Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Cerita Ustad Abror Dililit Kabel Listrik Saat Tsunami Selat Sunda

image-gnews
Sejumlah pekerja PT PLN membetulkan jaringan listrik yang terputus akibat dihantam gelombang tsunami di Kawasan Wisata Carita, Pandeglang, Banten, Senin 24 Desember 2018. ANTARA FOTO/Asep Fathulrahman
Sejumlah pekerja PT PLN membetulkan jaringan listrik yang terputus akibat dihantam gelombang tsunami di Kawasan Wisata Carita, Pandeglang, Banten, Senin 24 Desember 2018. ANTARA FOTO/Asep Fathulrahman
Iklan

TEMPO.CO, Tangerang Selatan -Pemakaman korban tsunami Selat Sunda diiringi isak tangis keluarga, ratusan orang memadati pemakaman Islam Al - Hidayah yang berada di Villa Dago Tol, Kelurahan Serua, Kecamatan Ciputat, Kota Tangerang Selatan.

Tiga jenazah warga Rw 16 perumahan Bukit Nusa Indah yakni Siti Nur Alfisyah, 37 tahun istri dari Ustad Saiful Abror, serta 2 anaknya yang juga tewas dalam bencana itu, M Zein Karim (3) dan Nihla (11) dimakamkan bersebelahan.

Baca : Kisah 14 Orang Satu Keluarga Jadi Korban Tsunami Selat Sunda

Terlihat Saiful Abror tak kuat menahan tangis melepas kedua anak dan istri tercintanya, saat tanah mulai di masuoan ke liang lahat, Saiful terlihat menangis dan dipegangi oleh dua orang kerabatnya.

"Kami tidak menduga musibah itu datang, kami memang berniat liburan, karena anak saya libur sekolah maka saya mengajak empat anak dan istri saya liburan ke pantai," tutur Saiful Abror saat di temui usai pemakaman istri dan anaknya, Senin 24 Desember 2018.

Saiful mengisahkan, ia bersama 15 orang sampai dilokasi yakni Mutiara Carita pada pukul 13.00 wib , sesampainya disana rombongan bermain air dan pasir pantai.

"Kami berencana menginap satu hari disana, tidak ada tanda- tanda akan terjadi tsunami karena para pengunjung lain juga masih bermain air di pantai," katanya.

Setelah bermain di pantai, lanjut Saiful, kemudian malamnya, setelah salat magrib dan isya berjamaah lalu makan bersama dan ada foto- foto sedikit ramai dengan yang lain.

"Setelah foto- foto kita istirahat yang bapak- bapak ngobrol- ngobrol di ruang tamu yang diperbincangan seputar pesantren karena saya pengurus pondok pesantren," ungkapnya.

Menurut Saiful, saat mengobrol, tiba- tiba teman yang dari luar masuk kedalam mengatakan bahwa air laut naik dan dipikir biasa saja.

"Kita di telepon sama penjaga villa, disuruh siap- siap, posisi mobil diperbaiki jadi kalau ada sesuatu bisa langsung berangkat, saat saya masuk kamar mau ambil kunci mobil, istri saya tanya ada apa, saya bilang air naik dan tolong jaga anak- anak," ujarnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Saat di dalam mobil, kata Saiful, ia mendengar suara sangat gaduh, mendengar suara itu ia pun keluar dari mobil. Setelah kaki kanan menginjak tanah untuk keluar mobil, ia langsung terseret air.

"Saya terseret air dan leher saya terjerat kabel listrik dan saya pegang kabel itu dan masih ada strumnya pada saat itu, tidak tau saya terseret berapa meter," katanya.

Setelah saya terseret dan kondisi sudah bisa berdiri kembali, lanjut Saiful, ia kembali ke villa tersebut untuk mencari anak- anak serta istrinya, ia berteriak memanggil nama anak- anaknya serta nama istrinya.

"Saya teriak di sekitar villa, anak pertama saya ada yang nyaut 'Abi abi saya disini abi, saat itu saya langsung mendekat dan saya lihat anak saya dibawah tumpukan puing- puing setinggi dua meter," ujarnya.

Mengetahuu anak pertamanya selamat dan mengevakuasinya kemudian ia mendengar tangisan anak kecil ditengah tumpukan puing yang ia yakini suara anaknya.

