Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Air Pasang Mulai Naik Drastis

image-gnews
Iklan
TEMPO Interaktif, Jakarta: Limpasan air pasang dikawasan Muara Baru Jakarta Utara mulai memasuki daratan secara drastis sejak pukul 03.00, sabtu (22/12). Saat ini ketinggian air mencapai 1 meter di jalan dan permukiman. Sartono, warga RW 17 Muara Baru, kelurahan Penjaringan Jakarta Utara menyebut air mulai masuk dari kawasan RT 20 RW 17 yang berbatasan dengan bibir pantai. Saat ini, beberapa titik di jalan Muara Baru Raya sudah tergenang sekitar 50 cm hingga 1 meter. "Air sudah mulai masuk ke perumahan, warga saat ini sibuk memindahkan barang. Agaknya ini limpasan terbesar dibanding beberapa hari kemarin," kata dia. Joko Tresno, operator di instalasi gedung pompa Waduk Pluit menyebut, air naik sekitar pukul 03.00 dinihari tadi. Saat itu, batas outlet instalasi pompa sudah terlampaui oleh air, yang berarti ketinggian limpasan mencapai hampir 2 meter. "Kami terus berupaya memompa, saat ini 3 pompa kami masih berjalan. Tadi pagi, pompa sempat ngadat karena tersendat sampah," ujarnya. Di instalasi itu, ketinggian air mencapai minus 180 cm pada pukul 07.00 pagi atau lebih 10 cm dari batas normal setinggi minus 190 cm. Informasi mengenai mulai naiknya air laut pun ditunjukkan pintu air Pasar Ikan. Data di pintu utama pesisir tersebut menunjuk angka 2 meter pada pukul 07.30. Sementara pada pukul 04.00 dinihari, air sudah mencapai 196 cm. "Air sudah melimpas kemana-mana, padahal tadi malam surut jauh dibawah normal, menjadi 75 cm (normal 160 cm)," kata Zaenal, petugas pintu air tersebut. Kemarin, tanggul pembatas laut sepanangh 300 meter di pesisir Muara Baru mulai ditinggikan. Semula, tanggul tersebut hanya setinggi 50 cm hingga 150 cm. Akibatnya, air pasang yang mencapai 180 cm lebih bisa memasuki daratan. Tanggul sepanjang 300 meter itu pun ditambah ketinggiannya sebanyak 30 cm oleh 18 meter kubik karung pasir. "Tanggul ini ditinggikan mengingat ada ancaman banjir mulai sabtu besok," kata Lurah Penjaringan Budi Santoso.(FERY FIRMANSYAH)
Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


BMKG: Waspada Gelombang Tinggi hingga 2,5 meter di Perairan Indonesia

22 Februari 2024

Nelayan menarik perahu untuk disandarkan di kawasan Pelabuhan Jepara, Jobokuto, Jepara, Jawa Tengah, Sabtu 3 Februari 2024. BMKG stasiun meteorologi maritim Tanjung Emas Semarang mengeluarkan peringatan dini adanya potensi gelombang tinggi hingga 2,5 meter di Laut Jawa bagian tengah dan perairan Karimunjawa 3-4 Fabuari 2024. ANTARA FOTO/Yusuf Nugroho
BMKG: Waspada Gelombang Tinggi hingga 2,5 meter di Perairan Indonesia

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini ihwal potensi gelombang tinggi air laut.


Banjir di Jakarta Utara, Wali Kota: Air Belum Bisa Dipompa

24 Januari 2020

Warga melintasi banjir yang melanda kawasan Teluk Gong, Jakarta Utara, Sabtu, 4 Januari 2020. TEMPO/Hilman Fathurrahman W
Banjir di Jakarta Utara, Wali Kota: Air Belum Bisa Dipompa

Wali Kota Jakarta Utara Sigit Wijatmoko menyatakan banjir yang terjadi Jakarta Utara akibat air laut yang sedang pasang.


Rob Rusak 500 Hektar Lahan Pertanian di Bangkalan

20 Oktober 2015

TEMPO/Arie Basuki
Rob Rusak 500 Hektar Lahan Pertanian di Bangkalan

Lahan yang dulunya produktif untuk tanaman padi, kini dibiarkan terbengkalai dan ditumbuhi rumputan liar.


BMKG Pastikan Tsunami Karangantu Kabar Bohong

7 Februari 2014

Wisatawan berjalan diatas terumbu karang saat menikmati pasang surut air laut di Pantai Sayang Heulang, Garut, Jawa Barat, (1/1). TEMPO/Prima Mulia
BMKG Pastikan Tsunami Karangantu Kabar Bohong

Surutnya air laut hanya fenomena pasang-surut bulanan.


Puncak Pasang Air Laut Akan Terjadi Pekan Depan

24 Januari 2013

Tukang becak membawa penumpangnya melintasi genangan banjir rob yang melanda kawasan Muara Baru, Penjaringan, Jakarta Utara, Minggu (23/1). Dalam seminggu terakhir, banjir rob akibat air laut pasang dan tanggul yang jebol menggenangi kawasan tersebut dan mengganggu aktivitas warga sementara Pemprov DKI berusaha menanganinya dengan perbaikan tanggul. ANTARA/Fanny Octavianus
Puncak Pasang Air Laut Akan Terjadi Pekan Depan

Puncak air pasang ini akan terjadi pada pagi hari sekitar pukul 08.00-11.00 WIB, secara perlahan-lahan.


Cara Menghitung Terjadinya Pasang-Surut Air Laut

23 Januari 2013

TEMPO/Dian Triyuli Handoko
Cara Menghitung Terjadinya Pasang-Surut Air Laut

Tanggal 27 Januari 2013 diperkirakan menjadi puncak hujan di wilayah Jakarta dan bulan purnama yang mengakibatkan air laut pasang.


Banjir Rob di Jalan RE Martadinata

16 Juni 2010

Banjir Rob di Jalan RE Martadinata

Arus lalu-lintas di Jalan RE Martadinata dan Jalan Baru Ancol, Jakarta Utara, tengah malam ini padat merayap. Laju kendaraan terhabat oleh genangan air pasang (rob) dalamnya berkisar antara 40-50 sentimeter.


Rob Terjang Ratusan Rumah di Sikka  

2 Februari 2010

Tempo/Arie basuki
Rob Terjang Ratusan Rumah di Sikka  

"Sebagian korban sudah mengungsi ke keluarganya di tempat yang lebih tinggi."


Pasang Tinggi Hantui Warga Pinggiran Sungai Musi

6 Januari 2010

Pasang Tinggi Hantui Warga Pinggiran Sungai Musi

Kepala Stasiun Klimatologi Kenten Palembang, Irdam Latif, meminta warga yang bermukim di sepanjang Sungai Musi untuk mewaspadi banjir pasang karena curah hujan yang cukup tinggi dan air pasang yang juga tinggi.


Gelombang Pasang Samudra Hindia Capai Lima Meter

26 Juli 2009

Gelombang Pasang Samudra Hindia Capai Lima Meter

Dinamika ini disebabkan karena atmosfer dan variasi suhu muka laut di sekitar wilayah di Indonesia serta sirkulasi udara secara umum, jadi ini hal yang biasa terjadi."