TEMPO.CO, Jakarta- Selasar di Lantai Meizanin Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI) Tower 2 runtuh pada Senin, 15 Januari 2018, sekitar pukul 12.20 WIB.
Sebanyak 77 orang terluka, termasuk sejumlah mahasiswa Universitas Bina Darma, Palembang, Sumatera Selatan, yang sedang berkunjung ke sana.
Baca Juga:
Alvita P., salah satu mahasiswa yang menjadi korban, menceritakan bahwa dia bersama 97 mahasiswa Bina Darma lainnya tengah melakukan study tour ke Jakarta. BEI adalah tempat kunjungan yang pertama begitu tiba di Ibukota Indonesia ini.
Lihat: Ini Jumlah Korban Selasar BEI Ambruk Versi Anies Baswedan
"Ternyata lantai yang saya injak, ambruk," katanya di Rumah Sakit Siloam, Semanggi, setelah kejadian.
Alvita tertimpa reruntuhan beton di punggung dan kakinya. Setelah mengangkat beton yang menimpa tubuhnya, perempuan ini lantas membantu korban yang tertimpa. Dia mengaku beton lantai meizanin yang menimpanya tak terlalu banyak jika dibandingkan dengan korban lainnya.
"Saya luka memar," ucapnya. "Tapi sampai sekarang saya masih terasa mau jatuh."
Akibat selasar runtuh, Alvita dan 29 korban lain dilarikan ke rumah sakit Siloam Semanggi. Total jumlah korban 77 orang yang sebagian dirawat di Rumah Sakit Jakarta, RS Pusat Pertamina, dan RSAL Mintahorjo.
Menurut Alvita, dia kawan-kawannya dari Bina Darma tiba di BEI pada siang hari tak lama sebelum selasar runtuh. Seusai melakukan pengecekan di pintu masuk, para mahasiswa langsung menuju ke lantai 2 Gedung BEI.
Nah, pada saat sedang menunggu lift di lantai meizanin terdengar suara retakan. Kemudian lantai selasar yang diinjak Alvita dan pengunjung lainnya ambrol hingga jatuh ke lantai dasar.
Alvita menuturkan, saat itu semua orang panik dan banyak korban tertimpa reruntuhan di Gedung BEI. "Banyak debu. Orang-orang pada teriak."