Penganiayaan Anak, Marinir Bantah Ada Korban Berinisial M

Reporter

Editor

Suseno TNR

Senin, 18 Januari 2016 17:42 WIB

T, 12 tahun, remaja yang diduga dipukuli oleh lima orang marinir di area Kompleks Marinir, Cilandak, Jakarta Selatan, 10 Januari 2016. Istimewa

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Divisi Penerangan Korps Marinir Letnan Kolonel Suwandi mengatakan tidak ada remaja berinisial M yang diduga dianiaya anggota TNI karena dituduh mencuri burung di kompleks TNI Cilandak. "Siapa itu M? Siapa Kasimin? Enggak ada, ah," ujar Suwandi lewat telepon, Senin, 18 Januari 2016.

Menurut Suwandi, jika memang ada korban lain, tentu akan tercantum dalam buku laporan. Karena itu, dia meminta kepada Kasimin dan anaknya yang berinisial M agar melapor segera ke kantor Marinir terdekat. "Kalau memang dia merasa dianiaya, ya, segera lapor ke kami, jadi bisa kami selesaikan baik-baik," katanya.

Suwandi mengatakan masalah TNI dengan Toriq kemarin coba diselesaikan dengan baik dan disiplin. Anggota TNI yang diduga melakukan pemukulan akan diproses secara hukum. "Kalau memang mereka lapor ke LBH, yang bersangkutan (LBH) silakan menghubungi kami. Kalau mereka lapor sana-sini, kan, susah pertanggungjawabannya," tutur Suwandi.

Sebelumnya, Lembaga Bantuan Hukum Jakarta menyatakan korban penganiayaan yang diduga dilakukan anggota TNI di kompleks Marinir Cilandak bukan satu orang. Sebab, ada remaja berinisial M, 16 tahun, yang juga mengaku dianiaya. "Dia dituduh mencuri burung," ucap pengacara publik LBH, Bunga Meisa Rouly Siagian.

Penganiayaan itu terjadi 10 Januari 2016. Awalnya, yang diketahui sebagai korban adalah Th, 12 tahun. Bocah itu dipukuli hingga babak belur karena dituduh mencuri burung di kompleks Marinir Cilandak. Akibat penganiayaan itu, Th harus menjalani perawatan di rumah sakit.

Menurut Bunga, pada hari yang sama, ternyata M juga mendapat tuduhan yang sama. Dia dijemput tiga anggota TNI dan dibawa ke kompleks Marinir Cilandak. Kasimin, ayah M, turut menemani anaknya.

"Sesampainya di sana, M dibawa ke sebuah ruangan lalu diinterogasi," ujar Bunga. Karena merasa tidak melakukan pencurian, M membantah tuduhan itu. Bantahan tersebut justru berbuah pukulan. M terjatuh. Saat itulah seorang anggota TNI menginjak dadanya. Setelah itu kakinya diangkat dan kepalanya ditodong senjata api. "Menurut M, ada sekitar lima anggota TNI di dalam ruangan itu."

Kasimin mengatakan tidak bisa berbuat apa-apa untuk menolong putranya. Saat penganiayaan terjadi, dia hanya bisa menunggu di luar ruangan. Sekitar setengah jam kemudian, anaknya keluar dengan tubuh babak belur.

Kasimin tidak tahu kenapa anaknya dikait-kaitkan dengan pencurian burung di kompleks Marinir. Keluarganya memang pernah tinggal di Cilandak. M dan Th juga berteman dekat. Namun, setelah keluarganya pindah ke Ciganjur, M tidak pernah lagi bertemu dengan Th.

Setelah kejadian itu, kata Kasimin, ada beberapa anggota TNI yang selalu datang ke rumahnya. Salah satunya bernama Ardian. "Sehari bisa empat kali mereka datang dengan baik-baik ke rumah Kasimin di Ciganjur," ujar Bunga. Anggota TNI itu meminta Kasimin tidak perlu berbicara kepada siapa pun ihwal penganiayaan tersebut.

Kondisi M sekarang sudah membaik meski masih terlihat lebam. Namun, berdasarkan foto yang ditunjukkan LBH, terdapat banyak luka bekas cambukan pada sekujur punggungnya. "Kami (LBH) mengecam penyiksaan yang diduga dilakukan anggota TNI ini. Apalagi korbannya adalah anak-anak," tutur Bunga.

