Eko mengatakan, proyek ITF Sunter masih diaudit oleh Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan. Adapun penetapan pemenang tender yang diikuti tiga perusahaan akan diumumkan pada Desember mendatang.
Mereka adalah PT Wira Gulfmdo Sarana yang menggandeng PT Ramky dari India, PT J akarta Green Initiative yang menggandeng Hitachi dari J epang, dan PT Phoenix Pembangunan Indonesia yang datang bersama Keppel Seghers dari Singapura.
-Gagal Lelang di Era Ahok
Proyek ITF Sunter, belum juga bisa terealisasi di era Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama. "Kami tiga tahun mau lelang ITF gagal terus. Dinas Kebersihan yang selalu masalah," ujar Ahok, sapaan akrab Basuki, saat ditemui di Balai Kota, Rabu, 4 November 2015.
Ahok mendapat laporan ada oknum yang sengaja menggagalkan pembangunan ITF, sehingga dirinya memutuskan mencopot Kepala Dinas Kebersihan Jakarta. "Makanya saya ganti. Setelah ITF-nya gagal, Kepala Dinas bikin adendum kontrak dengan PT Godang Tua Jaya," kata Ahok.
Selain itu, pembangunan ITF sempat terkendala karena Mahkamah Agung membatalkan Peraturan Presiden Nomor 18 Tahun 2016 tentang Percepatan Pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Sampah.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan groundbreaking pembangunan ITF Sunter, Jakarta Utara, pada Kamis, 20 Desember 2018. TEMPO/M Julnis Firmansyah
Pemerintah DKI berdalih bahwa pemda menggunakan dasar hukum Peraturan Gubernur nomor 50 Tahun 2016 tentang Pembangunan dan Pengoperasian Fasilitas Pengolahan Sampah di Dalam Kota.
-Anies Memulai Pembangunan ITF
Pada 20 Desember 2018, Gubernur Anies Baswedan melakukan peletakan batu pertama pembangunan ITF Sunter di Tanjung Priuk Jakarta Utara. Fasilitas senilai 250 juta US dolar itu dijadwalkan selesai dalan tiga tahun ke depan.
Anies mengatakan, ITF Sunter mampu mengelola 2.200 ton sampah per hari. Dari pengelolaan sampah itu juga diperoleh listrik sebesar 35 megawatt per jam.
Anies mengatakan pembangunan ITF Sunter tak hanya menandai kemajuan teknologi dalam pengelolaan sampah, tetapi juga perubahan pola pikir masyarakat. "Jadi sampah bukan diberikan ke tempat lain, tapi sisa kita kelola hingga habis," ujar Anies.