Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Penyebab Polisi Kesulitan Menangkap Pembunuh Siswi SMK Bogor

image-gnews
Polisi menunjukkan sebilah pisau barang bukti pembunuhan siswi Andriana Yubelia Noven Cahya, siswi SMK Baranangsiang Bogor Kls XII Busana, Kota Bogor, oleh orang tak dikenal pada, Selasa siang, 8 Januari 2019. TEMPO/Sidik Permana
Polisi menunjukkan sebilah pisau barang bukti pembunuhan siswi Andriana Yubelia Noven Cahya, siswi SMK Baranangsiang Bogor Kls XII Busana, Kota Bogor, oleh orang tak dikenal pada, Selasa siang, 8 Januari 2019. TEMPO/Sidik Permana
Iklan

TEMPO.CO, Bogor - Petugas gabungan reserse kriminal Kepolisian Resor Kota Bogor Kota dan Kepolisian Sektor Bogor Timur belum bisa mengungkap identitas dan menangkap pembunuh siswi SMK Bogor bernama Andriana Yubelia Noven Cahya,17 tahun.

Siswi SMK Baranangsiang Bogor itu ditemukan tergeletak bersimbah darah sepulang sekolah di Jalan Riau, Kecamatan Bogor Timur, Kota Bogor.

Baca : Pembunuhan Siswi SMK Bogor, Polisi Periksa Ponsel dan Diary

Kepala Kepolisian Resor Kota Bogor Kota Komisaris Besar Hendri Fuiser mengatakan, hingga saat ini pihaknya masih melakukan pendalaman motiv dan identitas pelaku pembunuhan siswi SMK yang ditemukan tergeletak dengan kondisi senjata tajam masih menancap di tubuhnya.

"Petugas kami masih mendalami dan mengumpulkan alat bukti untuk mengungkap identitas dan menangkap pelakunya," kata dia

Kapolresta Bogor kota mengaku pihaknya mengalami kesulitan untuk mengungkap identitas dan menangkap pelaku pembunuhan siswi SMK jurusan tata busana butik ini karena minim alat bukti salah satunya saksi pembunuhan.

Video CCTV merekam penyerangan seorang siswi SMK Baranangsiang, Kota Bogor saat tengah berjalan di lorong gang dekat tempat kosnya.

"Meski wajah pelaku sempat terekam CCTV, namun karena sangat minim keterangan saksi karena tidak ada satu pun mengenal identitas pelaku," ujarnya.

Menurut Hendri, hingga kini pihaknya masih meumpulkan alat bukti untuk mengungkap dan menangkap pelaku dengan mengumpulkan alat bukti baik keterangan saksi juga bukti forensik digital rekaman CCTV yang terpasang di sekitar lokasi. "Sudah ada 15 orang saksi yang kita panggil dan periksa untuk diminta keterangannya," kata dia.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Salah satu saksi yang diperiksa pria berinisial 'S' mantan teman dekat korban yang sempat dicuriga sebagai pelaku karena disebut-sebut wajahnya mirip dengan pelaku yang terekam CCTV.

"Mantan pacar korban berinisial 'S' yang awalnya diduga pelaku sempat kita amankan dan setelah menjalani BAP statusnya masih sebagai saksi," tutur Hendri.

Siswi SMK Bogor yang tewas, Andriana Yubelia Noven Cahya, dimakamkan di Bandung, Kamis 10 Januari 2019. TEMPO/Anwar Siswadi

Menurut Hendri lagi, kendala dan kesulitan penyidik untuk mengungkap dan menangkap pelaku pembunuhan salah satunya minimnya keterangan saksi dan lokasi atau TKP pembunuhan sangat sepi, "saat kejadian tidak ada saksi yang mengetahui langsung saat kejadian karena tidak ada saksi di sekitar TKP saat terjadi pembunuhan," kata dia.

Simak juga :
Siswi SMK Bogor Dibunuh, Polisi Sebut Mantan Pacar Bukan Pelaku

Hendri menambahkan, berdasarkan keterangan korban merupakan warga Bandung dan selama tiga tahun di Bogor tinggal di kosan. "Tiga tahun dia tinggal di kosan, dan di media sosial milik korban pun minim setelah kita cek jejak digitalnya," kata dia.

Akan tetapi, dalam kasus siswi SMK Bogor tewas dibunuh itu sampai saat ini pihak kepolisian masih mendalami keterangan saksi-saksi karena ada beberapa orang teman dekat korban yang dicurigai terlibat. "Kami masih melakukan pendalaman karena ada beberapa saksi yang dicurigai," kata dia.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Kasus Mayat dalam Koper Bali, Tersangka Sempat Berupaya Hilangkan Barang Bukti

20 jam lalu

Kepala Kepolisian Resor Kota Denpasar Komisaris Besar Polisi Wisnu Prabowo menunjukkan barang bukti dan pelaku pembunuhan seorang perempuan asal Bogor di Polsek Kuta, Kabupaten Badung, Bali, Sabtu, 4 Mei 2024. Foto: ANTARA/Rolandus Nampu
Kasus Mayat dalam Koper Bali, Tersangka Sempat Berupaya Hilangkan Barang Bukti

Tersangka kasus mayat dalam koper di Bali berupaya menghilangkan barang bukti.


