Kejati Tangerang Didesak Tangani Penyimpangan Anggaran Rp 24,4 Miliar

Reporter

Editor

Rabu, 6 April 2005 18:24 WIB

TEMPO Interaktif, Tangerang: Kalangan lembaga swadaya masyarakat mendesak Kejaksaan Negeri Tangerang atau Kejaksaan Tinggi (Kejati) Banten mengambil alih dugaan penyimpangan dana APBD 2003-2004 Kabupaten Tangerang Rp 24,6 miliar hasil temuan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK). "Penegak hukum agar serius menangani kasus ini dan jangan sekedar wacana saja," ujar Toni Wismantoro dari Tangerang Government Watch (TGW), kepada Tempo, Rabu (6/4). Toni mengatakan, hasil temuan BPK tersaebut harus segera ditindaklanjuti baik pihak oleh penegak hukum atau BPK. Menurutnya, hasil temuan dan tindak lanjutnya harus diberitahukan ke masyarakat. Menurut Toni, pihak kejaksaan harus proaktif dalam menyelidiki kasus dugaan peyimpangan uang rakyat di pemerintahan Kabupaten Tangerang itu. Namun, kata dia, DPRD juga harus punya sikap dan melakukan langkah-langkah dalam menindaklanjuti temuan BPK tersebut.Terlepas siapa yang akan menanganinya, Toni menekankan agar institusi kejaksaan selaku wakil negara sungguh-sungguh menuntaskan kasus itu sesuai prosedur hukum. Sebab, lanjut dia, pihak yang dirugikannya adalah negara. Ditambahkan, ekpose BPK serta rencana menyerahkan dugaan penyimpangan di tingkat daerah, khususnya Tangerang itu ke Kejaksaan, menunjukkan perannya bukan saja sebagai pemeriksa. Langkah itu, kata dia, diharapkan bisa diteruskan di daerah lain di Banten dan umumnya di Indonesia.Hal yang sama juga disampaikan Ketua LSM Gemma Indonesia, Lias S. Dia mendesak agar Kejati menindaklanjuti temuan BPK itu. Seperti diketahui, BPK mencatat 14 penyimpangan Rp 19,5 miliar dalam realisasi APBD 2003 dan Rp 5,2 di APBD 2004. Temuan itu, antara lain, kucuran bantuan Pemkab kepada 45 anggota dewan Rp 37,5 juta/orang atau total Rp 1,9 miliar, dana umroh Rp 332,5 juta, pembayaran honor pelatih serta kontrak pemain Persita pada 2003 dan 2004 tanpa pajak dengan potensi kerugian negara Rp 372,5 juta. Selain itu, terdapat temuan dugaan pembengkakan anggaran pengadaan 328 unit mesin tik oleh Bagian Perlengkapan anggaran 2004.Secara terpisah, Wakil Ketua DPRD Kabupaten Tangerang, Arif Wayudi, menyatakan, sejauh ini dewan belum mengeluarkan sikap resmi menindaklanjuti temuan BPK itu. Hal itu, kata dia, lantaran dewan sedang reses (istirahat). "Sekitar Selasa atau Rabu pekan depan baru akan ada pembicaraan tingkat pimpinan dewan menyikapi persoalan itu," ungkapnya.Menurut dia, kemungkinan pimpinan dewan akan mengagendakan pertemuan informal dengan Bupati Tangerang Ismet Iskandar. Dalam kesempatan itu, kata Arif, akan ditanyakan duduk persoalan pengelolaan anggaran 2003 dan 2004 sehingga muncul temuan BPK tersebut.Joniansyah

Berita terkait

Achsanul Qosasi Sewa Rumah di Kemang untuk Simpan Uang Suap Rp 40 Miliar Kasus BTS

2 jam lalu

Achsanul Qosasi Sewa Rumah di Kemang untuk Simpan Uang Suap Rp 40 Miliar Kasus BTS

Mantan anggota BPK Achsanul Qosasi mengaku menyewa rumah di Kemang khusus untuk menyimpan uang suap Rp 40 miliar kasus BTS.

