TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengungkapkan pengadaan tempat sampah buatan Jerman belajar dari Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini atau biasa dipanggil Risma. Pemerintah Kota Surabaya, kata Anies, telah menggunakan tempat sampah itu sejak 2013.
"DKI waktu itu memang belajar dari Surabaya dan Surabaya sudah menerapkan lebih dulu," kata Anies di Cengkareng, Rabu, 6 Juni 2018.
Menurut Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta Isnawa Adji, DKI baru membeli tempat sampah beroda atau garbage bin pada 2016 ketika pemerintahan Gubernur Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok.
Baca: Tempat Sampah Jerman, Anies Baswedan: Bukan Hanya Jakarta
Tahun itu, sebanyak 96 unit truk compactor didatangkan. Pada 2017, kata Isnawa, Dinas Lingkungan Hidup mengadakan 1.500 garbage bin berukuran 120-140 liter dan 660 liter.
"Kemudian, pada 2017, pengadaan lagi 75 truk compactor dan tahun ini kita beli lagi garbage bin. Jadi, kalau tahun ini beli truk, tahun depannya beli garbage bin. Pengadaannya bertahap," ujar Isnawa, Ahad, 3 Juni 2018.
Tahun ini, Dinas Lingkungan Hidup DKI membeli 2.640 tempat sampah bermerek Weber itu dengan total anggaran Rp 9,581 miliar. Perusahaan yang bertindak sebagai importir dalam pengadaan ini adalah PT Groen Indonesia.
Baca: Anggaran Tempat Sampah Jerman Rp 9,58 M, Dinas LH DKI Buka Suara
Menurut Isnawa, Jakarta masih membutuhkan sekitar 3.800 garbage bin lagi untuk memodernisasi pengolahan sampahnya. Satu tempat sampah atau garbage bin, ucap Isnawa, dapat menampung sampah yang dihasilkan kira-kira 330 orang atau setara dengan 70 keluarga. Jumlah itu didapat dengan asumsi sampah yang dihasilkan tiap keluarga 2-3 liter per hari.