"Saya dekati kemudian saya panggil, ternyata betul anak saya tapi saya tidak bisa menolong karena banyaknya puing- puing, sementara saya evakuasi anak pertama saya, orang- orang membantu mengeluarkan anak saya yang masih terhimpit puing," katanya.

Simak juga :
Lagi, 4 Jenazah Korban Tsunami Selat Sunda Dibawa ke RSUD Tarakan

Karena semakin banyak orang, kata Saiful, ia meminta tolong kepada orang- orang untuk menggali puing yang menimpa anaknya ketiganya itu dan ia tinggal karena ia harus menyelamatkan anak pertamanya.

"Saya bilang ke orang- orang di situ bahwa itu anak saya kalau berhasil di evakuasi jangan dibawa kemana- mana, saat saya ke rumah sakit membawa anak pertama saya, karena luka diwajahnya cukup parah maka di rujuk ke RSUD Banten. Lalu saya menghubungi orang rumah posisi saya kemudian saya mendapat informasi kalau anak ke tiga saya selamat," tambah Abror tentang evakuasi akibat tsunami Selat Sunda tersebut.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Gempa Getarkan Pacitan dan Banyak Wilayah Lain di Indonesia Sepanjang Hari Ini

3 hari lalu

Peta Gempa Pacitan, 22 April 2024. X.COM/BMKG
Gempa Getarkan Pacitan dan Banyak Wilayah Lain di Indonesia Sepanjang Hari Ini

Kebanyakan gempa memiliki Intensitas guncangan pada skala III MMI. Ada juga yang IV MMI. Simak data selengkapnya dari BMKG.


Tips Menyusun Jurnal Scopus, Pemicu Banjir Dubai, dan Catatan Tsunami Gunung Ruang di Top 3 Tekno

7 hari lalu

Jalan yang terendam banjir setelah hujan lebat di Dubai, Uni Emirat Arab, 17 April 2024. Pusat Meteorologi Nasional mengatakan UEA mengalami curah hujan terberat dalam 24 jam terakhir sejak mulai mengumpulkan data pada tahun 1949, menambahkan bahwa curah hujan tertinggi tercatat di daerah 'Khatm Al Shakla' di Al Ain mencapai 254 mm. Gelombang badai petir yang hebat disertai hujan lebat mempengaruhi sebagian besar kota di UEA pada tanggal 16 April terutama di Dubai, Sharjah dan Al Ain di mana pertandingan leg pertama semifinal Liga Champions Asia antara Klub Al-Ain UEA dan Al-Hilal dari Arab Saudi telah ditunda. EPA-EFE/STRINGER
Tips Menyusun Jurnal Scopus, Pemicu Banjir Dubai, dan Catatan Tsunami Gunung Ruang di Top 3 Tekno

Langkah untuk menyusun jurnal terindeks Scopus, basis data paling bergengsi di dunia akademik, menjadi artikel utama Top 3 Tekno hari ini.


Erupsi Gunung Ruang dan Bencana Dahsyat 1871

7 hari lalu

Gunung Ruang di Kabupaten Kepulauan Sitaro, Sulut meletus pada pukul 19.19 WITA. ANTARA/Foto diambil dari grup percakapan 'Info Gunung Api Sitaro'.
Erupsi Gunung Ruang dan Bencana Dahsyat 1871

Erupsi Gunung Ruang di Kabupaten Sitaro, Sulawesi Utara tak hanya menghasilkan gumpalan abu vulkanik.


Letusan Gunung Ruang Rusak Fasilitas Pemantau Kegempaan, Alat Apa Saja yang Dipasang?

7 hari lalu

Erupsi Gunung Ruang di Kepulauan Siau Tagulandang Biaro, Sulawesi Utara, Rabu, 17 April 2024. Data PVMBG menyebutkan selama kurun waktu 24 jam terakhir sudah terjadi lima kali erupsi dengan ketinggian 1.800 meter hingga 3.000 meter dari puncak Gunung Ruang. Foto: X/@infomitigasi
Letusan Gunung Ruang Rusak Fasilitas Pemantau Kegempaan, Alat Apa Saja yang Dipasang?

