TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyambangi kediaman sepupunya sekaligus penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi, Novel Baswedan, yang wajahnya disiram air keras.
Novel Baswedan baru pulang pada Kamis lalu setelah berobat di Singapura sejak April 2017 atau 10 bulan silam. Keduanya berbincang-bincang kurang lebih dua jam sejak sekitar pukul 10.00 WIB.
Gubernur Anies Baswedan menuturkan, isi perbincangannya dengan Novel sebatas obrolan keluarga. "Kami ngobrol keluarga, tentang kita, tentang anak-anak, tentang orang tua kita," ujarnya di kediaman Novel Baswedan, Jalan Deposito, Kelapa Gading, Jakarta Selatan, hari ini, Ahad, 25 Februari 2018.
Penyiraman air keras terhadap Novel Baswedan terjadi pada 11 April 2017 oleh dua orang berboncengan sepeda motor. Penyerangan terjadi ketika dia pulang dari salat subuh di Masjid Al-Ikhsan dekat rumahnya, Kelapa Gading, Jakarta Utara. Kamis lalu, 22 Februari 2018, Novel pulang ke rumahnya setelah berobat di Singapura.
Lihat: Novel Baswedan Akan Pulang, Begini Reaksi Anies Baswedan
Anies yang didampingi istrinya, Fery Farhati Ganis, berangkat ke rumah Novel selepas menyaksikan duel renang antara Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandaga Uno di Danau Sunter.
Menurut Anies Baswedan, pertemuan itu juga untuk mendoakan Novel agar cepat sehat, pulih, dan kembali aktif di KPK. "Insya Allah usaha untuk pemberantasan korupsi di Indonesia makin kuat dan tuntas," ujarnya.
Dia pun menuturkan bahwa keluarga besar Baswedan juga tengah membicarakan kumpul akbar keluarga. Namun, hingga kini masih mempertimbangkan jadwal lantaran Novel mesti kembali lagi ke Singapura untuk berobat lagi. Belum lagi, kondisi fisik Novel sampai sekarang masih dalam pemulihan.
"Saya dengar juga tadi tiap beberapa jam, tiga jam, harus ada pemasangan obat-obatan (untuk Novel Baswedan)," kata Anies Baswesan. "Jadi kami ingin kumpul keluarga. Kalau sudah pas waktunya, kami lakukan."