TEMPO.CO, Jakarta - Kader PDIP Dewi Tanjung mengaku tak gentar soal rencana Novel Baswedan akan melaporkan balik dirinya ke polisi. Dewi bakal dilaporkan karena diduga menyebarkan berita hoax soal rekayasa penyiraman air keras kepada penyidik KPK itu.
"Ya nggak apa-apalah, kan itu haknya Pak Novel juga mau laporkan saya balik. Masa saya harus bilang wow gitu? Masa saya harus kaget. Saya udah tahu," kata Dewi di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Senin, 11 November 2019.
Dewi bahkan menantang lembaga swadaya masyarakat (LSM) yang juga akan melaporkan dirinya atas dugaan penyebaran hoax dan fitnah. Menurut Dewi, hal ini sudah menjadi risiko dirinya karena melaporkan Novel.
"Suruh aja mereka (LSM) membuktikan di mana hoaxnya, bohongnya, fitnahnya, ya kan," kata dia.
Hari ini Dewi menjalani pemeriksaan perdananya di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan. Dia diperiksa polisi dalam kapasitasnya sebagai pelapor dan menerima 20 pertanyaan dari penyidik. Dewi mengatakan setelah pemeriksaannya kali ini, polisi akan melakukan rekonstruksi penyiraman Novel.
Pada Rabu pekan lalu, Dewi melaporkan Novel ke Polda Metro Jaya dengan tudingan rekayasa penyiraman air keras. Dewi melaporkan Novel dengan Pasal penyebaran berita bohong melalui media elektronik yang tertuang dalam surat bernomor LP/7171/XI/2019/PMJ/Dit. Krimsus.
Beberapa hari sebelum, Dewi telah terlebih dahulu menantang Novel untuk membantah tudingannya soal rekayasa penyiraman air keras. Tantangan itu Dewi sampaikan melalui sebuah video yang ia unggah ke akun YouTube-nya Dewi Tanjung pada 28 Oktober 2019.
Dalam video itu, Dewi menjelaskan tak akan percaya dengan kebutaan Novel sampai melihatnya secara langsung. Ia bahkan menuding mata Novel yang terlihat aneh usai tersiram air keras itu adalah efek soft lens.
Ia juga mengatakan luka-luka di wajah Novel Baswedan adalah hasil make up. "Sebelum aku melihat matanya secara langsung, aku nggak akan percaya. Aku akan menantang terus. Aku atau kamu (Novel) yang melaporkan ke polisi. Kalau kamu tidak berani, berarti apa yang selama ini diduga oleh masyarakat dan aku, itu benar," kata Dewi Tanjung.