Erupsi Gunung Ruang sempat merusak alat pemantau aktivitas vulkanik. Gunung tak teramati hingga adanya peralatan pengganti.


Sejarah Letusan Gunung Ruang, Pernah Catat Tsunami Setinggi 25 Meter

7 hari lalu

Erupsi Gunung Ruang di Kepulauan Siau Tagulandang Biaro, Sulawesi Utara, Rabu, 17 April 2024. Data PVMBG menyebutkan selama kurun waktu 24 jam terakhir sudah terjadi lima kali erupsi dengan ketinggian 1.800 meter hingga 3.000 meter dari puncak Gunung Ruang. Foto: X/@infomitigasi
Sejarah Letusan Gunung Ruang, Pernah Catat Tsunami Setinggi 25 Meter

Badan Geologi mencatat erupsi Gunung Ruang terjadi sedikitnya 16 kali sejak 1808.


Fakta Erupsi Gunung Ruang: Ancaman Tsunami sampai Belasan Penerbangan di Manado Dibatalkan

8 hari lalu

Erupsi eksplosif yang terjadi di Gunung Ruang yang berlokasi di Kabupaten Sitaro, Sulawesi Utara, Rabu malam 17 April 2024. Gunung api itu kini berstatus Awas. (ANTARA/HO-PVMBG)
Fakta Erupsi Gunung Ruang: Ancaman Tsunami sampai Belasan Penerbangan di Manado Dibatalkan

Erupsi Gunung Ruang di Sulawesi Utara menyebabkan sejumlah penerbangan dari dan ke Manado dibatalkan, peringatan dini tsunami dan hujan kerikil.


Kenapa Erupsi Gunung Ruang Bisa Memicu Tsunami dan Gelombang Tinggi? Berikut Analisis BMKG

8 hari lalu

Erupsi Gunung Ruang di Kepulauan Siau Tagulandang Biaro, Sulawesi Utara, Rabu, 17 April 2024. Data PVMBG menyebutkan selama kurun waktu 24 jam terakhir sudah terjadi lima kali erupsi dengan ketinggian 1.800 meter hingga 3.000 meter dari puncak Gunung Ruang. Foto: X/@infomitigasi
Kenapa Erupsi Gunung Ruang Bisa Memicu Tsunami dan Gelombang Tinggi? Berikut Analisis BMKG

Letusan gunung api darat yang dekat dengan perairan bisa memicu tsunami. Hal itu sempat terjadi pada Gunung Ruang yang sedang erupsi.


Letusan Gunung Ruang, Badan Geologi Sempat Peringatkan Potensi Tsunami

8 hari lalu

Erupsi eksplosif yang terjadi di Gunung Ruang yang berlokasi di Kabupaten Sitaro, Sulawesi Utara, Rabu malam 17 April 2024. Gunung api itu kini berstatus Awas. (ANTARA/HO-PVMBG)
Letusan Gunung Ruang, Badan Geologi Sempat Peringatkan Potensi Tsunami

Badan Geologi sempat mengingatkan potensi tsunami akibat erupsi Gunung Ruang Sulawesi Utara.


Erupsi Eksplosif Sepanjang Hari Ini, Gunung Ruang Kini Berstatus Awas

8 hari lalu

Erupsi eksplosif yang terjadi di Gunung Ruang yang berlokasi di Kabupaten Sitaro, Sulawesi Utara, Rabu malam 17 April 2024. Gunung api itu kini berstatus Awas. (ANTARA/HO-PVMBG)
Erupsi Eksplosif Sepanjang Hari Ini, Gunung Ruang Kini Berstatus Awas

Erupsi Gunung Ruang terus terjadi sepanjang hari ini dengan tinggi kolom letusan yang semakin tinggi. Masyarakat diminta waspada tsunami.


Gempa Tektonik M5,0 Guncang Laut Banda Pagi Tadi, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami

10 hari lalu

Peta pusat gempa tektonik M5,0 di Laut Banda, Alor, NTT, Selasa pagi 16 April 2024.  Istimewa
Gempa Tektonik M5,0 Guncang Laut Banda Pagi Tadi, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami

Gempa tektonik berkekuatan M5,0 mengguncang dari wilayah Laut Banda pada Selasa pagi, 16 April 2024, sekitar pukul 10.07.15 WIB.