Pembunuhan Mayat dalam Koper Terjadi Juga di Bali, Saksi Pergoki Pelaku Penuh Bercak Darah

21 jam lalu

Kepala Kepolisian Resor Kota Denpasar Komisaris Besar Polisi Wisnu Prabowo menunjukkan barang bukti dan pelaku pembunuhan seorang perempuan asal Bogor di Polsek Kuta, Kabupaten Badung, Bali, Sabtu, 4 Mei 2024. Foto: ANTARA/Rolandus Nampu
Pembunuhan Mayat dalam Koper Terjadi Juga di Bali, Saksi Pergoki Pelaku Penuh Bercak Darah

Selain di Bekasi, kasus pembunuhan mayat dalam koper juga terjadi di Kuta, Bali


Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Polisi Siapkan Tim Khusus Periksa Kejiwaan Tarsum

1 hari lalu

Personel Inafis Polres Ciamis melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) kasus mutilasi di Desa Cisontrol, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, Jumat, 3 Mei 2024. Polres Ciamis mengamankan tersangka mutilasi berinisial TR (50 tahun) yang diduga membunuh dan memutilasi tubuh istrinya Y (50 tahun). ANTARA FOTO/Adeng Bustomi
Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Polisi Siapkan Tim Khusus Periksa Kejiwaan Tarsum

Tarsum mengakui telah membunuh dan memutilasi istrinya sendiri


Terkuak, Alasan Ayah di Bekasi Hantam Anak Kandung dengan Linggis Hingga Tewas

1 hari lalu

Ilustrasi pembunuhan. FOX2now.com
Terkuak, Alasan Ayah di Bekasi Hantam Anak Kandung dengan Linggis Hingga Tewas

Seorang ayah di Bekasi berinsial N, 61 tahun, menghantam anak kandungnya sendiri berinisial C, 35 tahun menggunakan linggis hingga tewas.


Polisi Duga Suami Mutilasi Istri di Ciamis Karena Depresi Masalah Ekonomi

1 hari lalu

Ilustrasi pembunuhan menggunakan senjata tajam. shutterstock.com
Polisi Duga Suami Mutilasi Istri di Ciamis Karena Depresi Masalah Ekonomi

Polres Ciamis Jawa Barat, belum dapat memastikan motif pembunuhan dan mutilasi oleh suami ke istri di Dusun Sindangjaya.


Ayah di Bekasi Hantam Anak dengan Linggis Hingga Tewas Gara-gara Cekcok Urusan Menantu

1 hari lalu

Ilustrasi pembunuhan. FOX2now.com
Ayah di Bekasi Hantam Anak dengan Linggis Hingga Tewas Gara-gara Cekcok Urusan Menantu

Keributan antara bapak dan anak di Bekasi ini dipicu urusan menantu, atau istri dari korban. Si anak minta ayannya mencari keberadaan sang istri.


Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

1 hari lalu

Sekelompok pengunjuk rasa memegang bendera kuning bertuliskan Khalistan, serta spanduk bergambar pemimpin separatis Sikh Hardeep Singh, saat melakukan protes di luar konsulat India, seminggu setelah Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau mengemukakan kemungkinan keterlibatan New Delhi dalam aksi tersebut. pembunuhan pemimpin separatis Sikh Hardeep Singh Nijjar di British Columbia, di Toronto, Ontario, Kanada 25 September 2023. REUTERS/Carlos Osorio
Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

Polisi Kanada pada Jumat menangkap dan mendakwa tiga pria India atas pembunuhan pemimpin separatis Sikh Hardeep Singh Nijjar tahun lalu.


Mayat Perempuan dalam Koper, Pelaku Pembunuhan dan Korban Telah Dua Kali Berhubungan Intim

2 hari lalu

Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya menggelar konferensi pers kasus penemuan mayat dalam koper di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Jumat, 3 Mei 2024. TEMPO/Han Revanda Putra.
Mayat Perempuan dalam Koper, Pelaku Pembunuhan dan Korban Telah Dua Kali Berhubungan Intim

Pelaku pembunuhan dan korban telah dua kali berhubungan intim. Permintaan korban untuk segera dinikahi membuat pelaku marah.


Kasus Mayat dalam Koper, Pelaku dan Korban Sempat Bertemu di Kantor Sebelum ke Hotel

2 hari lalu

Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya menggelar konferensi pers kasus penemuan mayat dalam koper di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Jumat, 3 Mei 2024. TEMPO/Han Revanda Putra.
Kasus Mayat dalam Koper, Pelaku dan Korban Sempat Bertemu di Kantor Sebelum ke Hotel

Polisi menyatakan kronologi kasus mayat dalam koper bermula ketika pelaku bertemu korban di kantor.


Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Potongan Tubuh Dikumpulkan di Depan Rumah Warga

2 hari lalu

Ilustrasi mutilasi
Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Potongan Tubuh Dikumpulkan di Depan Rumah Warga

Seorang suami memutilasi istrinya. Pelaku diduga mengalami gangguan jiwa.