TEMPO.CO, Jakarta - Aliansi Masyarakat Independen Anti Hoax dan Berita Bohong besok Kamis, 7 Februari 2019 akan melaporkan Presiden Jokowi ke Bareskrim Polri.
Simak: Bertemu Sandiaga Uno, Pengusaha Ini Keluhkan Janji Manis Jokowi
Koordinator Aliansi Masyarakat Independen Anti Hoax dan Berita Bohong
Hasan Basri ingin Jokowi memberikan bukti dan fakta atas pernyataan teori Propaganda Rusia tersebut. Sebab bila tidak, Jokowi dinilai telah melakukan kebohongan publik.
"Kami berharap Bareskrim Polri dapat memproses kasus ini dengan profesional tanpa pandang bulu," kata Hasan Basri melalui undangan konferensi pers diterima Tempo, Rabu, 6 Februari 2019.
Pelaporan terhadap Jokowi itu akan dilakukan pada Kamis siang pukul 13.00 ke Bareskrim Polri, Komplek Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Gambir, Jakarta Pusat.
Basri menilai ucapan Presiden Jokowi Widodo tentang teori Propaganda Rusia di Surabaya tanggal 2 Februari 2019 dan di Solo tanggal 3 Februari 2019 telah menimbulkan keresahan di tengah masyarakat.
Saat itu Jokowi mengatakan, pasangan calon nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno menggunakan konsultan asing dalam menghadapi Pemilihan Presiden 2019.
Ia tak menyebut konsultan asing apa yang digunakan kubu Prabowo-Sandi. Namun, ia sempat menyinggung tentang Teori Propaganda Rusia.
Baca: Presiden Jokowi Pastikan MRT Jakarta Beroperasi Maret 2019
Berikut kutipan yang disampaikan Jokowi, "Seperti yang saya sampaikan, teori propaganda Rusia seperti itu. Semburkan dusta sebanyak-banyaknya, semburkan kebohongan sebanyak-banyaknya, semburkan hoaks sebanyak-banyaknya sehingga rakyat menjadi ragu. Memang teorinya seperti itu," kata Jokowi saat bertemu sedulur kayu dan mebel di Solo, Minggu, 3 Februari 2019.