TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Gerindra DKI Jakarta Mohamad Taufik memastikan Sandiaga Uno tak mungkin kembali menduduki kursi wagub DKI. Menurut Taufik, Sandiaga Uno konsisten dengan keputusannya untuk mundur dari DKI 2.
Baca juga: Pengamat: Peluang Sandiaga Kembali Jadi Wagub DKI Masih Terbuka
"Dia konsisten orangnya. Udah mundur, ya mundur," kata Taufik saat dihubungi, Kamis, 7 Maret 2019. Taufik menepis pandangan Direktur Eksekutif Voxpol Center Research and Consulting, Pangi Syarwi Chaniago, bahwa peluang Sandiaga Uno terbuka untuk mendampingi lagi Gubernur DKI Anies Baswedan.
Selain karena karakter Sandiaga Uno yang ogah labil, partai pengusung Anies-Sandiaga pun tak akan mengusulkan nama mantan pengusaha itu. Anies-Sandiaga diusung oleh Gerindra dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dalam pemilihan kepala daerah DKI 2017. "Mau diminta juga tidak mungkin," ujar Taufik.
PKS dan Gerindra DKI telah menetapkan dua calon wagub, yakni Sekretaris Dewan Pengurus Wilayah (DPW) PKS DKI Agung Yulianto dan mantan Wakil Wali Kota Bekasi Ahmad Syaikhu. Bahkan surat penetapan dari partai sudah diterima Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Prasetio Edi Marsudi pada Senin, 4 Maret 2019.
Prasetio mengatakan, pemilihan satu dari dua calon itu menggunakan sistem voting. Suara sah bila dua per tiga dari 106 anggota dewan menandatangani daftar hadir dan datang dalam rapat paripurna pemilihan wagub DKI.
Baca juga: Tahun Politik, Ketua DPRD Sangsi Pemilihan Wagub DKI Bakal Lancar
Dia berujar bisa saja pemilihan wagub DKI berlangsung setelah pilpres dan anggota dewan menolak kedua calon dari kader PKS itu. Itu artinya, PKS dan Gerindra harus memilih lagi kader untuk dicalonkan jadi wagub. Lama tidaknya penetapan bergantung pada lobi-lobi calon.