Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Anies Mau Ambil Alih, Cerita Warga DKI Tak Punya Akses Air Bersih

image-gnews
Warga antre mendapatkan air bersih yang berasal dari sumur milik tetangganya di Kawasan Palmerah, Jakarta,  (2/9). ANTARA/ Dhoni Setiawan
Warga antre mendapatkan air bersih yang berasal dari sumur milik tetangganya di Kawasan Palmerah, Jakarta, (2/9). ANTARA/ Dhoni Setiawan
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Rencana pemerintah DKI mengambil alih pengelolaan air di Jakarta salah satuya didasarkan karena akses air bagi warga ibu kota masih rendah. Sampai saat ini, cakupan akses air bersih baru mencapai 59,4 persen, hanya naik 14,9 persen selama 20 tahun terakhir.

Kondisi tersebut agaknya tergambar dari warga RT 19 Kelurahan Muara Baru. Salah satu warganya, Nurrahman menceritakan kepada Tempo bahwa pipa air dan meteran yang dipasang oleh PT PAM Lyonaisse Jaya (Palyja) tak pernah mengeluarkan air.

Baca: Ambil Alih Pengelolaan Air Jakarta, Anies Serahkan Penuh ke Tim

“Setiap bulan orang PT Palyja datang ke rumah-rumah mengecek meteran. Padahal itu enggak gerak sama sekali. Setetes air pun belum pernah keluar,” kata Nurrahman pada Selasa, 12 Februari 2019. “Lima tahun lalu mereka juga ganti meteran air dengan yg baru. Tapi cuma ganti aja. Air tetap mati.”

Kondisi tersebut terjadi di seluruh rumah di RT itu. Warga setempat pun mencari jalan keluar dengan mengbor untuk mengambil air tanah. Lokasi tempat tinggal yang dekat pantai dan sungai membuat kualitas air di sana buruk. Warga hanya bisa menggali hingga 100 meter dan membuat filter swadaya sehingga air kuning yang agak berbau bisa relatif bening.

Berdasarkan informasi yang diperoleh Tempo, Jakarta Utara dan Jakarta Barat menjadi dua wilayah yang minim akses air bersih. Di Jakarta Utara wilayahnya meliputi Koja, Papanggo, Kali Baru, Semper Timur, Cilincing, Marunda, Rorotan, dan Penjaringan. Sedangkan di Jakarta Barat meliputi Kapuk, Kamal, Tegal Alur, Duri Kosambi, Kembangan, Meruya dan Srengseng.

 Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan bersama Tim Evaluasi Tata Kelola Air Minum DKI Jakarta saat jumpa pers mengenai penghentian swastanisasi air di Balai Kota, Jakarta Pusat, Senin, 11 Februari 2019. TEMPO/M Julnis Firmansyah

Yuliningsih, warga di sekitar Waduk Pluit juga kekurangan air bersih. Demi mencukupi kebutuhan sehari-hari untuk minum dan memasak, setiap hari ia harus membeli air senilai Rp 15 ribu. "Tak ada pilihan," kata dia.

Anggota Tim Evaluasi Tata Kelola Air Minum, Nila Ardhianie membenarkan lokasi-lokasi permukiman yang masih mengalami krisis air di Jakarta. Di wilayah-wilayah tersebut sama sekali belum ada jaringan air bersih. Tim ini dibentuk oleh Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan untuk menghentikan swastanisasi air.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Selain itu, kata Nila, warga masih bergantung pada penjual air tanah yang kualitasnya buruk. “Ibu Kota dan ada perusahaan air besar beroperasi, tapi warganya masih sulit dapat air,” ujarnya.

Baca: Pengambilalihan Pengelolaan Air Jakarta, PAM Jaya Usulkan Hal Ini

Tim evaluasi juga membandingkan pengelolaan air bersih di Jakarta dengan Kota Surabaya. Pengelolaan air di ibu kota Jawa Timur itu berada di tangan badan usaha milik daerah. Cakupan air di kota tersebut sudah menembus angka 90 persen dengan harga Rp 2.900 per meter kubik. Sedangkan di Jakarta harga per meter kubiknya mencapai Rp 8.000.

