TEMPO.CO, Jakarta - Bentrokan antara anggota TNI Angkatan Laut dan Brimob Polda Papua Barat terjadi di Pelabuhan Sorong pada Ahad, 14 April 2024. Kepolisian Daerah Papua menyatakan Bentrok TNI vs Polri itu tak berdampak ke Papua.
Kapolda Papua Inspektur Jenderal Mathius D. Fakhiri mengatakan, bahwa bentrokan antara anggota TNI AL dan Polri, itu kasus yang terjadi dari masing-masing anggota. "Tapi dari masing-masing institusi akan kami koreksi ke dalam," kata Mathius saat dihubungi pada Rabu malam, 17 April 2024.
Mathius menerangkan, konflik anggota TNI AL dan Brimob itu tak bisa dikaitkan sebagai konflik antarinstitusi. "Nanti konotasinya salah. Itu (bentrokan) antaroknum, ya. Seperti kami di Jayapura, tidak terjadi apa-apa," kata dia. Dia menyatakan, TNI AL dan Polri di Papua menjalin komunikasi baik.
Mathius mengatakan, dalam bentrokan itu orang kerap menyebut kasus tersebut sebagai bentrokan antara TNI dan Polri. Padahal, kata dia, konflik itu hanya terjadi di Kota Sorong, Papua Barat. "Itu hanya masalah sepele, masing-masing individu tidak bisa menahan emosi, seolah-olah itu perkelahian antara TNI dan Polri," ucap dia.
Dia menjelaskan, bentrokan antara anggota TNI dan Brimob itu merupakan masalah pribadi. Kasus itu juga sudah ditangani masing-masing komandan di TNI AL dan Polda Papua Barat. "Di sana ada Kapolres, Komandan Marinir, ada Pangarmada, ada Kapolda. Kalau kami di Papua Alhamdulilah tidak berkaitan. Kami baik-baik saja," ujar dia.
Dia mengatakan, TNI dan Polri di Papua tidak pernah terpancing dengan situasi bentrokan tersebut. Menurut dia, setiap anggota makin hari bertambah dewasa. Sehingga dalam kasus itu, tidak dikonotasikan sebagai perkelahian antara TNI dan Polri. "Itu di Sorong. Nanti komandannya di Sorong yang selesaikan. Di tempat lain aman," kata dia.
Sebelumnya, Kapolda Papua Barat Inspektur Jenderal Johnny Eddizon Isir, mengatakan bentrok antara personel TNI AL dan Brimob di Kota Sorong, Papua Barat Daya (PBD) dipicu salah paham. Johnny tak memerinci penyebab salah paham berujung saling serang. Dia berjanji akan memproses hukum oknum Brimob yang terlibat.
"Akan ada penyelidikan secara utuh dan tuntas terhadap oknum personel Brimob terlibat dalam peristiwa ini. Dan pasti diproses hukum," kata Isir dalam konferensi pers di kantor Polresta Kota Sorong, Ahad malam, 14 April 2024.
Pilihan Editor: Bentrok Brimob-TNI AL di Papua Dinilai Memalukan, Kompolnas: Jiwa Korsa yang Kebablasan