TEMPO.CO, Depok - Mendekati Hari Raya Idul Adha, sejumlah showroom mobil di Jalang Akses UI Kota Depok beralih fungsi menjadi mal hewan kurban. Pemandangan ini sudah terlihat dari tahun ke tahun. “Kalau mal hewan kurban sudah ada sejak 20 tahun yang lalu,” ujar Ramdho, pemilik mal hewan kurban yang biasa disapa Haji Donin, Selasa, 21 Agustus 2018.
Baca: Tim Pemeriksa Temukan Hewan Kurban yang Cacat di DKI
Menurut Ramdho, untuk tahun ini dia tidak menyediakan sapi sebanyak tahun lalu. Pada 2017, sapi yang ditawarkan jumlahnya mencapai 6 ribu ekor. Namun tahun ini hanya 3.250.
Untuk harga sapi, kata Ramdho, sangat beragam. Sapi premium jenis Wagyu yang memiliki bobot antara 700-800 kilogram dibanderol Rp 80-100 juta. “Kalau tahun lalu itu ada yang bobotnya 1,3 ton dengan harga Rp 200 juta,” katanya.
Ada juga sapi jenis Brahmana Cros Saat yang dibanderol Rp 150 juta. Bahkan sapi ini sudah ada yang membeli. “Kalau mobil baru mungkin seharga Honda Brio,” kata dia.
Menurut Ramdho, tahun ini ia hanya menyediakan sekitar 125 ekor sapi kualitas premium. Dia tidak bisa menyediakan terlalu banyak karena modal yang disiapkan tidak mencukupi. Selain itu, perawatan sapi premium ini juga cukup merepotkan. “Pakannya beda, rumput khusus dari Taiwan yang teksturnya lebih lembut,” kata dia.
Baca: Kasatpol PP Jelaskan Syarat Jualan Hewan Kurban di Pinggir Jalan
Untuk hewan kurban yang paling populer dan banyak dimintai, kata Ramdho, adalah sampi yang berasal dari Bali dan Nusa Tenggara Timur. Dia menyebutnya “sapi sejuta umat”. “Harganya kisaram Rp 14-20 juta,” katanya. “Sapi ini jadi idola masyarakat yang kurban secara patungan.”