Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

BKSDA Duga Buaya di Kali Grogol Peliharaan yang Dilepas, Sebab...

Reporter

Editor

Dwi Arjanto

image-gnews
Warga menonton petugas pemadam kebakaran mencari keberadaan buaya di Kali Grogol, Jakarta Barat, 28 Juni 2018. Kehadiran buaya liar di Kali Grogol ini sangat janggal, menurut pakar buaya dari Pusat Penelitian Biologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Hellen Kurniati. TEMPO/Fakhri Hermansyah
Warga menonton petugas pemadam kebakaran mencari keberadaan buaya di Kali Grogol, Jakarta Barat, 28 Juni 2018. Kehadiran buaya liar di Kali Grogol ini sangat janggal, menurut pakar buaya dari Pusat Penelitian Biologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Hellen Kurniati. TEMPO/Fakhri Hermansyah
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Jakarta Ahmad Munawir menduga 3 buaya di Kali Grogol merupakan hewan peliharaan yang sengaja dilepas. Hal ini karena kali Grogol, Petamburan, Jakarta Barat bukanlah habitat yang cocok bagi buaya jenis muara.

“Besar dugaan apakah ini buaya alami atau buaya yang mungkin dipelihara orang, dengan alasan tertentu mereka lepaskan,” ujar Ahmad Munawir saat ditemui di pinggir kali Grogol, Petamburan, Jakarta Barat, pada Sabtu, 30 Juni 2018.

Baca : Buaya di Kali Grogol, Ini Alasan Anies Larang Warga Masuk ke Gorong-gorong

Meski begitu, dia masih belum bisa memastikan asal-usul buaya tersebut. Ahmad mengatakan timnya perlu menangkap buaya itu terlebih dahulu untuk dapat mengecek apakah buaya itu peliharaan yang dilepas atau liar.

“Karena ada ciri yang betul-betul bisa membedakan,” ucap Ahmad.

Seperti diketahui sebelumnya, tiga ekor buaya berukuran 2,5 meter (m), 1,5 m, dan 1 m terlihat muncul ke permukaan kali Grogol pada Selasa, 26 Juni 2018 lalu. Berangkat dari laporan warga, tim gabungan dari BKSDA Jakarta, Suku Dinas Pemadam Kebakaran Jakarta Barat, serta kepolisian setempat melakukan pencarian.

Hingga Sabtu 30 Juni 2018, hari keempat pencarian, buaya tersebut tak unjung ditemukan. Tim pencari pun telah menggunakan berbagai cara, mulai dari memancing dengan bangkai ayam hingga memasang jala untuk menangkap buaya tersebut.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Menurut Ahmad, hewan predator tersebut tidak memunculkan dirinya sejak kemarin malam. Terakhir, hewan tersebut sempat naik ke permukaan kemarin, Jumat, 29 Juni 2018 sekitar pukul 07.00 pagi.

Simak juga :
Gagal Tangkap Buaya di Kali Grogol, Tim BKSDA Kelelahan
Respon Ridwan Kamil Soal Guru Viral Dipecat Usai Pilkada Serentak

Sebelumnya, kemarin tim pencari hampir berhasil menangkap buaya yang berukuran 2,5 meter itu saat sedang memasang jala di kali Grogol. Namun, buaya tersebut berenang dengan cepat dan hampir memutus jala yang baru saja dipasang.

Selama tiga hari kemarin pula penampakan buaya pernah terjadi di hadapan masyarakat yang selalu berkerumun di lokasi. Kerumunan itu dirasa mengganggu Bambang dan timnya dari BKSDA.

“Buaya pernah muncul tapi langsung dilempar batu oleh warga. Itulah, saya sangat sayangkan sehingga kami agak kerepotan menangani,” tutur Kepala Seksi Wilayah 2 BKSDA Bambang Yudi Jumat, 29 Juni 2018 soal buaya di Kali Grogol.

ADAM PRIREZA | FIKRI ARIGI

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Konflik Buaya dan Manusia Tinggi, BBKSDA NTT Desak Pemulihan Hutan Mangrove

14 hari lalu

Proses relokasi seekor buaya yang ditangkap di Kabupaten Rote Ndao, Nusa Tenggara Timur. ANTARA/HO-BBKSDA NTT
Konflik Buaya dan Manusia Tinggi, BBKSDA NTT Desak Pemulihan Hutan Mangrove

Sepanjang tahun lalu, 5 warga Timor mati digigit buaya dan 10 luka-luka. Tahun ini sudah satu orang yang tewas.


Teralihkan Covid-19, Sehelai Rambut Harimau Jawa Sempat Mendekam 3 Tahun di Bandung

27 hari lalu

Petugas BKSDA saat memasang kamera cctv bersensor gerakan atau camera trap di batang pohon pinggiran hutan pinus di lereng Gunung Wilis, Desa Nyawangan, Tulungagung. Pemasangan menindaklanjuti laporan penampakan harimau loreng. (Ist/foto dok)
Teralihkan Covid-19, Sehelai Rambut Harimau Jawa Sempat Mendekam 3 Tahun di Bandung

Lewat publikasi ilmiah, sampel sehelai rambut itu dipastikan dari seekor harimau jawa.


