Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Perbaikan Longsor, Tebing di Puncak Dikupas 2 Meter

image-gnews
Kendaraan Angkutan Kota (Angkot) dari arah Bogor melintasi jalur Puncak-Cianjur yang sedang diperbaiki oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat pasca longsor dua pekan lalu, Senin, 19 Februari 2018. Tempo/Sidik Permana
Kendaraan Angkutan Kota (Angkot) dari arah Bogor melintasi jalur Puncak-Cianjur yang sedang diperbaiki oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat pasca longsor dua pekan lalu, Senin, 19 Februari 2018. Tempo/Sidik Permana
Iklan

TEMPO.CO, Bogor - Balai Besar Pekerjaan Jalan Nasional (BBPJN) Wilayah VI Direktorat Jenderal Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) memperbaiki jalan yang amblas di jalur Puncak akibat tanah longsor di tebing yang putus.

Kepala BBPJN VI Atyanto Busono mengatakan untuk perbaikan tahap pertama pihaknya mengupas tebing. "Tahap pertama, kami melakukan pengupasan tebing bukit di sebelah kiri jalan," kata Atyanto, Jumat, 30 Maret 2018.

Menurut Atyanto, pemapasan tanah tebing selebar 2 meter. “Harus selesai hingga 10 hari ke depan," ujar Atyanto. Bila sepuluh hari ke depan pemapasan tebing rampung, maka arus lalu lintas di jalur puncak yang sempat ditutup dari Gunung Mas hingga Ciloto bisa dilintasi oleh kendaraan.

"Kami berharap 10 hari kedepan kedua jalur Jalan Raya Puncak kembali dapat dilintasi kendaraan, karena lokasi yang longsor ini jalanya lebih lebar," kata Atyanto. Sebenarnya, Atyanto menambahkan, Kepolisian Daerah Jawa Barat sudah membuka kembali jalur Puncak untuk dilintasi kendaraan, namun di lokasi longsoran terjadi penyempitan karena dipasang beton pembatas.

"Beton pembatas yang dipasang di sekitar jalan yang longsor mengakibatkan jalan menyempit sehingga kendaraan yang melintas harus antre," kata Atyanto. Tahap pengerjaan pengupasan tanah ini dimulai dengan melakukan relokasi sebanyak 14 rumah dan warung oleh Pemerintah Kabupaten Cianjur. "Satu bulan mendatang pengerjaan tahan pertama harus selesai, sehingga sebelum Puasa, dua jalur Puncak bisa digunakan kendaraan, akan tetapi bus dan truk serta kendaraan besar masih dilarang," kata Atyanto.

Menurut Atyanto, setelah tahap pertama pengerjaan perbaikan jalan selesai, pihaknya akan melakukan perbaikan jalan Puncak tahap keduan. Petugas Pusat Litbang Jalan, Balitbang, geologoi melakukan pemeriksaan kondiai tanah di kawasan Puncak,

"Petugas Grologi dan Balitbang akan meneliti kondisi tanah di sekitar puncak, karena masih rawan pergeseran dan retakam tanah, sehingga jika diguyur hujan deras bisa terjadi longsor kembali," kata Atyanto.

Atyanto mengatakan, di lokasi sekiar longsoran pun ada aliran air dan pada saat hujan airnya sangat deras dan dapat mengakibatkan tanah menjadi longsor. "Memang kita tidak bisa menghentikan air yang mengalir, akan tetapi air itu bisa dialihkan alirannya," kata Atyanto.

Dalam pengerjaan tahap selanjutnya, ujar Atyanto, Kementrian PUPR rencananya akan melakuan pengerjaan borfile dan memasang tiang pancang ringan agar tidak menambah beban tanah di sekitar longsor,

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Pengerjaan borfile dan pemasangam tiang pancang ringan di titik longsor ini memerlukan waktu yang cukup lama, sekitar empat hingga lima bulan," kata Atyanto. Pengerjaan borfile dan penanaman tiang pancang ringan ini agar kondisi tanah di sekutar longsoran tidak rusak dan menjadi beban tambahan yang dapat mengakibatkan longsoran susulan, "cukup mahal dan lama pengerjaanya, tapi harus dilakukan karena kondisinya lingkunganya pun udah cukup rusak," kata Atyanto.

