporan warga bahwa keberadaan mereka meresahkan warga. "Mereka biasanya nongkrong di pinggir jalan. Mereka mengamen, tapi minta uang dengan paksa sehingga kenyamanan warga terganggu," kata Abdul.
Dia menambahkan, mereka tidak ditahan karena tidak melakukan kejahatan dan tidak membawa senjata tajam atau barang-barang mencurigakan saat ditangkap. Sebanyak 180 preman tersebut hanya dinasihati dan didata untuk dimasukkan dalam catatan dinas sosial setempat. "Istilahnya pembinaan," ujar Abdul.
Sebanyak 234 preman tersebut ditangkap oleh Polsek Tanjung Duren, Polsek Tambora, Polsek Kalideres, Polsek Kembangan, Polsek Palmerah, dan Polsek Taman Sari. Menurut Abdul, tidak ada wilayah khusus tempat para preman di Jakarta Barat paling banyak beraksi.
Dari hasil operasi tersebut, Polres Metro Jakarta Barat menahan barang bukti berupa uang senilai Rp 710 ribu, enam telepon genggam, empat sepeda motor, satu kendaraan beroda empat, dan tiga buah senjata tajam.
MARIA GORETTI
Berita terkait
Kronologi Intimidasi Petani di Pakel Banyuwangi Diduga oleh Pihak Perkebunan Bumisari, Ada Todongan Senjata hingga Suara Tembakan
44 hari lalu
Diduga preman dan sekuriti PT Perkebunan dan Dagang Bumi Sari Maju Sukses melakukan serangan dan intimidasi terhadap petani Desa Pakel Banyuwangi.
Baca SelengkapnyaPetani Desa Pakel Banyuwangi Diduga Dikeroyok Preman dan Sekuriti PT Bumi Sari, Ini Kata Walhi Jatim
48 hari lalu
Sebelum dugaan penganiayaan ini terjadi, Wahyu menyebut sejak dulu PT Bumi Sari kerap meneror warga Desa Pakel.
Baca SelengkapnyaLokataru Ungkap Kronologi Diduga Preman Intimidasi Mahasiswa saat Demo di MK Sehari Sebelum Pemilu
18 Februari 2024
Lokataru mengungkap kronologi kekerasan terhadap mahasiswa saat demo di Geudng MK sehari sebelum pemilu.
Baca SelengkapnyaKetua BEM Universitas Trilogi Ungkap Kondisi Korban Kekerasan Diduga oleh Preman saat Rapat Demo Pemakzulan Jokowi
10 Februari 2024
Salah satu Mahasiswa Universitas Trilogi mendapat kekerasan fisik hingga memar di dahi. Ketua BEM akui rekannya masih cemas.
Baca SelengkapnyaIntimidasi di Universitas Trilogi, Lokataru Bakal Lapor Polisi
5 Februari 2024
Delpedro Marhaen menyatakan Lokataru dan koalisi akan melaporkan dugaan intimidasi di Universitas Trilogi oleh sekelompok preman yang melarang demo.
Baca SelengkapnyaPuluhan Massa Orasi di Depan Kantor YLBHI dan KontraS, Minta Isu Pemakzulan Jokowi Dihentikan
5 Februari 2024
Kantor YLBHI dan KontraS didatangi sejumlah massa yang meminta mereka menghentikan penggaungan isu-isu penyelematan demokrasi.
Baca SelengkapnyaCerita di Balik Rapat Mahasiswa Diintimidasi 15 Preman, Dilarang Mendemo Jokowi
5 Februari 2024
Belasan preman mengintimidasi mahasiswa di sekitar Universitas Trilogi, Jakarta. Mereka dipaksa bubarkan diskusi membahas demo pemakzulan Jokowi.
Baca SelengkapnyaMassa Datangi Lokasi Penembakan Anggota Ormas Islam di Colomadu, Desak Polisi Usut Kasus dan Tangkap Pelaku
28 Januari 2024
Ormas Islam di Solo berencana beraudiensi dengan polisi untuk memberikan dukungan terhadap pemberantasan premanisme.
Baca Selengkapnya1 Tewas Dalam Bentrokan Dua Kelompok Preman di Pasar Baru Bekasi, Dipicu Pemalakan Pedagang
28 Desember 2023
Kedua preman sudah ditahan di Polres Metro Bekasi Kota karena melakukan penusukan hingga korban meninggal.
Baca SelengkapnyaKronologi 5 Pengamen di Bekasi Keroyok dan Hantam Preman Pakai Batu, Korban Kritis
16 November 2023
Polsek Bantargebang kini masih memburu empat pengamen yang kabur usai mengeroyok korban.
Baca Selengkapnya