TEMPO.CO, Jakarta - Polres Metro Jakarta Selatan mencatat kasus pembunuhan Sisca Icun Sulastri di antara empat kasus paling mendapat perhatian sepanjang 2018. Kasus-kasus itu terangkum dalam buku akhir tahun yang diterbitkan polres.
Baca:
Kaleidoskop: Narkotika Kriminalitas Tertinggi di Jakarta Selatan
“Selain mencatat tingkat kriminalitas, kami juga mendata kasus-kasus yang menonjol,” kata Kapolres Komisaris Besar Indra Jafar di kantornya, Sabtu 29 Desember 2018.
Indra menyampaikannya di antara catatan akhir tahun tentang kasus-kasus yang terjadi di wilayah Jakarta Selatan dan ditangani Polres itu. Dalam catatan itu kasus narkotika memiliki angka tertinggi dan terus menanjak. Kasus lainnya yang juga meningkat adalah penganiayaan berat, begal atau kriminalitas jalanan, dan pencurian mobil.
Berikut ini empat kasus yang dianggap paling menonjol dari catatan kriminalitas di wilayah Jakarta Selatan tersebut, Satu bagian dari rekonstruksi pembunuhan Sisca Icun Sulastri di Apartemen Kebagusan City, Jakarta Selatan, Sabtu siang, 29 Desember 2018. Rekonstruksi dilakukan sendiri tersangka Hidayat. TEMPO/Francisca Christy Rosana
1. Brigjen Polisi Gadungan
Asep Sutarja, 50 tahun, ditangkap pada 20 April lalu karena menyamar menjadi polisi. Ia mengaku dirinya sebagai brigadir jenderal dan mencoba mengintervensi kasus penipuan serta penggelapan yang tengah ditangani Polres Jakarta Selatan waktu itu.
Baca:
Kaleidoskop: Polisi Terpukau Kasus Brogjen Polisi Gadungan
Menurut Indra, Asep sempat sempat mengancam polisi yang tengah mengusut kasus tersebut. Polisi balik menangkap Asep di Banten pada 20 April sekitar pukul 03.00 WIB. Indra mengatakan kasus Asep yang menyamar sebagai brigadir jenderal terbilang unik. “Enggak pernah ada sebelumnya,” kata Indra.