TEMPO.CO, Jakarta - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperkirakan hujan dengan intensitas tinggi masih akan terjadi di Jakarta hingga lima hari ke depan per Rabu 28 November 2018. Bukan cuma di Jakarta, curah hujan tinggi akan terjadi hampir merata di seluruh wilayah Indonesia.
Baca:
Penjelasan BMKG Soal Fenomena Hujan Es di Jakarta
Deputi Bidang Meteorologi BMKG, Mulyono R. Prabowo, menjelaskan sirkulasi angin tertutup di Laut Jawa yang cukup persisten hingga 3 hari ke depan sebagai penyebabnya. Sirkulasi membentuk daerah pertemuan angin dan tumbuhnya awan hujan di sepanjang Jawa, Bali hingga Nusa Tenggara Timur.
Aliran massa udara basah yang masuk dari Samudera Hindia turut mendukung pertumbuhan awan hujan tersebut. "Kondisi ini yang dapat menyebabkan terjadinya potensi hujan lebat yang dapat disertai kilat atau petir dan angin kencang," kata Prabowo, seperti dikutip dari Koran Tempo, Rabu 28 November 2018.
Kepala Bagian Hubungan Masyarakat BMKG Harry Tirto Djatmiko mengatakan, masyarakat di Jakarta harus mewaspadai hujan yang disertai kilat atau petir dan angin kencang di sejumlah wilayah. "Wilayah Jakarta Selatan dan Jakarta Timur antara siang dan sore harus diwaspadai," ujar Harry.
Baca:
BMKG: Hujan Es dan Puting Beliung Biasa Terjadi Saat Pancaroba
Meski durasi hujan lebat yang disertai angin dan petir itu hanya akan berlangsung singkat, Harry menambahkan, masyarakat harus tetap mewaspadai dampak lanjutan seperti banjir, tanah longsor, banjir bandang, genangan, angin kencang, pohon tumbang dan jalan licin. "Tahun kemarin juga di sekitar Desember puncaknya," katanya menunjuk puncak musim hujan.
Hujan deras mengguyur Jakarta sejak sepekan terakhir. Hujan es bahkan pernah terjadi di kawasan Jakarta Pusat, Kamis 22 November lalu. Saat itu sejumlah pohon tumbang dan air menggenang di sejumlah titik.