TEMPO.CO, Jakarta - Atap Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta kembali mengalami kebocoran setelah dilanda hujan deras, Selasa malam, 3 Oktober 2017.
Air deras mengucur dari atap lorong penghubung Terminal 3 ke gedung parkir sehingga membasahi lantai bangunan tersebut.
Baca: Penyebab Atap Terminal 3 Bandara Soekarno Hatta Bocor Lagi
Branch Communication Manager Bandara Soekarno-Hatta Dewandono Prasetyo Nugroho mengatakan peristiwa kebocoran bagian atap Terminal 3 ini terjadi sekitar pukul 19.00. "Ini terjadi saat hujan deras karena debit air yang terlalu besar. Jadi air keluar dari tempat yang seharusnya, kemudian menggenangi area tersebut," katanya, Rabu, 4 Oktober 2017.
Sejak dioperasikan Agustus dua tahun lalu, Terminal 3 yang dibangun megah dan modern serta bergaya futuristik itu tak lepas dari masalah. Berdasarkan catatan Tempo, masalah kebocoran satu dari sekian banyak masalah yang terjadi pada terminal yang pembangunannya menelan dana Rp 5 triliun ini. Berikut ini catatannya.
17 September 2017
Insiden padam listrik sempat mengganggu peresmian operasional Skytrain Bandara Soekarno-Hatta.
13 Juni 2017
Apron atau tempat parkir pesawat di Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta kebanjiran. Ketinggian air yang merendam lantai apron bandara mencapai 20 sentimeter karena saluran utama mampet.
15 Mei 2017
Alat pengisi daya cadangan pesawat, ground power unit, milik PT Gapura Angkasa terbakar di apron.
12 Mei 2017
Kebakaran kantin terjadi di barak pekerja.
15 Desember 2016
Plafon di area nonpublik ambrol, diduga dampak pekerjaan pemeliharaan fasilitas ducting.
14 Agustus 2016
Air dari bak buangan air di bawah lantai plaza menyembur ke permukaan hingga menyebabkan banjir.
9 Agustus 2016
Daya listrik utama bandara padam.
5 Februari 2016
Sejumlah area mengalami pemadaman listrik.
3 Oktober 2017
Atap dan plafon Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta mengalami kebocoran lagi akibat debit air hujan yang deras mengguyur.
JONIANSYAH HARDJONO