TEMPO.CO, Jakarta – Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Jakarta Prasetio Edi Marsudi meminta kepada Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk serius menangani pedagang di Pasar Tanah Abang. Menurut dia, saat ini kawasan perbelanjaan terbesar se-Asia Tenggara itu kondisinya kumuh.
Baca juga: PKL Skybridge Tanah Abang Dipungut Retribusi Rp 500.000 Per Bulan
"Tanah Abang itu ikonnya Indonesia, Presiden Jokowi selalu bawa tamunya ke sana, tapi sekarang ga berani lagi karena kumuh sekali," ujar Prasetio saat menghadiri rapat komisi B di DPRD, Jakarta Pusat, Senin, 12 November 2018.
Prasetio, yang juga politikus dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), meminta Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah Perdagangan (KUKMP) memerhatikan para pedagang yang berada di bawah skybridge (jembatan layang multiguna) Jalan Jati Baru Raya.
Prasetio mempertanyakan nasib para pedagang tersebut saat jembatan layang multiguna itu berfungsi. Sebab, hingga saat ini ia belum menerima kabar kabar terbaru mengenai pengisian pedagang di skybridge Tanah Abang.
Baca juga: Sarana Jaya Berharap Skybridge Tanah Abang Instagramable, Sebab..
"Jangan sampai PKL-nya ke Jalan Sudirman - Thamrin. Bukannya saya mau mengusir orang lemah, tapi kasih tempat lah," ujar dia.
Lebih lanjut, Prasetio meminta Dinas KUKMP mencontoh penataan pedagang di sekitar Jalan Sabang, Jakarta Pusat. Menurut dia, di gang-gang Jalan Sabang diisi oleh PKL dengan tertib dan tak menyalahi aturan.
Hingga hari ini, skybridge Tanah Abang belum juga rampung. Jembatan layang itu rencananya akan menampung 446 pedagang.
Direktur Utama PD Pembangunan Sarana Jaya Yoory C. Pinontoan mengatakan pembangunan skybridge akan selesai seluruhnya paling lama 15 hari lagi.
Simak juga: Anies Sebut 12 Tahun Tak Ada Penambahan Pipa Air, Aetra Kaget
Yoory mengakui, setelah molor dari target rampung akhir Oktober, pihaknya merencanakan pembangunan skybridge selesai pekan lalu dan bisa digunakan secara terbatas. Namun, rencana itu meleset.
"Target kita tadinya mau bisa digunakan secara terbatas, tapi kita lihat kondisi di lapangan. Keputusannya ini harus selesai sempurna dulu, baru itu bisa digunakan," kata dia menjelaskan soal skybridge di Tanah Abang.