Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Demonstrasi Pakai Kaos Provokatif Ditangkap, LBH: Polisi ga Jelas

image-gnews
Polisi mengaman sejumlah orang yang diduga akan melakukan demonstrasi di depan gedung DPR RI saat Presiden Joko Widodo membacakan pidato kenegaraan, Jumat 17 Agustus 2019.
Polisi mengaman sejumlah orang yang diduga akan melakukan demonstrasi di depan gedung DPR RI saat Presiden Joko Widodo membacakan pidato kenegaraan, Jumat 17 Agustus 2019.
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Polisi tidak memiliki alasan yang jelas ketika menangkap sejumlah peserta demonstrasi di sekitar Gedung DPR Senayan dan menuduh mereka termasuk bagian anarko sindikalis pada Jumat, 16 Agustus 2019. Ketidakjelasan terbukti dari ketiadaan surat penangkapan.

"Kalau tertangkap tangan, memang mereka melakukan apa? Sementara pas demonstran ditangkap, mereka lagi duduk-duduk, dan ada yang baru turun dari bus," ujar pengacara publik LBH Jakarta Aprillia Lisa Tengker pada Sabtu 17 Agustus 2019.

Saat mengadvokasi masalah ini, Aprillia mengaku hanya mendapat keterangan dari kepolisian kalau mereka bertindak atas asas praduga tak bersalah. "Ketika ditanya pasal apa yang dilanggar, dijawab, "Kami (polisi) cuma asas praduga tak bersalah." Saya juga bingung," ujar Aprillia.

Menurut Aprillia, polisi menyebut mereka yang ditangkap berasal dari kelompok Anarko Sindikalis, penganut anarko sindikalisme atau anarkisme yang berkonsentrasi pada gerakan buruh. Kelompok yang sama terlibat bentrok dengan polisi saat Hari Buruh lalu di Kota Bandung, Jawa Barat, dan dicurigai bakal menganggu jalannya unjuk rasa aliansi Gerakan Buruh Bersama Rakyat (Gebrak) pada Jumat lalu.

Polisi mengidentifikasinya berdasarkan pakaian serba hitam. Kelompok itu datang saat Gebrak demonstrasi menolak revisi Undang-undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan pada hari yang bertepatan dengan sidang tahunan MPR tersebut.

Seorang pemuda yang diamankan polisi di Komplek DPR RI, Jumat 16 Agustus 2019 karena dianggap menggunakan baju provokatif. foto/istimewa

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Teman-teman yang ditangkap itu juga tergabung dalam aliansi. Karena Gebrak membuka undangan terbuka, jadi siapa saja yang mau gabung silakan," kata Aprilia sambil menambahkan polisi menangkap total 21 orang. Mereka akhirnya dipulangkan dari Polda Metro Jaya pada Jumat sore, 16 Agustus 2019.

Aprillia menduga penangkapan itu dilakukan hanya untuk menghalangi orang berunjuk rasa. Alasannya, penghadangan massa aksi oleh polisi juga terjadi di beberapa tempat lain seperti Tangerang, Batu Ceper, Bekasi, dan Tanjung Priok yang ingin menuju Senayan.

Sebelumnya, polisi mengatakan hanya menangkap 7 orang di sekitar Senayan. Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Argo Yuwono menyebut satu orang yang ditangkap merupakan anggota kelompok Anarko.

Menurut dia, penangkapan dilakukan sebagai tindakan preventif karena terduga Anarko Sindikalis itu memakai kaos provokatif. "Pakai kaos umpatan dan makian dalam bahasa Inggris tapi ada gambar polisi," kata Argo saat dikonfirmasi, Jumat, 16 Agustus 2019.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Mahasiswa Adukan Universitas Columbia Soal Represi Demo Pro-Palestina

1 jam lalu

Mahasiswa pro-Palestina mengambil bagian dalam protes mendukung Palestina di tengah konflik yang sedang berlangsung di Gaza, di Universitas Columbia di New York City, AS, 12 Oktober 2023. REUTERS/Jeenah Moon
Mahasiswa Adukan Universitas Columbia Soal Represi Demo Pro-Palestina

Mahasiswa Universitas Columbia mengajukan pengaduan terhadap universitas di New York itu atas tuduhan diskriminasi dalam protes pro-Palestina


Gelombang Protes Dukung Palestina Menyebar di Kampus Bergengsi di AS

23 jam lalu

Seorang pria memegang spanduk saat dia melakukan protes di luar Universitas New York, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, di New York City, AS, 23 April 2024. REUTERS/Eduardo Munoz
Gelombang Protes Dukung Palestina Menyebar di Kampus Bergengsi di AS

Mahasiswa di sejumlah kampus bergengsi di Amerika Serikat menggelar protes untuk menyatakan dukungan membela Palestina.