Atyanto mengatakan, saat ini ada empat titik di jalur puncak yang dilakukan borfile dan melakukan penanaman tiang pancang di lokasi longsoran yang cukup besar. "Direncanan ada empat titik yang akan diborfile dan ditanam tiang pancang ringan agar jalan tidak longsor," kata Atyanto, yaitu di Puncak Pas, Sekitar mesjid At-tawun, Gunung Mas.

“semuanya merupakan titik longsor yang cukup besar dan sudah diketahui daerah gelincirnya sangat besar dan sangat rawan longsor," ucap Atyanto.

Longsoran tanah sepanjang 40 meter dan mengakibatkan bronjong yang tengah dikerjakan pemasangannya oleh BBPJN VI, juga runtuh. Pemasangan bronjong merupakan penanganan darurat pasca longsoran yang sebelumnya juga terjadi di lokasi tersebut.

Untuk penanganan secara permanen, pihaknya akan dilakukan dengan menggunakan konstruksi bore pile. Alat-alat berat kini sudah berada di lokasi dan tengah bekerja untuk menyelesaikan pekerjaan penanganan longsoran.

Selain di lokasi KM 20+650, Kementerian PUPR melalui BBPJN VI saat ini juga tengah menyelesaikan penanganan di beberapa lokasi yang mengalami longsor pada awal Februari 2018 lalu.

Sementara Kepolisian Resor Bogor dan Resor Cianjur sudah membuka kembali jalur Puncak untuk dilintasi kendaraan roda dua dan mobil kecil, yang sebelumnya dilarang masuk akibat lokasi longsor di Puncak Pas beres diperbaiki kembali longsor, "Jalur sudah dibuka, jadi sepeda motor dan kendaraan kecil sudah bisa melintas normal," kata Atyanto

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Hujan Deras Sejak Kamis Sore, Tiga Warga Kabupaten Garut Tertimbun Longsor

3 jam lalu

Ilustrasi longsor. shutterstock.com
Hujan Deras Sejak Kamis Sore, Tiga Warga Kabupaten Garut Tertimbun Longsor

Curah hujan tinggi mengguyur wilayah Kabupaten Garut, Jawa Barat, sejak Kamis sore. Tiga warga tertimbun longsor di dalam rumahnya.


Longsor dan Banjir di Wilayah Gunung Semeru: 3 Tewas, 17 Jembatan Rusak, Akses Lumajang-Malang Terputus

6 hari lalu

Sejumlah warga melihat Jembatan Gondoruso di Kecamatan Pasirian yang terputus akibat banjir lahar dingin Gunung Semeru pada Jumat (19/4/2024). (ANTARA/VJ Hamka Agung Balya)
Longsor dan Banjir di Wilayah Gunung Semeru: 3 Tewas, 17 Jembatan Rusak, Akses Lumajang-Malang Terputus

Bencana banjir dan longsor yang dipicu intensitas hujan yang tinggi di wilayah Gunung Semeru menimbulkan korban jiwa dan merusak sejumlah fasilitas


Update Info Terbaru Bencana Tanah Longsor di Tana Toraja

10 hari lalu

Tim SAR gabungan mencari korban tanah longsor yang dinyatakan hilang di Palangka, Kelurahan Manggau, Kecamatan Makale, Kabupaten Tana Toraja, Sulawesi Selatan, Senin 15 April 2024. Basarnas Makassar secara resmi menutup operasi SAR bencana tanah longsor yang terjadi pada Sabtu (13/4) malam di dua titik di daerah itu setelah dua korban yang dinyatakan hilang berhasil ditemukan sehingga total korban meninggal dunia akibat bencana tersebut menjadi 20 orang. ANTARA FOTO/Arnas Padda
Update Info Terbaru Bencana Tanah Longsor di Tana Toraja

Proses pencarian dihentikan sementara usai BNPB menemukan 2 korban terakhir dalam bencana tanah longsor di Tana Toraja, Sulawesi Selatan.


Longsor di Tana Toraja, Tim Gabungan BNPB Temukan 20 Korban Meninggal

10 hari lalu

Tim SAR gabungan mengangkut kantong berisi jenazah korban tanah longsor di Palangka, Kelurahan Manggau, Kecamatan Makale, Kabupaten Tana Toraja, Sulawesi Selatan, Senin 15 April 2024. Sebanyak dua korban yang dinyatakan hilang akibat tanah longsor di daerah itu berhasil ditemukan sehingga total korban yang meninggal dunia menjadi 20 orang. ANTARA FOTO/Arnas Padda
Longsor di Tana Toraja, Tim Gabungan BNPB Temukan 20 Korban Meninggal

BNPB melaporkan telah menemukan 20 korban dalam bencana longsor di Tana Toraja, Sulawesi Selatan.


