TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jakarta, Abdurrahman Suhaimi, mengatakan partainya telah memutuskan sosok yang akan diusung menggantikan mantan Wakil Guberur DKI Jakarta Sandiaga Uno.
Baca juga: MA Kabulkan PKPU Caleg Eks Koruptor, M. Taufik: Alhamdulillah
“Saya yakin, sudah ada nama (yang dipilih),” ujar Suhaimi ketika dihubungi lewat telepon pada Jumat, 14 September 2018.
Namun, Suhaimi enggan membeberkan siapa sosok yang akan diusung. Menurut Suhaimi, Dewan Majelis Syuro PKS akan mengumumkannya secara resmi lewat surat keputusan.
“PKS akan mengumumkan di waktu yang tepat,” ujar Suhaimi. Tapi, yang pasti, kata dia, PKS akan terus memperjuangkan kadernya untuk dapat mengisi jabatan orang nomor dua di DKI. “Pasti, pasti akan kami perjuangkan,” ujar Suhaimi.
Baca juga: BKN Sebut DKI Paling Banyak Pekerjakan PNS Koruptor
Sebagai partai pengusung Anies Baswedan-Sandiaga Uno pada Pemilihan Kepala Daerah DKI 201 ,Partai Gerindra dan PKS akan berebut kursi yang ditinggalkan Sandiaga Uno. Satu dari masing-masing kandidat kedua partai akan dipilih melalui mekanis voting di DPRD DKI Jakarta.
Sebelumnya, PKS mengklaim bahwa mereka berhak atas kursi peninggalan Sandiaga Uno itu. Presiden PKS Sohibul Iman mengaku PKS berhak lantaran telah menyerahkan jatahnya di posisi calon wakil presiden pendamping Prabowo Subianto.
Dalam kesepakatan itu, PKS mengajukan dua nama untuk mengisi kursi Wakil Gubernur DKI, yakni Ketua Dewan Pimpinan Pusat PKS, Mardani Ali Sera, dan Nurmansyah Lubis. Nurmansyah adalah Ketua Fraksi PKS Dewan Perwakilan Rakyat Daerah DKI periode 2009-2014.
Sementara itu, Ketua DPD Partai Gerindra DKI Jakarta Muhammad Taufik berujar nama yang akan diusung Gerindra DKI adalah dirinya sendiri, tidak ada kandidat lain sejauh ini.
Baca juga: Kronologis Pembunuhan Cileungsi, Kelamin Dipotong dan Dikantongi
Soal kesepakatan barter jabatan, ia mengatakan kalau itu hanya keinginan PKS. Taufik bahkan menuding adanya pemaksaan dalam penandatanganan kesepakatan yang diajukan PKS. "Pakai ngancem. Enggak etislah begitu," ujar Wakil Ketua DPRD DKI itu pada Senin, 10 September 2018 lalu.
Meski begitu, ia meyakini situasi "panas" memperebutkan bekas kursi Sandiaga Uno antara PKS dan Gerindra di DKI tidak berdampak dalam hubungan koalisi di Pilpres 2019.