TEMPO.CO, Bogor – Polisi belum bisa menyimpulkan penyebab pipa gas bocor di Gunungsindur, Kabupaten Bogor, yang menyebabkan 113 warga desa sekitar keracunan amonia. Yang bisa dilakukan baru sebatas membuat garis polisi dan menunggu hasil penelitian di Puslabfor Mabes Polri.
Baca berita sebelumnya:
Lebih dari 100 Warga Desa di Bogor Keracunan Gas Amonia
"Sementara kami mengimbau masyarakat menggunakan masker dan mencari tempat yang aman dulu,” kata Kapolsek Gunung Sindur, Komisaris Hariyanto, Senin 21 Januari 2019.
Hariyanto menuturkan kalau polisi masih menyelidiki kebocoran pipa gas milik PT Indo Kristal yang berlokasi di Desa Curug, Kecamatan Gunungsindur, tersebut. Akibat kebocoran itu, masyarakat sekitar pabrik mual (26 orang), sesak nafas (45 orang), dan mata terasa pedih (42 orang).
Bukan hanya di Desa Curug, bau gas amonia juga sampai ke desa tetangga yakni Kampung Tulangkuning, Desa Waru, Kecamatan Parung. “Ada sebagian warga sekitar perusahaan yang diungsikan," kata seorang warga Desa Curug, Doing Supardi (61).
Baca:
Keracunan Gas Amonia Pabrik Es yang Bocor, Ini Gejalanya
Doing menerangkan, pabrik PT Indo Kristal yang memproduksi es batu ini baru berdiri sekitar dua bulan dan belum beroperasi. Sedang pipa gas bocor tanpa didahului peristiwa lainnya. Sabtu, 19 Januari, tiba-tiba saja warga setempat merasakan bau menyengat, kemudian mual dan mata pedih.
Seluruhnya, sekitar 100 warga Kampung Poncol RT 01/01, Desa Curug, Kecamatan Gunungsindur, mengalami keracunan gas amonia massal pada hari itu. "Warga yang menjadi korban itu dari yang berusia balita hingga orang dewasa," kata Ketua RW 01, Desa Curug, Dedi Suryadi.