TEMPO.CO, Jakarta - Sebanyak 1.500 ton sampah banjir Jakarta yang tersangkut di jembatan Kampung Melayu diangkut Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta menggunakan alat ekskavator. Ribuan ton sampah yang didominasi bambu dan kayu itu, memadati kali Ciliwung yang melintas di Kampung Melayu, sejak pukul 01.30, Selasa dinihari.
"Untuk Kampung Melayu ada 1.500 ton, Manggarai 300 ton, dan Season City 250 ton," ujar Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta Isnawa Adji saat ditemui di lokasi, Selasa, 7 Februari 2018.
Isnawa menjelaskan, untuk menanggulangi banjir di Kampung Melayu, ia mengerahkan tiga eskavator. Tidak hanya itu, sebanyak 115 truk sampah juga dikerahkan untuk mengangkut hasil kerukan tersebut.
Selain itu, dia juga menginstruksikan 4.150 pasukan oranye untuk bersiaga dan membersihkan sampah yang tersangkut di semua pintu air.
Baca: Banjir Jakarta, Anies Baswedan Sebut Puncak Luapan Sudah Lewat
Lebih lanjut, ia menjelaskan, sampah yang tersangkut di jembatan Kampung Melayu itu merupakan kiriman dari Bogor. Longsor yang terjadi pada sepanjang aliran sungai Ciliwung di daerah Bogor dan Depok, membawa material sampah yang tidak hanya potongan bambu, tapi juga beberapa perabot rumah tangga.
Dari pengamatan Tempo di lokasi, terdapat kasur, kulkas, hingga lemari, yang ikut hanyut bersama sampah lain. Selain itu, satu batang pohon sepanjang 10 meter juga hanyut akibat banjir Jakarta dan menghambat aliran sampah lain. "Pada nyangkut semua di sini, di Manggarai dan pintu air lain. Jadi, tidak terlalu banyak sampah," ujarnya.