Baca Selengkapnya

Auditor BPK Disebut Minta Rp 12 Miliar untuk Menerbitkan WTP Kementerian Pertanian era Syahrul Yasin Limpo

5 hari lalu

Auditor BPK Disebut Minta Rp 12 Miliar untuk Menerbitkan WTP Kementerian Pertanian era Syahrul Yasin Limpo

Permintaan itu agar Kementerian Pertanian mendapat predikat WTP dari BPK karena ada kejanggalan anggaran proyek food estate era Syahrul Yasin Limpo.

Baca Selengkapnya

Kabupaten Batanghari Raih Predikat WTP Ke-9

5 hari lalu

Kabupaten Batanghari Raih Predikat WTP Ke-9

Kabupaten Batanghari raih predikat Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) ke-9, di Auditorium Kantor Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI Perwakilan Provinsi Jambi, pada Selasa, 7 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Saksi Akui Diminta Sewa Pesawat Rp 1,4 Miliar untuk Kunjungan Kerja Syahrul Yasin Limpo ke Maluku dan Anggarkan Beli 12 Sapi Kurban

6 hari lalu

Saksi Akui Diminta Sewa Pesawat Rp 1,4 Miliar untuk Kunjungan Kerja Syahrul Yasin Limpo ke Maluku dan Anggarkan Beli 12 Sapi Kurban

Hermanto diminta untuk menyediakan uang di luar anggaran Kementerian Pertanian untuk membeli sapi kurban buat Syahrul Yasin Limpo.

Baca Selengkapnya

Begini Jawaban BRIN soal Perintah Pengosongan Rumah Dinas di Puspitek Serpong

14 hari lalu

Begini Jawaban BRIN soal Perintah Pengosongan Rumah Dinas di Puspitek Serpong

Manajemen BRIN angkat bicara soal adanya perintah pengosongan rumah dinas di Puspitek, Serpong, Tangerang Selatan.

Baca Selengkapnya

Anggota Dewan Sebut Program Rice Cooker Gratis Kementerian ESDM Abal-abal, Harus Diaudit BPK

49 hari lalu

Anggota Dewan Sebut Program Rice Cooker Gratis Kementerian ESDM Abal-abal, Harus Diaudit BPK

Program rice cooker gratis merupakan proyek hibah untuk rumah tangga yang diatur dalam Peraturan Menteri ESDM Nomor 11 Tahun 2023.

Baca Selengkapnya

Terpopuler Bisnis: Maksud PUPR Pembangunan IKN Gerudukan dan Was-was Diperiksa BPK, Kereta Ekonomi Generasi Baru

52 hari lalu

Terpopuler Bisnis: Maksud PUPR Pembangunan IKN Gerudukan dan Was-was Diperiksa BPK, Kereta Ekonomi Generasi Baru

Berita terpopuler ekonomi bisnis sepanjang Jumat, 22 Maret 2024 yakni maksud PUPR sebut pembangunan IKN gerudukan dan was-was diperiksa BPK.

Baca Selengkapnya

Terkini: Prabowo Pernah Janji Bangun 3 Juta Rumah Gratis untuk Masyarakat, BPK Sudah Mengaudit Proyek Gerudukan IKN Sejak 2022

52 hari lalu

Terkini: Prabowo Pernah Janji Bangun 3 Juta Rumah Gratis untuk Masyarakat, BPK Sudah Mengaudit Proyek Gerudukan IKN Sejak 2022

KPU menyatakan pasangan capres-cawapres nomor urut 2 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka (Prabowo-Gibran) unggul dalam Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

BPK Sudah Mengaudit Proyek Gerudukan IKN sejak 2022, Ini Hasilnya

52 hari lalu

BPK Sudah Mengaudit Proyek Gerudukan IKN sejak 2022, Ini Hasilnya

Pembangunan IKN di Kalimantan Timur yang dilakukan besar-besaran dan berkejaran dengan waktu,

Baca Selengkapnya

Terkini: PUPR Sebut Pembangunan IKN Gerudukan dan Was-was Diperiksa BPK, KFC dan Burger King hingga Popeyes Tebar Promo Paket Berbuka Puasa

53 hari lalu

Terkini: PUPR Sebut Pembangunan IKN Gerudukan dan Was-was Diperiksa BPK, KFC dan Burger King hingga Popeyes Tebar Promo Paket Berbuka Puasa

Direktur Bina Penataan Bangunan Kementerian PUPR Cakra Nagara mengatakan pembangunan IKN dilakukan gerudukan dan khawatir dengan pemeriksaan BPK.

Baca Selengkapnya