TEMPO.CO, Tangerang Selatan - Kepolisian Resor Tangerang Selatan mengubah strategi penjagaan keamanan setelah serangan teroris dan teror bom di sejumlah wilayah.
"Pertama yang kami perketat jaga markas komando karena memang Polri salah satu sasaran teror," kata Kepala Polres Tangerang Selatan Ajun Komisaris Besar Ferdy Irawan kemarin, Selasa, 15 Mei 2018.
Baca Juga:
Baca: Ini Pengakuan Penyebar Berita Hoax Bom Duren Sawit
Strategi mengantisipasi serangan teror bom adalah menjaga tempat-tempat ibadah serta objek vital, seperti tempat perbelanjaan dan Batan di Puspiptek.
"Warning yang diberikan pimpinan adalah tingkatkan kewaspadaan pengamanan terhadap diri pribadi, di Polres dan Polsek."
Ferdy mengungkapkan, polisi di lapangan dilengkapi rompi antipeluru dan mereka tak boleh bergerak sendiri. Polisi Lalu Lintas juga bertugas bersama rekan-rekannya.
Kepala Satuan Lalu Lintas Polres Tangerang Selatan Ajun Komisaris Lalu Hedwin Hanggara mengungkapkan, Polisi Lalu Lintas dikawal polisi bersenjata dari Satuan Reskrim untuk menghindari serangan.
"Arahan Bapak Kapolres Tangsel, bagi (polisi) yang sudah memenuhi syarat bisa diberikan senjata api," ujarnya menerangkan strategi menghadapi teror bom dan serangan teroris.