TEMPO.CO, Jakarta - Gempa Banten pada Jumat malam berdampak pada operasional MRT Jakarta yang sempat terhenti saat lindu bermagnitudo 7,4 menggoyang Jakarta.
Corporate Secretary Division Head PT Mass Rapid Transit Jakarta, Muhammad Kamaluddin, menyatakan operasional kereta sempat berhenti selama 10 menit.
"Tadi operasional kereta sempat dihentikan atau stop di platform 10 menit 43 detik," kata Kamaluddin dalam keterangan tertulisnya, Jumat, 2 Agustus 2019.
Menurut Kamaluddin, operasional kereta bawah tanah itu kini sudah berjalan normal. Tim operasi PT MRT Jakarta, lanjut dia, sedang memeriksa kondisi stasiun dan fasilitas MRT guna memastikan normal kembali. Untuk saat ini, semua infrastruktur normal.
"Jika ada perkembangan atas dampak yang ditimbulkan dari gempa tersebut akan kami informasikan kemudian," ucap dia.
Gempa Banten bermagnitudo 7,4 terjadi di Kecamatan Sumur malam ini pukul 19.03 WIB. Kepala Bidang Humas BNPB Rita Rosita menyatakan gempa berpotensi tsunami untuk wilayah Banten, Bengkulu, Jawa Barat dan Lampung.
Pusat gempa pada koordinat 7.54 LS, 104,58 BT atau 147 kilometer Barat Daya Sumur, Banten. Info BMKG melaporkan kedalaman gempa 10 Km.