TEMPO.CO, Jakarta - Sekolah Menengah Atas Negeri 46 Jakarta menjanjikan pembayaran sisa honor penari Ratoh Jaroe pembukaan Asian Games kepada para siswa, Selasa, 2 Oktober 2018.
Baca: Masalah Honor Penari Ratoh Jaroe di SMAN 46 Belum Tuntas
"Kami dijanjikan besok (hari ini) pembayaran sisa honornya," kata salah seorang siswa yang namanya tidak mau disebut, Senin malam, 1 September 2018.
Pembayaran sisa honor tersebut dibayar sekolah setelah siswa SMAN 46 yang menjadi penari menghitung ada sisa anggaran operasional yang diberikan Indonesia Asian Games 2018 Organizing Committee (Inasgoc) untuk operasional selama latihan.
Siswa menghitung masih ada sisa anggaran Rp 88 juta, meski sekolah telah memberikan Rp 52,6 juta kepada 81 penari yang mengikuti 13 kali latihan pada Kamis, 20 September 2018. "Per anak dapat Rp 650 ribu. Sebab, sekali latihan dihitung Rp 50 ribu."
Siswa itu mengatakan para penari mendapatkan informasi bahwa mereka dibayar US$ 15 atau sekitar Rp 200 ribu sekali latihan dari Indonesia Asian Games 2018 Organizing Committee (Inasgoc). Siswa menghitung bahwa mereka mendapatkan Rp 2,6 juta selama menjalani 13 kali latihan sampai mengikuti pembukaan Asian Games pada 18 September lalu.
"Bahkan guru kami yang bilang bahwa kami diberi uang akomodasi US$ 15 per sekali latihan. Guru kami temannya Deni Malik (koreofrafer tari di Asian Games)."
Setelah informasi uang akomodasi ini mencuat ke media, baru pihak sekolah pada Kamis, 20 September lalu, memberikan uang apresiasi sebesar Rp 650 ribu per siswa tersebut.
Baca: Dinas Pendidikan Minta Honor Siswa Penari Ratoh Jaroe Dibagikan
Kepala Sekolah SMAN 46 Farid Wahidin irit bicara saat ditemui di kantornya. Farid emoh menjelaskan penggunaan anggaran penari Ratoh Jaroe yang diberikan penyelenggara untuk akomodasi siswa. "Saya malas," ujarnya, lalu menambahkan, "tanyakan ke Dinas Pendidikan."