TEMPO.CO, Jakarta - Chief Operation Officer (COO) PT Katadata Indonesia Ade Wahyudi mengatakan pihaknya telah membentuk tim khusus untuk membantu pihak kepolisan mengungkap kasus perampokan yang terjadi di kantornya pada Senin, 18 November lalu. Tim itu terdiri dari jurnalis data yang akan bekerja sama dengan bagian teknologi (IT).
"Tim investigasi untuk mengumpulkan dan mempelajari beberapa alat bukti yang ada, antara lain kondisi tempat kejadian perkara, rekaman CCTV, dan informasi beberapa saksi," ujar Ade dalam keterangan tertulisnya, Sabtu, 23 November 2019.
Ade mengatakan hasil penyelidikan yang dilakukan oleh pihak Kepolisian Sektor Kebayoran Lama juga sudah menunjukkan perkembangan yang signifikan dalam mengungkap identitas pelaku. Ia mengatakan dalam waktu dekat ini, pihak kepolisan akan segera merilis hasil penyelidikan itu ke publik. "Pihak kepolisian akan segera memberitahukan perkembangan kasus ini secara detail,” kata dia.
Akibat pembobolan itu, kantor berita Katadata mengalami kerugian hingga Rp 337 juta. Peristiwa yang terjadi di Rukan Permata Senayan, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan itu diduga terjadi pada Sabtu malam, 16 November lalu dan baru diketahui pada Senin pagi, 18 November 2019.
"Ada 9 Imac plus CPU dan beberapa laptop yang hilang," uja Ade.
Tak hanya mengalami kerugian harta benda, Ade mengatakan kantornya juga kehilangan banyak data penting yang tersimpan di dalam laptop dan iMac itu. Seluruh data penting itu terkait dengan pekerjaan perusahaan Katadata.