TEMPO.CO, Jakarta -Sejak melakukan uji coba publik pada 12 Maret Lalu, PT Mass Rapid Transit atau MRT Jakarta menerima sejumlah masukan dari penggunanya.
Kepala Divisi Sekretaris Perusahaan PT MRT Jakarta Muhamad Kamaludin mengatakan, survei yang dilakukan terhadap pengguna selama ini menunjukkan bahwa mayoritas masukan berupa peningkatan fasilitas pendukung.
Baca : MRT Jakarta Berharap Lahan Jaktour Bisa Dijadikan Park and Ride
"Seperti panduan-panduan," kata dia kepada Tempo di kantornya, Senin, 18 Maret 2019.
Kamal berujar, keluhan panduan itu terdiri dari visual maupun audio. Panduan visual merujuk pada marka atau plang yang bertuliskan nama stasiun. Menurut dia, beberapa marka nama stasiun memang belum ditempelkan di area stasiun di sekitar pintu keluar atau masuk gerbong.
Sedangkan panduan audio merujuk pada pengeras suara dalam gerbong untuk mengumumkan pemberhentian setiap stasiun. "ketika pintu keretanya terbuka, orang masih mencari-cari lagi ini sudah di stasiun mana, kalau gak kedengaran dari audio, mereka jadi mencari-cari info yang ada di layar di atas pintu," kata dia.
Kamal menambahkan, keluhan marka juga berkaitan dengan petunjuk untuk menuju pintu keluar, musala, toilet lift dan eskalator. Sementara itu, untuk fasilitas inti seperti ketepatan waktu dan sistem buka tutup pintu gerbong, Kamal berujar tidak ada keluhan dari pengguna.
Masyarakat mengikuti uji coba publik pengoperasian MRT fase I koridor Lebak Bulus - Bundaran HI di Stasiun Lebak Bulus, Jakarta, Selasa, 12 Maret 2019. Uji coba ini gratis atau tanpa dipungut biaya. TEMPO/Tony Hartawan
Menurut Kamal, PT MRT Jakarta langsung merespon keluhan itu secepat mungkin. "Seperti panduan suara tanggal 20 minimal sudah kita perbaiki. Kalau panduan menuju gedung dan fasilitas lain akan diperbaiki, markanya bisa kita tambahkan," kata dia.
PT MRT Jakarta telah menambah kuota jumlah warga yang mau ikut uji coba mulai hari ini, Senin 18 Maret 2019. Direktur Utama PT MRT Jakarta William Sabandar mengatakan kuota ditambah menjadi 50 ribu tiket per hari.
Simak pula :
Uji Coba MRT Jakarta, Ini Ajakan Menjajal Ratanggan Ketika Jam Kantor
"Jadi kami tambah lagi karena antusias warga sangat tinggi. Awalnya kami hanya beri kuota 28.800 orang per hari," kata dia saat ditemui di stasiun MRT Bundaran HI, Sabtu pekan lalu.
Sebelumnya, kata William, MRT Jakarta hanya menyediakan kuota 285.600 orang selama 13 hari untuk menjajal Ratangga. Namun, kuota tersebut sudah ludes. Uji coba MRT untuk publik telah dibuka sejak 12 Maret lalu sampai 24 Maret mendatang. Menurut William, lonjakan penumpang yang ikut uji coba ini terus meningkat. "Sambutan masyarakat cukup positif," ujarnya.
M YUSUF MANURUNG | IMAM HAMDI