Menurut dia, peran orangtua memiliki pengaruh besar terhadap tumbuh kembang anak. "Pendidik terpenting adalah orangtua," katanya dalam acara Gebyar Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) di Kantor Dinas Pendidikan DKI Jakarta, pada Kamis, 16 November 2017.
Gubernur Anies Baswedan menuturkan, meski pendidik terpenting adalah orangtua namun justru merekalah pendidik yang tidak tersiapkan. Maka harus dipikirkan supaya orangtua di Jakarta menjadi pendidik yang tersiapkan.
Anies berpendapat, tingkat pendidikan orang tua tidak menjamin keberhasilan mereka dalam mendidik anak-anaknya. Keberhasilan pendidikan anak dimulai dari suasana dan kebiasaan dari rumah yang menentukan akhlak dan karakter anak.
"Kita lihat peraih medali olimpiade sains, ada orangtuanya yang buta huruf atau petani," ujarnya.
Lebih jauh, Anies meminta kepada seluruh guru PAUD untuk membiarkan anak didik menikmati masa bermainnya tanpa ada tekanan untuk bisa membaca, menulis, dan berhitung. Kepada orangtua murid juga jangan memaksakan anak-anaknya untuk menguasai akademis pada usia yang sangat dini.
Anies mengibaratkan anak-anak sebagai biji dari buah mangga. Ketika masih kecil, biji mangga belum bisa tumbuh daun, batang, atau ranting. Dan biji tersebut harus ditanam di atas tanah yang subur.
"Jangan paksa dia punya daun, batang, dan ranting karena belum masanya," ujarnya.
Kalau biji mangga dipaksa, Anies Baswedan melanjutkan, mereka bisa tidak tumbuh. Sama halnya dengan anak-anak seperti itu juga. Tanggung jawab pemerintah memberikan "cuaca" yang baik, sedangkan keluarga menjadi "tanahnya."