TEMPO.CO, Depok - Pemerintah Kota Depok telah menganggarkan Rp 600 miliar guna membangun sektor transportasi dan dalam waktu dekat kota belimbing ini akan membangun transportasi massa terintegrasi berbasis bus.
Kepala Dinas Perhubungan Kota Depok, Dadang Wihana mengatakan, transportasi yang mirip dengan transjakarta tersebut akan dibangun dari dan menuju Terminal Depok – Terminal jatijajar.
Baca : Ganjil Genap di Jalan Margonda 17 April, Kadishub: Saya Kaget
“Kami namai dengan angkutan koridor tengah,” kata Dadang saat dikonfirmasi Tempo, Jumat 15 Maret 2019.
Dadang mengatakan, rute yang akan dilalui bus tersebut mulai dari Terminal Depok, Jalan Margonda, Juanda, Raya Bogor, hingga Terminal Jatijajar. “Angkutan ini nantinya sebagai penunjang RITJ yang sedang dilakukan oleh Pemerintah Pusat dalam penataan sistem transportasi di Jabodetabek,” kata Dadang.
Dadang mengatakan, anggaran Rp 600 miliar yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kota Depok tersebut guna penataan sistem transportasi di Kota Depok selama 5 tahun kedepan.
“Anggaran itu nantinya digunakan untuk membangun sektor transportasi di Kota Depok termasuk penataan sarana prasarana pendukung RITJ,” kata Dadang.
Dadang mengatakan, dalam Perpres No. 55 tahun 2018 tentang Rencana Induk Transportasi Jabodetabek, Kota Depok menjadi salah satu lintasan transportasi berbasis rel atau Light Rapid Transit (LRT).
Simak pula :
Bangun 2 Underpass, Kota Depok Siapkan Anggaran Rp 800 Miliar
“Rencananya LRT akan melintasi mulai dari Harjamukti menuju Stasiun Pondok Cina,” kata Dadang.
Selain itu, dalam perpres tersebut Kota Depok juga akan memiliki Transit Oriented Develompment (TOD) sebanyak 5 titik dan Park and Ride sebanyak 2 titik. “Untuk TOD nanti akan dibangun di Stasiun Depok Baru, Pondok Cina, Citayam, Terminal Jatijajar dan Cinere, sedangkan Park and Ride masih belum ditentukan titiknya,” demikian Dadang.