TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Utama PT MRT Jakarta William Sabandar mengatakan tarif MRT hingga saat ini memang belum ditetapkan pemerintah DKI Jakarta. Namun, menurut dia, harga yang telah diajukan sebesar Rp 10 ribu per 10 kilometer sudah sangat terjangkau bagi pengguna layanan transportasi ini.
"Rp 10 ribu itu sudah willingness to pay (kesediaan untuk membayar) oke," kata William saat ditemui di Stasiun MRT Bundaran HI, Sabtu, 16 Maret 2019.
Baca: Pemkot Jaksel Usulkan Lahan Ini untuk Jadi Park and Ride MRT
William menuturkan MRT Jakarta bakal dioperasikan secara komersil pada akhir Maret ini. Namun ia belum bisa memastikan tanggal secara resmi operasional MRT secara komersil.
Saat ini, kata William, MRT masih melakukan uji coba publik sejak 12 Maret sampai 24 Maret mendatang sambil menunggu penetapan tarif. Menurut dia, antusiasme warga untuk mengikuti uji coba ini sangat tinggi.
Adapun saat ini, DPRD DKI masih membahas mengenai besaran tarif MRT. Pemerintah DKI Jakarta mengusulkan tarif sebesar Rp 10.000 per 10 kilometer. Dengan besar tarif itu, DKI perlu memberikan subsidi sekitar Rp 572 miliar per tahun. Pembahasan tarif MRT diklaim sedang berjalan di Komisi B dan C DPRD.
Baca: Tertibkan Penjual Kopi Keliling, MRT Koordinasi dengan Kelurahan
Anggota Komisi C Bidang Keuangan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta, Ruslan Amsyari sebelumnya meminta pemaparan yang rinci atas rekomendasi tarif MRT dari Dewan Transportasi Kota Jakarta (DTKJ).
Ruslan mengatakan, anggota dewan perlu memastikan usulan DTKJ yang sebelumnya disampaikan pemerintah DKI benar adanya. "Apakah itu angka-angka sudah riil? Jangan-jangan nanti ada perbedaan penafsiran antara dewan transportasi," kata dia.
Meski begitu, antusiasme masyarakat untuk mencoba moda transportasi ini cukup tinggi. William mengatakan hal ini bisa dibuktikan dengan ludesnya kuota pendaftaran sebanyak 285.600 orang untuk 13 hari masa uji coba Ratangga yang melibatkan masyarakat. "Bahkan, kami sampai menambah kuota mulai Senin besok," ujarnya.
Adapun untuk kuota per hari, William mengatakan MRT hanya melayani 28.800 orang. Namun, mulai Senin besok ditambah menjadi 50 ribu orang per hari. "Masih banyak yang ingin mencoba tapi kemarin kuotanya sudah habis," ujarnya.