Argo menyatakan, pemuda itu atau Akbar Alamsyah sudah mengalami luka saat ditemukan. Menurut Argo, sekitar pukul 03.00, tim dokter Polres Jakarta Barat memberi pertolongan kepada Akbar yang hanya disebutkan terluka di bagian kepala itu.
Selanjutnya, sekitar jam 07.55, Akbar dirujuk ke Rumah Sakit Pelni yang terdekat dengan Polres Jakarta Barat. Esoknya, 27 September, pada Pukul 13.18, Akbar dirujuk ke Rumah Sakit Polri Kramatjati, Jakarta Timur.
Baru tiga hari berselang setelahnya, Akbar dirujuk ke Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD). Dia dirawat di sana hingga meninggal pada 10 Oktober 2019. "Kami turut berbelasungkawa, semoga arwahnya diterima di sisi Tuhan dan keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan," kata Argo.
Rosminah (kiri) menangis saat prosesi pemakaman anaknya yang menjadi korban demo ricuh, Akbar Alamsyah di Taman Pemakaman Umum (TPU) kawasan Cipulir, Kebayoran Lama, Jakarta, Jumat, 11 Oktober 2019. Akbar menjadi korban demo ricuh di DPR pada 25 September lalu. ANTARA
Sebelumnya, Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS) menduga Akbar merupakan korban dugaan kekerasan. Akbar sempat dianggap hilang karena keberadaannya tak diketahui keluarga selama empat hari. "Pada 29 September sore keluarga tahu Akbar sudah di RSPAD," Koordinator KontraS Yati Andriyani saat dihubungi pada Ahad, 6 Oktober 2019.
Saat pemakaman, Rosminah, ibunda Akbar Alamsyah, terus menangis. Menurutnya Akbar menjadi korban kekerasan. "Maafin mama ya nak, maafin mama," ujarnya sambil terisak di TPU Cipulir Jakarta Selatan, Jumat pagi.