Google Kembali Melakukan PHK, Ini Alasannya

6 hari lalu

Logo Google. REUTERS
Google Kembali Melakukan PHK, Ini Alasannya

Dalam beberapa bulan terakhir Google telah melakukan PHK sebanyak 3 kali, kali ini berdampak pada 28 karyawan yang melakukan aksi protes.


Eks Danjen Kopassus Soenarko hingga Din Syamsuddin Hadiri Demo di MK Jelang Putusan Sengketa Pilpres

7 hari lalu

Eks Danjen Kopassus Soenarko memberi keterangan di depan Patung Kuda, Jakarta Pusat, soal kedatangannya jelang aksi demonstrasi pada hari ini, Jumat, 19 April 2024, terkait gugatan Pilpres 2024 di Gedung Mahkamah Konstitusi.  TEMPO/Advist Khoirunikmah.
Eks Danjen Kopassus Soenarko hingga Din Syamsuddin Hadiri Demo di MK Jelang Putusan Sengketa Pilpres

Din Syamsuddin dan eks Danjen Kopassus, Soenarko, turut hadir di unjuk rasa jelang putusan MK soal sengketa Pilpres 2024


Polisi Kerahkan 2.713 Personel Jaga Demo Jelang Putusan Gugatan Pilpres di MK

7 hari lalu

2.713 personel gabungan dikerahkan untuk menjaga demonstrasi di depan Gedung Mahkamah Konstitusi (MK) jelang putusan sengketa Pilpres 2024, Jumat, 19 April 2024. Foto: Dok. Polisi
Polisi Kerahkan 2.713 Personel Jaga Demo Jelang Putusan Gugatan Pilpres di MK

2.713 personel gabungan dikerahkan untuk menjaga demonstrasi di depan Gedung Mahkamah Konstitusi (MK) jelang putusan sengketa Pilpres 2024.


Jelang Demo Gugatan Pilpres di Gedung MK, Jalan Medan Merdeka Barat Ditutup

7 hari lalu

Jalan Medan Merdeka, Jakarta Pusat arah Harmoni dan Balai Kota mulai ditutup, pada Jumat pagi, 19 April 2024, imbas dilakukan jelang aksi demonstasi di Mahkamah Konstitusi perihal putusan sengketa Pilpres 2024. TEMPO/ Advist Khoirunikmah.
Jelang Demo Gugatan Pilpres di Gedung MK, Jalan Medan Merdeka Barat Ditutup

Polisi mulai menutup Jalan Medan Merdeka Barat menyusul rencana demonstrasi jelang sidang putusan sengketa Pilpres 2024 di Mahkamah Konstitusi (MK).


Prabowo Minta Demo di Depan Gedung MK Dibatalkan, Haris Rusli: Beliau Khawatir Ada Gesekan dan Benturan Sosial

7 hari lalu

Gedung Mahkamah Konstitusi. TEMPO/MAGANG/MUHAMMAD FAHRUR ROZI.
Prabowo Minta Demo di Depan Gedung MK Dibatalkan, Haris Rusli: Beliau Khawatir Ada Gesekan dan Benturan Sosial

Komandan Tim Kampanye Nasional bidang relawan Haris Rusli Moti menyatakan, Prabowo meminta penghentian aksi damai di depan gedung MK


Kapan THR Pertama di Indonesia Dibagikan? Kaum Buruh Sempat Protes

18 hari lalu

Ilustrasi uang THR. ANTARA
Kapan THR Pertama di Indonesia Dibagikan? Kaum Buruh Sempat Protes

Sejarah THR yang sempat diprotes kaum buruh


Dinantikan Tiap Jelang Hari Raya, Siapa Pertama Kali Pencetus THR?

25 hari lalu

Ilustrasi Uang THR. Shutterstock
Dinantikan Tiap Jelang Hari Raya, Siapa Pertama Kali Pencetus THR?

Konsep pemberian THR telah ada sejak awal 1950. Pencetusnya adalah Soekiman Wirjosandjojo, Perdana Menteri Indonesia dari Partai Masyumi.


Daftar Pekerja yang Berhak Mendapat THR, Bagaimana dengan Magang dan Honorer?

27 hari lalu

Ilustrasi Tenaga Honorer
Daftar Pekerja yang Berhak Mendapat THR, Bagaimana dengan Magang dan Honorer?

Berikut daftar pekerja yang berhak memperoleh THR atau Tunjangan Hari Raya Keagamaan. Ini ketentuannya untuk magang dan honorer?