ARIEF HIDAYAT


Berita terkait

Cerita di Balik Penemuan Jasad Pegawai Honorer Kementerian Terkubur di dalam Rumah di Bandung

11 hari lalu

Cerita di Balik Penemuan Jasad Pegawai Honorer Kementerian Terkubur di dalam Rumah di Bandung

Seorang pegawai honorer kementerian berusia 42 tahun dilaporkan hilang sejak 30 Maret 2024 lalu. Jasadnya ditemukan terkubur di dalam rumahnya.

Baca Selengkapnya

Bentrok Brimob dan TNI AL di Sorong, Ini Kata KSAL dan Pangkoarmada III

13 hari lalu

Bentrok Brimob dan TNI AL di Sorong, Ini Kata KSAL dan Pangkoarmada III

Apa kata KSAL soal anggota TNI yang bentrok dengan Brimob di Sorong?

Baca Selengkapnya

Polisi Ungkap Pembunuhan Wanita Enam Tahun Lalu di Makassar, Pelaku Suami Sendiri

14 hari lalu

Polisi Ungkap Pembunuhan Wanita Enam Tahun Lalu di Makassar, Pelaku Suami Sendiri

Polres Makassar mengungkap kasus pembunuhan seorang ibu rumah tangga berinisial J, 35 tahun, yang terjadi pada enam tahun lalu

Baca Selengkapnya

Kasus 3 Anggota TNI Aniaya Jurnalis di Maluku Utara, Danlanal Ternate: Copot Jabatan juga Sanksi

19 hari lalu

Kasus 3 Anggota TNI Aniaya Jurnalis di Maluku Utara, Danlanal Ternate: Copot Jabatan juga Sanksi

Jurnalis itu dianiaya tiga anggota TNI AL setelah memberitakan penangkapan kapal bermuatan bahan bakar minyak jenis Dexlite.

Baca Selengkapnya

Kasus 3 Tentara Aniaya Jurnalis, TNI AL Ternate: yang Paling Bertanggung Jawab Komandan

20 hari lalu

Kasus 3 Tentara Aniaya Jurnalis, TNI AL Ternate: yang Paling Bertanggung Jawab Komandan

Komandan Pangkalan TNI AL Ternate Letkol Ridwan Aziz menanggapi kasus penganiayaan seorang jurnalis di Halmahera Selatan, Maluku Utara, Sukandi Ali.

Baca Selengkapnya

Penganiayaan Jurnalis oleh 3 Anggota TNI AL Dipicu Berita Penangkapan Kapal Pengangkut Minyak Milik Ditpolairud Polda Malut

21 hari lalu

Penganiayaan Jurnalis oleh 3 Anggota TNI AL Dipicu Berita Penangkapan Kapal Pengangkut Minyak Milik Ditpolairud Polda Malut

Direktur Polairud Polda Malut membantah bahwa kapal pengangkut minyak milik mereka ditangkap KRI milik TNI AL. Berbuntut penganiayaan jurnalis.

Baca Selengkapnya

Pedagang Bensin Eceran di Bintaro Dibacok di Jalan, Diduga Persaingan Bisnis

21 hari lalu

Pedagang Bensin Eceran di Bintaro Dibacok di Jalan, Diduga Persaingan Bisnis

Kapolsek memastikan polisi telah mengantongi identitas pelaku pembacokan di Bintaro Sektor 9 itu.

Baca Selengkapnya

Polisi Tangkap Tersangka Penganiayaan Anggota TNI di Bantargebang saat Naik Bus Tujuan Palembang

24 hari lalu

Polisi Tangkap Tersangka Penganiayaan Anggota TNI di Bantargebang saat Naik Bus Tujuan Palembang

Aria Wira Raja tersangka penganiayaan anggota TNI hingga tewas di Bantargebang ditangkap saat hendak pulang ke Palembang.

Baca Selengkapnya

Culik dan Aniaya Maling Motor di Binjai, 6 Prajurit TNI Dituntut 6 Bulan Penjara

24 hari lalu

Culik dan Aniaya Maling Motor di Binjai, 6 Prajurit TNI Dituntut 6 Bulan Penjara

Perkara penganiayaan ini bermula dari video viral Sures yang mengaku diculik dan dianiaya enam prajurit TNI dari Yonif Raider 100/PS.

Baca Selengkapnya

Ketua LPM di Depok Laporkan Dugaan Penganiayaan oleh Pasutri Polisi, Korban Developer Nakal

25 hari lalu

Ketua LPM di Depok Laporkan Dugaan Penganiayaan oleh Pasutri Polisi, Korban Developer Nakal

Selain menganiaya Ketua LPM Bedahan Depok tersebut pasutri itu diduga juga memukul karyawan dan mengintimidasi istri Rizal.

Baca Selengkapnya