Penyebab Harimau Sumatera Masuk Kampung dan Timbulkan Konflik Manusia dan Satwa Liar

31 hari lalu

Seekor harimau sumatra (Panthera tigris sumatrae) tertidur usai dibius di pahanya di Nagari Binjai, Kecamatan Tigo Nagari, Kabupaten Pasaman, Sumatera Barat, Minggu, 4 Februari 2024. Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumatera Barat mengevakuasi seekor Harimau Sumatera berjenis kelamin betina, setelah masuk ke kandang jebak yang dipasang karena sebulan terakhir mendapatkan laporan hewan dilindungi itu memakan ternak warga. ANTARA/Iggoy el Fitra
Penyebab Harimau Sumatera Masuk Kampung dan Timbulkan Konflik Manusia dan Satwa Liar

Ekolog satwa liar Sunarto menjelaskan konflik Harimau Sumatera dengan manusia akibat beberapa faktor termasuk kondisi individual dan habitatnya.


Lebih Dekat Ihwal Harimau Sumatera yang Dilaporkan Berkeliaran di Pasaman Barat Sumbar

32 hari lalu

Gambar kemunculan harimau sumatera di jalan lintas barat Tanggamus-Krui Pesisir Barat. ANTARA/Dokumentasi pribadi
Lebih Dekat Ihwal Harimau Sumatera yang Dilaporkan Berkeliaran di Pasaman Barat Sumbar

Setelah dikonfirmasi BKSDA kembali, satwa dilindungi harimau sumatera itu diketahui sudah keluar dari saluran air namun masih sempat berkeliaran.


Harimau Terlihat di Pasaman Barat, BKSDA Sumatera Barat Turunkan Tim

34 hari lalu

Seekor harimau sumatra (Panthera tigris sumatrae) tertidur usai dibius di pahanya di Nagari Binjai, Kecamatan Tigo Nagari, Kabupaten Pasaman, Sumatera Barat, Minggu, 4 Februari 2024. Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumatera Barat mengevakuasi seekor Harimau Sumatera berjenis kelamin betina, setelah masuk ke kandang jebak yang dipasang karena sebulan terakhir mendapatkan laporan hewan dilindungi itu memakan ternak warga. ANTARA/Iggoy el Fitra
Harimau Terlihat di Pasaman Barat, BKSDA Sumatera Barat Turunkan Tim

BKSDA Sumatera Barat melaporkan adanya harimau Sumatera di bak penampung di Desa Kajai Selatan, Kecamatan Talamau, Pasaman Barat.


Mengira Biawak, Warga Temukan Anak Buaya Berkeliaran di Tengah Sawah

43 hari lalu

Petugas damkar Tulungagung saat mengevakuasi seekor buaya yang ditangkap warga di areal persawahan Desa Keboireng, Kecamatan Besuki, Tulungagung, Rabu, 13 Maret 2024. ANTARA/HO - Damkar Tulungagung.
Mengira Biawak, Warga Temukan Anak Buaya Berkeliaran di Tengah Sawah

Temuan anak buaya ini cukup mengejutkan warga Desa Keboireng, Kecamatan Besuki, Tulungagung. Dari mana asalnya?


Konflik Buaya dan Manusia di Bangka Belitung Meningkat Akibat Ekspansi Tambang Timah

52 hari lalu

Pekerja anak melakukan kegiatan mengumpulkan pasir timah di lokasi tambang Perairan Toboali Kabupaten Bangka Selatan, Senin, 21 Agustus 2023. TEMPO/Servio
Konflik Buaya dan Manusia di Bangka Belitung Meningkat Akibat Ekspansi Tambang Timah

BKSDA Sumatera Selatan mencatat sebanyak 127 kasus konflik buaya dan manusia terjadi di Bangka Belitung dalam lima tahun terakhir.


Rentetan Kematian Gajah Sumatera, KLHK Manfaatkan Teknologi Deteksi Dini

57 hari lalu

Taman Nasional Tesso Nilo di Kabupaten Pelalawan, Provinsi Riau, kembali kehilangan salah satu ekor gajah sumatera (Elephas maximus sumatranus) setelah diduga dibunuh oleh pemburu liar untuk diambil gadingnya. ANTARA/HO-TNTN
Rentetan Kematian Gajah Sumatera, KLHK Manfaatkan Teknologi Deteksi Dini

Sebelumnya, BKSDA Aceh menemukan seekor gajah sumatera yang mati di Kabupaten Pidie Jaya.


Mau Jual Anak Orang Utan ke Luar Negeri, Dua Warga Aceh Tertangkap di Medan

58 hari lalu

Sidang perkara perdagangan orang utan dengan terdakwa Ramadhan dan Reza Heryadi di PN Medan. Foto: Istimewa
Mau Jual Anak Orang Utan ke Luar Negeri, Dua Warga Aceh Tertangkap di Medan

PN Medan memvonis dua warga Aceh karena terbukti menangkap dan hendak menjual dau ekor anak orang utan ke luar negeri


Harimau Berkeliaran di Lampung Barat, Kandang Jebak dan Personel Pemburu Ditambah

26 Februari 2024

Gambar kemunculan harimau sumatera di jalan lintas barat Tanggamus-Krui Pesisir Barat. ANTARA/Dokumentasi pribadi
Harimau Berkeliaran di Lampung Barat, Kandang Jebak dan Personel Pemburu Ditambah

Sebelum peristiwa dua warga diduga tewas diterkam, berulang kali laporan diterima perihal penampakan harimau.