Bestari menyarankan agar pemerintah segera membangun Intermediate Treatment Facilities (ITF) di dua sampai tiga lokasi lain, selain Sunter, Jakarta Utara, yang telah memulai pembangunan teknologi pengolahan sampah menjadi energi listrik itu.
ITF Sunter diproyeksi bakal beroperasi pada 2022. Nantinya ITF Sunter bisa menyerap 2.200 ton per hari. Adapun total produksi sampah di DKI mencapai 7.500 ton per hari.
Setiap ton sampah yang masuk ke ITF akan membayar konpensasi berupa tipping fee yang nilainya masih dibahas antara Rp 350-600 ribu.
Fasilitas pengolahan sampah menjadi energi di Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Bantargebang, Kota Bekasi, Jawa Barat, Kamis (1/8/2019). (ANTARA/Andi Firdaus)
Menurut Bestari, DKI akan mengalami darurat sampah pada 2021, karena kotrak pembuangan sampah di Bantargebang telah habis dan lokasi tempat pembuangan sampah terpadu itu juga sudah melebihi muatan.
"Jadi perlu dua sampai tiga titik lagi untuk disiapkan ITF. Sebab, jika satu ITF beroperasi masih ada 5.300 ton sampah DKI harus dibuang."
Tempo merangkum perjalanan pembangunan ITF yang digagas sejak era Gubernur Fauzi Bowo alias Foke hingga Anies Baswedan:
-ITF Digagas sejak 2011 oleh Foke
Pemerintah Jakarta pada era Gubernur Fauzi Bowo merencanakan membangun ITF senilai Rp 1,3 triliun. Proyek itu akan dibangun dengan sistem build, own, operate (BOO).
Nantinya, semua akan diserahkan ke swasta, termasuk investasi, pembangunan, dan sebagainya. Pemerintah DKI Jakarta hanya memasok sampah dan tipping fee per hari.
-Jokowi Lanjutkan Proyek ITF Foke
Gubernur DKI J akarta Joko Widodo atau Jokowi merestui proyek pengelolaan sampah ITF Sunter. Ini adalah satu di antara proyek berdana besar warisan Gubernur Fauzi Bowo selain pembangunan mass rapid transit (MRT) dan enam ruas tol baru.
"Disuruh terus, lanjut," ujar Kepala Dinas Kebersihan DKI J akarta, Eko Bharuna, di Balai Kota J akarta, 4 November 2012.