Hingga berita ini ditulis, PT Palyja dan PT Aetra belum memberi konfirmasi tentang situasi cakupan air terutama di Penjaringan, Jakarta Utara. Akan tetapi, keduanya kompak menyatakan bahwa mereka menunggu ajakan diskusi dari PAM Jaya berkaitan dengan pengambilalihan pengelolaan air Jakarta.

Baca: Penyebab Anies Stop Swastanisasi dalam Pengelolaan Air di Jakarta

"Kami akan bekerja sama mendiskusikan dengan pihak PT PAM Jaya," kata juru bicara PT Palyja Ade Rifelino. Sedangkan Direktur Operasional Aetra Lintong Hutasoit mengatakan masih menunggu ajakan diskusi dan mempelajari solusi pengambilalihan pengelolaan air yang akan dilakukan pemerintah melalui langkah perdata.

Pemerintah DKI Jakarta memutuskan akan mengambil alih pengelolaan ar Jakarta dari Palyja dan Aetra melalui langkah perdata. Ada tiga opsi dalam mekanisme perdata itu, yakni membeli saham perusahaan swasta, pemutusan kontrak, dan mengambil alih sebagian Water Treatment Plan (WTP) atau Instalasi Pengelolaan Air (IPA). Tim Evaluasi Tata Kelola Air Minum menilai opsi terakhir adalah opsi paling aman untuk dijalankan pemerintah demi akses air bersih untuk warganya. PAM Jaya ditugaskan Anies untuk membahas Head of Agreement rencana tersebut.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Kata Pengamat soal Kemungkinan Duet Anies-Ahok di Pilgub Jakarta

16 jam lalu

Mantan capres nomor urut 01 di pilpres 2024 Anies Baswedan usai halal bihalal dan pembubaran Timnas AMIN di kawasan Lebak Bulus, Jakarta Selatan pada Selasa, 30 April 2024. TEMPO/Amelia Rahima Sari
Kata Pengamat soal Kemungkinan Duet Anies-Ahok di Pilgub Jakarta

Nama Anies dan Ahok belakangan ramai disandingkan untuk berduet dalam laga pilkada 27 November mendatang. Apakah memungkinkan terjadi?


Wacana Anies dan Ahok di Pilkada DKI Jakarta 2024, Menimbang Fase hingga Tanggapan Partai

18 jam lalu

Mantan capres nomor urut 01 di pilpres 2024 Anies Baswedan usai halal bihalal dan pembubaran Timnas AMIN di kawasan Lebak Bulus, Jakarta Selatan pada Selasa, 30 April 2024. TEMPO/Amelia Rahima Sari
Wacana Anies dan Ahok di Pilkada DKI Jakarta 2024, Menimbang Fase hingga Tanggapan Partai

Direktur Eksekutif Indonesia Political Review Ujang Komarudin menilai Anies dan Ahok sulit bersanding di Pilkada DKI Jakarta 2024


Mungkinkah Duet Ahok-Anies Terjadi di Pilgub DKI Jakarta?

20 jam lalu

Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok bertemu dengan Gubernur DKI terpilih Anies Baswedan di Balai Kota Jakarta, 20 April 2017. Humas Pemprov DKI
Mungkinkah Duet Ahok-Anies Terjadi di Pilgub DKI Jakarta?

Nama Ahok dan Anies disandingkan untuk maju di Pilgub DKI Jakarta. Mungkinkah duet Ahok-Anies bakal terjadi di Pilgub DKI?


Anies Bicara Kemungkinan Duet dengan Ahok di Pilgub Jakarta

1 hari lalu

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan tertawa bersama dengan Mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahja Purnama (Ahok) usai hadiri acara pelantikan anggota DPRD DKI Jakarta di Gedung DPRD DKI Jakarta, Senin, 26 Agustus 2019. TEMPO/Muhammad Hidayat
Anies Bicara Kemungkinan Duet dengan Ahok di Pilgub Jakarta

Anies mengaku banyak mendapat aspirasi dari warga untuk mendorong kembali dirinya mencalonkan diri di Pilgub Jakarta 2024.


