Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Ini Kronologi Kasus Video Viral Anak Kecil Ditendang Versi Pelaku

Reporter

Editor

Dwi Arjanto

image-gnews
Jonathan Dunan, Pria yang viral di sosial media karena menendang seorang anak laki-laki di arena bermain Mal Kelapa Gading, datang ke Komisi Nasional Perlindungan Anak, Jakarta 30 April 2018. Ia datang untuk mengklarifikasi dan berkonsultasi atas video yang menjadi viral di media sosial. Tempo/Muhammad Denggan Fahrurrozie
Jonathan Dunan, Pria yang viral di sosial media karena menendang seorang anak laki-laki di arena bermain Mal Kelapa Gading, datang ke Komisi Nasional Perlindungan Anak, Jakarta 30 April 2018. Ia datang untuk mengklarifikasi dan berkonsultasi atas video yang menjadi viral di media sosial. Tempo/Muhammad Denggan Fahrurrozie
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Terkait video viral anak, Jonathan Dunan, 36 tahun, mendatangi Komnas Perlindungan Anak, Senin 30 April 2018, menjelaskan kejadian penendangannya di Mall Kelapa Gading, Jakarta Utara itu.

Kedatangannya ke Komnas PA di Pasar Rebo itu untuk meminta dukungan dan menjelaskan soal kejadian penendangan terhadap seorang anak di Mall Kelapa Gading pada Rabu, 25 April 2018 lalu.

Dalam kesempatan itu, pria 36 tahun yang mengaku tinggal di Surabaya tersebut menjelaskan kronologi kejadian penendangan yang dilakukanya. Menurut dia, insiden tersebut terjadi di tempat bermain Attic Garden, Mall Kelapa Gading usai ia dan keluarga makan malam.

Baca : Video Viral Anak, Polisi Akan Periksa Keluarga Korban Lebih Dahulu

"Kejadianya bermula saat balon yang dipegang anak saya Kathleen terlepas. Saat itu, Wilhelmina sang adik mengikuti Kathleen dari belakang untuk mengejar balon," kata Jonathan di Kantor Komnas PA, Jakarta Selatan, Senin, 30 April 2018.

Pada saat ikut mengejar balon tersebut, kata Jonathan, tanpa sadar anaknya Wilhelmina melintas di belakang area bermain ayunan. Menurut dia, saat itu, ayunan tengah dimainkan oleh dua orang anak dengan kencang.

Saat melintas itulah, Wilhelmina tertabrak ayunan dari belakang yang tengah dimainkan oleh salah seorang anak tersebut. Akibatnya, tubuh Wilhelmina terhempas ke belakang atau ke kiri dari posisi semula saat berjalan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Melihat kejadian itu, Jonathan mengaku panik dan segera mendatangi anaknya yang jatuh tersungkur dan menangis. Dengan kakinya, Jonathan berusaha menghentikan laju ayunan yang masih berjalan dengan kakinya. Ia melakukan hal itu, karena si anak yang menabrak tadi masih terus bermain ayunan lantaran tak sadar.

Jonathan juga mengaku karena dilakukan secara spontan ia tidak memperkirakan posisi kakinya ketika menghentikan ayunan. "Saya akui tanpa sengaja posisi telapak kaki saya berada di punggung anak laki-laki. Sehingga tampak saya seperti melakukan penendangan," kata dia.

Simak : Polisi Kelapa Gading Usut Video Viral Anak Ditendang Pria Dewasa

Namun, Jonathan menolak bahwa hal itu dilakukannya secara sengaja. Ia mengatakan tak berniat untuk menganiaya atau melukai dan mencederai sang anak. Jonathan mengaku ia hanya ingin menyelamatkan dan melindungi anaknya dari hantaman ayunan.

Selain itu, Jonathan mengaku telah bertemu dengan orang tua sang anak laki-laki yang terkena tendangan kakinya tersebut. Mereka bertemu usai insiden tersebut dengan di dampingi pihak manajemen Mall Kelapa Gading.

Menurut Jonathan, dalam pertemuan tersebut disepakati akan diselesaikan secara kekeluargaan dan tidak saling melaporkan kepada polisi. "Pada saat itu saya beritikad baik telah membuka diri untuk memeriksakan anak masing-masing ke dokter sebagai bukti saya bertanggung jawab," tutur Jonathan terkait soal video viral anak itu.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Pengemudi Toyota Fortuner Halangi Perjalanan Ambulans, Polres Depok: Kami Selidiki

2 hari lalu

Tangkapan layar video viral Toyota Fortuner halangi perjalanan ambulans yang sedang membawa pasien ke rumah sakit di Depok, Jawa Barat. (TEMPO.)
Pengemudi Toyota Fortuner Halangi Perjalanan Ambulans, Polres Depok: Kami Selidiki

Polres Metro Depok menyatakan tengah menyelidiki peristiwa pengemudi Toyota Fortuner menghalangi perjalanan ambulans.


