TEMPO.CO, Jakarta -PT Light Rail Transit atau LRT Jakarta menargetkan 14 ribu penumpang saban hari akan menaiki kereta ringan tersebut setelah operasinya telah berbayar hari ini, Ahad, 1 Desember 2019.
Namun dalam praktiknya, jumlah rata-rata penumpang kereta LRT Jakarta baru mencapai 7 ribu orang saat ini.
"Kami akan coba capai 14 ribu itu. Mohon bantuan mensosialisasikan. Walaupun cuma 5,8 kilometer, kami optimistis," ujar Direktur Utama PT LRT Jakarta Wijanarko di Stasiun Velodrome, Jakarta Timur, pagi ini.
Untuk mencapai 14 ribu penumpang, Wijanarko mengatakan pihaknya akan terus mengembangkan kerja sama dengan moda transportasi lain seperti Jak Lingko dan bus Transjakarta. Seperti di Stasiun Velodrome, pengguna kereta LRT dapat langsung menaiki bus Transjakarta dan sebaliknya dengan jembatan yang terintegrasi.
Hari ini, masyarakat yang ingin menaiki kereta LRT harus membayar Rp 5.000 untuk menuju ke semua stasiun LRT. Penerapan operasi komersial itu dilakukan setelah LRT Jakarta melakukan tiga uji coba operasional pada bulan Agustus 2018, Maret 2019, dan Juni 2019.
Wijanarko menjelaskan jam operasional LRT Jakarta masih sama seperti saat uji coba dahulu, yakni mulai pukul 5.30 hingga 23.00. Jadwal keberangkatan kereta atau head way akan berlangsung tiap 10 menit sekali.
"Penggunaannya bisa pakai kartu single trip yang dikeluarkan oleh LRT, maupun kartu uang elektronik yang dikeluarkan oleh bank yang telah bekerja sama dengan kami," ujar Wijanarko.
Adapun panjang jalur LRT Jakarta saat ini adalah 5,8 kilometer dan memiliki enam stasiun, yakni Depo sekaligus Stasiun Pegangsaan Dua, Stasiun Mal Kelapa Gading, Stasiun Boulevard, Stasiun Pulomas, Stasiun Equestrain, dan Stasiun Velodrome.