BMKG Sebut Hujan Bakal Meningkat Seminggu ke Depan, Apa Penyebabnya?

10 hari lalu

Ilustrasi--Pengguna memeriksa informasi cuaca di situs Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika atau BMKG. (ANTARA/Zubi Mahrofi/uyu)a
BMKG Sebut Hujan Bakal Meningkat Seminggu ke Depan, Apa Penyebabnya?

BMKG juga mengimbau mewaspadai Antecedent Precipitation. Hujan apa ini?


Longsor di Tana Toraja, Warga yang Selamat Diungsikan ke Gereja

10 hari lalu

Warga berada di area terdampak tanah longsor di Palangka, Kelurahan Manggau, Kecamatan Makale, Kabupaten Tana Toraja, Sulawesi Selatan, Senin 15 April 2024. Tanah longsor yang terjadi pada Sabtu (13/4) malam tersebut menewaskan 18 orang yang tersebar di dua titik yakni 14 orang di Palangka, Kecamatan Makale dan empat orang di Lembang Randanbatu, Kecamatan Makale selatan, Tana Toraja sementara dua korban lainnya masih dalam pencarian. ANTARA FOTO/Arnas Padda
Longsor di Tana Toraja, Warga yang Selamat Diungsikan ke Gereja

Longsor di Tana Toraja, Sulawesi Selatan, menelan 18 korban jiwa. Tim evakuasi membangun posko pengungsi di gereja setempat.


Tanah Longsor di Tana Toraja, BNPB: Sebanyak 14 Orang Meninggal

11 hari lalu

Proses evakuasi korban tanah longsor di Makale, Tana Toraja, Minggu, 14 April 2024. ANTARA/HO-Humas Pemprov Sulsel
Tanah Longsor di Tana Toraja, BNPB: Sebanyak 14 Orang Meninggal

Peristiwa tanah longsor tersebut dipicu oleh hujan berintensitas tinggi di wilayah dengan kondisi tanah yang tidak stabil.


Terjadi Longsor di Sekitar Gudang Bahan Peledak Milik PT Antam

11 hari lalu

Petugas memeriksa lokasi longsor di sekitar gudang bahan peledak milik PT Antam Unit Bisnis Penambangan Emas (UBPE) Pongkor, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Ahad, 14 April 2024. Foto: ANTARA/HO-Humas Polres Bogor
Terjadi Longsor di Sekitar Gudang Bahan Peledak Milik PT Antam

Polsek Nanggung, Polres Bogor melaporkan terjadi longsor di sekitar gudang bahan peledak milik PT Antam Unit Bisnis Penambangan Emas (UBPE)


14 Orang Meninggal Akibat Tanah Longsor di Tana Toraja

11 hari lalu

Petugas membawa anjing pelacak mencari warga yang hilang saat tanah longsor dari puncak bukit mengubur 10 rumah dan lebih dari 30 rumah terdampak di Kampung Gintung, Desa Cibenda, Kecamatan Cipongkor, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, 25 Maret 2024. Sementara ini 9 orang dinyatakan masih hilang, lebih dari 30 rumah tertimbun longsor, serta lebih dari 300 jiwa mengungsi di kantor desa dan sekolah. TEMPO/Prima Mulia
14 Orang Meninggal Akibat Tanah Longsor di Tana Toraja

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tana Toraja hingga kini masih mencari warga yang dilaporkan hilang akibat tanah longsor.


Sempat Longsor, Polisi Buka Tutup Jalan di Jalur Banjarwangi-Singajaya Garut

13 hari lalu

Pemudik bersepeda motor bersama keluarganya melintas ke arah Garut di Nagreg, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, 8 April 2024. Jalur mudik selatan via Nagreg dan Limbangan tahun ini tak lagi dihiasi kemacetan dengan durasi lama setelah tol Cisumdawu beroperasi sepenuhnya. Sebagian kendaraan roda empat ke arah Jawa Tengah dan Jawa Timur saat ini tak perlu lagi melintasi jalur mudik non tol di Jawa Barat untuk hindari kemacetan. TEMPO/Prima mulia
Sempat Longsor, Polisi Buka Tutup Jalan di Jalur Banjarwangi-Singajaya Garut

Sempat ada longsor yang menutup jalan, polisi melakukan buka tutup di jalur Banjarwangi-Singajaya Garut tersebut.