Sebelum Putuskan Maju, Anies Ingin Pastikan Pilkada Jakarta Bebas Intervensi

1 hari lalu

Mantan paslon nomor urut 01 di pilpres 2024, Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar (tengah), usai halal bihalal dan pembubaran Timnas AMIN di kawasan Lebak Bulus, Jakarta Selatan pada Selasa, 30 April 2024. TEMPO/Amelia Rahima Sari
Sebelum Putuskan Maju, Anies Ingin Pastikan Pilkada Jakarta Bebas Intervensi

Anies mengaku banyak mendapat aspirasi dari warga untuk mendorong kembali dirinya mencalonkan diri di Pilgub Jakarta 2024.


Soal Tawaran Jadi Menteri, Anies Baswedan: Wong Diundang Saja Tidak

1 hari lalu

Anies Baswedan meladeni warga yang mau berfoto bersama saat acara ulang tahun Anies yang ke-55 di Pendopo Anies Baswedan, Jakata Selatan, Selasa, 7 Mei 2024. [Tempo/Eka Yudha Saputra]
Soal Tawaran Jadi Menteri, Anies Baswedan: Wong Diundang Saja Tidak

Anies mengatakan belum ada rencana bertemu Prabowo. Masih konsentrasi menata langkah ke depan.


Ganjar Deklarasi Jadi Oposisi, Anies Sebut Tetap Berada di Jalan Perubahan

1 hari lalu

Anies Baswedan saat ditemui di acara ulang tahunnya yang ke-55 di kediamannya Rumah Pendopo Anies di Lebak Bulus, Jakarta Selatan, Selasa, 7 Mei 2024. [Tempo/Eka Yudha Saputra]
Ganjar Deklarasi Jadi Oposisi, Anies Sebut Tetap Berada di Jalan Perubahan

Anies mengatakan enggan mendahului sikap apakah bergabung atau tidak dengan pemerintahan Prabowo.


Jelang Singapore International Water Week, Kadin: Masih Banyak Populasi di RI yang Tak Punya Akses Air Bersih

1 hari lalu

Ketua Tim Pemenangan Nasional (TPN) pasangan calon presiden dan wakil presiden Ganjar Pranowo dan Mahfud Md, Arsjad Rasjid saat melakukan konferensi pers dalam acara Dialog Capres Bersama Kadin Indonesia di Djakarta Theater, Jakarta Pusat pada Kamis, 11 Januari 2023. TEMPO/ Moh Khory Alfarizi
Jelang Singapore International Water Week, Kadin: Masih Banyak Populasi di RI yang Tak Punya Akses Air Bersih

Kadin menggelar panel diskusi sebagai rangkaian dari SIWW 2024. Akses terhadap air bersih masih menjadi tantangan sejumlah wilayah di Indonesia.


Warga Datangi Kediaman Anies Baswedan di Acara Ulang Tahun

1 hari lalu

Anies Baswedan meladeni warga yang mau berfoto bersama saat acara ulang tahun Anies yang ke-55 di Pendopo Anies Baswedan, Jakata Selatan, Selasa, 7 Mei 2024. [Tempo/Eka Yudha Saputra]
Warga Datangi Kediaman Anies Baswedan di Acara Ulang Tahun

Anies menggelar acara ulang tahun di kediamannya, Pendopo Anies Baswedan, dengan membawa jajanan dari luar.


Hasto PDIP Bilang Begini soal Peluang Duet Ahok-Anies di Pilgub DKI Jakarta

1 hari lalu

Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto di acara halalbihalal sekaligus pembubaran Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud di Teuku Umar, Menteng, Jakarta Pusat pada Senin, 6 Mei 2024. TEMPO/Sultan Abdurrahman
Hasto PDIP Bilang Begini soal Peluang Duet Ahok-Anies di Pilgub DKI Jakarta

Nama Ahok dan Anies digadang-gadang untuk maju di Pilgub DKI Jakarta. Apa kata Hasto PDIP?