TEMPO.CO, Jakarta - Massa yang tergabung Aliansi Masyarakat untuk Transparansi memberikan piagam penghargaan kepada anggota Fraksi PSI, William Aditya Sarana. Anggota DPRD DKI termuda itu dianggap sebagai pejuang transparansi.
Selain piagam, kepada Aditya juga diberikan sisir jumbo sebagai simbol perjuangan dalam menyisir rencana anggaran Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. "Kami memberikan penghargaan dan alat perang kepada William sebagai pejuang transparansi," ujar kordinator Aliansi Masyarakat untuk Transparansi, Indra Damanik, di DPRD DKI, Rabu 4 Desember 2019.
Idra menyatakan aksi dan penghargaan tersebut untuk memberi dukungan kepada William agar tetap kritis dan memperjuangkan transparansi anggaran. Dukungan itu sendiri diberikan setelah Willam Badan Kehormatan DPRD DKI menganggap pemuda itu melanggar tata tertib atas apa yang telah dilakukannya, mengungkap anggaran pengadaan lem aibon di Dinas Pendidikan senilai Rp 82 miliar.
Menurut Aliansi, keputusan Badan Kehormatan tersebut tidak tepat karena yang disampaikan oleh William merupakan informasi publik. "Kami disini mendukung William," kata satu orator, Azas Tigor Nainggolan dari Forum Warga Kota Jakarta.
Hasil pemeriksaan Badan Kehormatan DPRD DKI menyatakan William melanggar tata tertib saat mengungkap rencana anggaran DKI 2020 yang janggal. "Iya, mungkin dianggap tidak proposional. Karena William bukan anggota komisi E dan tidak membidangi masalah pendidikan," kata Ketua BK DPRD DKI Achmad Nawawi.
William sudah menyatakan akan tetap pada sikapnya yakni mendorong transparansi anggaran pemerintahan Gubernur Anies Baswedan. Dia menyatakan bahwa sanksi itu merupakan risiko perjuangannya sebagai legislator. “Saya tidak gentar sedikitpun," kata dia, Jumat 29 November 2019.