Terpopuler: Kepala UPBU di Sulawesi Tenggara Dipecat Gara-gara Ajak Youtuber ke Hotel, Apindo Angkat Bicara soal Maraknya PHK di Awal 2024

7 hari lalu

Asri Damuna. Instagram
Terpopuler: Kepala UPBU di Sulawesi Tenggara Dipecat Gara-gara Ajak Youtuber ke Hotel, Apindo Angkat Bicara soal Maraknya PHK di Awal 2024

Kemenhub membebastugaskan Kepala UPBU di Sulawesi Tenggara, Asri Damuna, imbas video viral mendatangi Youtuber perempuan untuk diajak ke hotelnya.


Beredar Video Harvey Moeis Jalan-Jalan Meski Ditahan, Kuasa Hukum: Itu Nyebar Fitnah

14 hari lalu

Sandra Dewi dan Harvey Moeis/Foto: Instagram/Sandra Dewi
Beredar Video Harvey Moeis Jalan-Jalan Meski Ditahan, Kuasa Hukum: Itu Nyebar Fitnah

Kuasa hukum Harvey Moeis dan istrinya Sandra Dewi, Harris Arthur Hedar, membantah kliennya berkeliaran di salah satu pusat pembelanjaan di Jakarta.


Video Viral Korban di Sukabumi, BMKG: Ada 8 Sambaran Petir di Sekitar Lokasi

26 hari lalu

Ilustrasi hujan petir. Farmersalmanac.com
Video Viral Korban di Sukabumi, BMKG: Ada 8 Sambaran Petir di Sekitar Lokasi

Dua dari tiga orang yang sedang berteduh dari hujan di sebuah saung warung di Sukabumi tewas karena sambaran petir pada Ahad 21 April 2024.


Terpopuler: Presiden Jokowi Wanti-wanti Pola Baru TPPU, Gunung Ruang Erupsi Sejumlah Maskapai Batalkan Penerbangan

29 hari lalu

Presiden Jokowi (tengah) melihat proses pembagian sembako untuk warga di pintu Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Sabtu, 6 April 2024. Sebanyak 1000 paket sembako dibagikan Presiden Joko Widodo untuk warga Bogor di bulan Ramadan 1445 Hijriyah. ANTARA/Arif Firmansyah
Terpopuler: Presiden Jokowi Wanti-wanti Pola Baru TPPU, Gunung Ruang Erupsi Sejumlah Maskapai Batalkan Penerbangan

Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengingatkan untuk waspada terhadap pola baru tindak pidana pencucian uang (TPPU) yang berbasis teknologi.


Video Viral Penangkapan Paksa Istri Anggota TNI yang Laporkan Suami Selingkuh, Polda Bali: Hoax

33 hari lalu

Ilustrasi penahanan. Sumber: aa.com.tr
Video Viral Penangkapan Paksa Istri Anggota TNI yang Laporkan Suami Selingkuh, Polda Bali: Hoax

Polda Bali buka suara perihal penangkapan paksa istri anggota TNI yang mempunyai anak usia 1,5 tahun dan menyusui di sel tahanan.


Ramai Video Kereta Cepat Whoosh Bocor saat Hujan Deras, Begini Penjelasan KCIC

36 hari lalu

Suasana mudik lebaran di Stasiun Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB) Halim, Jakarta, Sabtu, 6 April 2024. Kereta cepat Whoosh untuk pertama kalinya bakal melayani penumpang mudik lebaran. TEMPO/Martin Yogi Pardamean
Ramai Video Kereta Cepat Whoosh Bocor saat Hujan Deras, Begini Penjelasan KCIC

KCIC meminta maaf atas kejadian masuknya cipratan air ke pintu kereta cepat Whoosh saat penumpang naik.


Video Viral WNI di Jepang Minta Bantuan Dana untuk Operasi

38 hari lalu

Kantor Kementerian Luar Negeri RI di Jln. Pejambon, Jakarta. Sumber: Suci Sekar/Tempo
Video Viral WNI di Jepang Minta Bantuan Dana untuk Operasi

Kementerian Luar Negeri RI memastikan telah menangani kasus video viral WNI di Jepang yang meminta bantuan untuk biaya operasi.


Pelaku Kekerasan Anak Biasanya Punya Gangguan Mental

43 hari lalu

Ilustrasi kekerasan pada anak. health. wyo.gov
Pelaku Kekerasan Anak Biasanya Punya Gangguan Mental

Psikolog menyebut para pelaku kekerasan anak cenderung memiliki gangguan kesehatan mental dan biasanya orang terdekat.


Komnas HAM Sesalkan Dugaan Penyiksaan Warga di Papua

56 hari lalu

Ketua Komnas HAM Atnike Nova Sigiro menyampaikan keterangan kepada wartawan terkait persoalan HAM selama Pemilu 2024 di Jakarta, Rabu, 21 Februari 2024. Sejumlah pelanggaran HAM yang ditemukan di antaranya, hak pilih kelompok marginal dan rentan, netralitas aparatur negara, hak kesehatan, dan hak hidup petugas pemilu. ANTARA/Aditya Pradana Putra
Komnas HAM Sesalkan Dugaan Penyiksaan Warga di Papua

Komnas HAM terus mendorong agar pemerintah memperbaiki strategi pendekatan keamanan di Papua.